23. Uppermoon Three

1.4K 238 9
                                    

Gambar diatas adalah sebuah ilustrasi dari karakter OC. Source : pinterest.

IA yakin bahwa kini jam menunjukkan tengah malam, tapi ia tidak bisa tidur sama sekali kendati ruangan ini memfasilitasinya dengan sempurna. Ia beranjak, keluar dengan memakai piyama menaiki jendela dan mendudukan dirinya diatas atap. Tidak ada bintang, hanya bulan separuh. Pikirannya tiba-tiba melintas wajah datar Giyuu membuat gadis itu terkekeh, namun pipinya merasa panas saat ia mengingat senyum kecil yang Giyuu perlihatkan.

Namun pikiran itu terinterupsi dengan wajah yang Shinobu perlihatkan padanya, tersenyum pahit 'Aku tahu kau menyukainya Shinobu.' Batin gadis itu. Dari jarak seperti ini gadis itu dapat melihat kedua penjaga yang tengah tertidur dengan menyandarkan tubuh mereka pada ambang gerbang besar itu "Memakan gaji buta saja."

"Hoi, apa yang kau lakukan diatas sana?." Maniknya sedikit terkejut tatkala seorang pria yang berteriak padanya dibawah sana, alisnya berkerut "Hanya bersiaga saja."

"Turunlah." Lantas gadis itu beranjak dan melompat turun mendarat pada permukaan tanah dengan sempurna. Dapat ia lihat tubuh pemuda yang melebihi tingginya, mengenakan yukata putih polos hingga mempelihatkan dada yang cukup bidang "Apa kau anggota Kisatsutai yang ditugaskan untuk mengawalku?" Gadis itu mengangguk sekilas, pemuda didepannya ini cukup tampan. Tunggu, bukan cukup. Tapi, Sangat Tampan.

Semua yang terpahat padanya adalah kesempurnaan yang diciptakan tangan dewa saat berbahagia. Astaga, terlalu hiperbola. Tapi itu yang ia rasakan, saat sang pemuda dimandikan sinar bulan "Kalau begitu, ikuti aku."

Dengan cepat gadis itu menahan pergelangan tangan pemuda itu dengan cepat "Kau Yamazaki Ryouhei? Jika iya, maaf aku tidak bisa membiarkanmu untuk pergi dari kediaman ini." Alis Ryouhei berkerut "Hah? Bukankah kau adalah pengawalku. Lagipuka aku tidak akan mematuhi perintah seorang gadis yang terlihat lemah sepertimu. Lakukan perintahku atau aku akan memberitahu ayahku kalau kau lalai menjalankan tugasmu." Manik matanya menatap sinis.

Rupanya tidak boleh menilai buku dari covernya itu adalah kebenaran. Karena saat didepan terlihat baik belum tentu dalamnya juga baik, pemuda itu tampan namun sayang ucapannya seolah tidak pernah diajari tata krama "Terserah kau saja, tunggu aku." Dengan cepat [name] memasuki jendela ruangannya, bergegas untuk berganti piyamanya menjadi seragam Kisatsutai. Tidak lupa nichirin dan haori miliknya.

"Cepat sekali." Manik gadis itu sedikit melirik Ryouhei dari ekor matanya, tangannya masih sibuk meletakkan nichirin itu pada pinggang kirinya "Sudah menjadi kebiasaan seorang Kisatsutai berpakaian dengan cepat. Karena kami tidak bisa mengambil resiko jika terlalu lambat dalam hal berpakaian. Banyak orang yang tengah berdarah-darah diluar sana membutuhkan pertolongan dengan cepat, bahkan jika itu situasi darurat dengan Kisatsutai yang baru tertidur selama 30 menit saja, maka kami akan membawa katana tanpa perlu berpakaian seragam." Jelas gadis itu panjang lebar, Ryouhei hanya mengangguk singkat.

"Kupikir kau hanya seorang gadis yang berbicara dengan kasar." Manik [name] melotot, kepala gadis itu menoleh "Apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri?."

"Bodoh. Aku membicarakanmu. Siapa namamu?." gadis itu yakin bahwa pemuda ini sedang mendiskripsikan dirinya sendiri, hanya saja ia tidak menyadarinya.

Manik gadis itu menatap beberapa kedai yang masih buka hingga sekarang, tidak tahukah mereka bahwa oni bisa saja muncul dengan tiba-tiba. Tapi, kembali pikirannya saat di Asakusa. Warga kota tidak banyak mempercayai tentang hal seperti itu. Sekilas gadis itu masih belum menemukan oni yang bersembunyi dalam suasana kota ini "[Full name]."

"Kenapa kau menjadi Kisatsutai? Kau seorang wanita padahal."

[Name] mencebik sebelum menjawab "Memangnya kenapa kalau aku bukan wanita? Toh anggota Kisatsutai banyak yang wanita." Gadis itu melirik pria disampingnya ini, tertuju pada Yukata depannya yang terlihat terbuka "Angin malam bisa membuatmu sakit." 

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Where stories live. Discover now