⚡[26]☀️

2.3K 415 68
                                    

'Ceroboh.'

,
,
,


"KAGAYAAAA!"

Ah, percuma.

Percuma aku berteriak. Semuanya sudah berakhir. Tepat didepan mataku, Kagaya mengorbankan dirinya.

Seseorang yang membawaku pergi dari rumah sebelum Kagaya meledakkan diri, Himejima Gyoumei. Kami tengah sembunyi saat ini.

"Tenanglah, nak Kanna." bujuknya. Memasang kertas kertas kecil pada setiap tubuhku.

"Apa ini?"

"Kekkijutsu milik sekutu. Teknik penutup mata yang dapat menyembunyikan—"

Aku menepis tangan Gyoumei. Berjinjit, lalu menarik kerah bajunya kuat. "Aku mau kesana."

"Namu amida butsu?"

"KUBILANG AKU MAU KESANA! AKU PASTI AKAN MEMBUNUH MUZAN! KAU JUGA ADA KAN?!"

"Pelankan suaramu, nak Kanna. Cepat atau lambat kita akan membunuh Muzan."

"Sekarang. Aku ingin sekarang."

"Tidak, Namu." Gyoumei menggeleng. "Biarkan Tamayo menyelesaikan tugasnya dulu. Kita tunggu instruksi."

Aku berdecak. Melepaskan kedua tanganku dari Gyoumei.

Ah, ini seperti mimpi. Aku mengusap rambutku frustasi. Hampir tak percaya insiden barusan.

"Himejima-san! Tolong lakukan!"

Kepalaku tertoleh. Seseorang berseru dari kejauhan. Gyoumei langsung mengeluarkan Kapak dan Bola Besi Nichirinnya. Membawanya ke arah Muzan.

Tak ingin ketinggalan, aku pun langsung mengekor dari belakang.

"Namu amida butsu!"

Craats!

Kepala Muzan hancur seketika. Kuakui kekuatan Gyoumei lebih unggul dariku.

Aku memasang kuda-kuda, melakukan pernafasan lalu menyerang Muzan sebelum dia pulih dari regenerasi.

SYAAATT!

Aku berhasil menebas kedua kakinya. Meski tombak runcing berduri dari Kekkijutsu itu juga sempat mengenaiku.

"Jangan gegabah nak Kanna! Hindari dia! Regenerasinya sangat cepat!"

Aku berdecih. Hendak mundur, namun sial. Muzan sudah selesai beregenerasi. Dia menoleh ke arahku dengan tatapan sinis.

"APA?!" pekikku kesal, mengenggam pedang Nichirin yang sudah siap kulayangkan ke kepalanya.

"Menjauhlah nak Kanna! Jangan gegabah!" seru Gyoumei memperingati.

Aku juga ingin pergi, dari tatapannya saja aku sudah tau kalau Muzan berkali-kali lipat lebih kuat dariku.

Namun kakiku tak bergerak sama sekali. Dan ya. Sebuah kawat berduri dari Kekkijutsu di tangan Muzan terlempar padaku.

"Aakh—"

fearless ; kamado tanjirou [√]Where stories live. Discover now