42. Red District. 5.1

981 193 14
                                    

NETRAnya melebar, melihat iblis Daki dengan selendang yang terserap oleh tubuhnya.

'Itu memang bagian dari tubuhnya dan sekarang benda itu kembali.' Tanjirou membatin. Tanjirou kembali menyerang iblis itu namun dengan cepat ia menghindar.

"Hm? Seorang pilar ya? Syukurlah dua pilar yang datang. Orang itu pasti akan senang, 'kan?" Ucap Daki dengan wujud yang berubah. [Name] memperhatikan, surai Daki yang awal hitam itu kini berganti menjadi putih. Terlebih hawa yang Daki keluarkan bukan main-main.

"Hei! Apa yang sedang kau lakukan! Jangan bertengkar didepan toko kami!!" [Name] melirik kearah warga yang keluar.

'Cih, ini semakin gawat.' [Name] berlari.

"Tidak! Jangan kemari! Pergi dari sini! Jangan keluar rumah!" Tanjirou berteriak memperingati. Tiba-tiba Daki mengeluarkan serangannya yang beruntun, namun belum sampai serangan itu mencapai pada orang lain yang bersama Tanjirou.

Sudah terlebih dahulu Tanjirou melihat punggung familiar didepannya. Haori hitam dengan ornamen topeng kabuki, tengah menahan serangan tersebut. Nichirin putih dengan gradasi hitam hampir memotong selendang milik Daki, membuat iblis itu bergerak mundur menghindari.

"Wah.. wah.. kau dibelakang, lalu tiba disini dengan cepat? Sasuga pilar." Ujar Daki dengan nada pongahnya.

"Kalian semua pergi dari sini!!" Teriak [Name].

"Cepat pergi, tolong bantu evakuasi warga lain!" Ujar Tanjirou pada warga yang berada dibelakangnya dan dijawab oleh anggukan ketakutan pria itu.

"Tanjirou." Panggil [Name] pelan mengeratkan pegangannya pada nichirinnya. Tanjirou masih menunggu kalimat gadis itu "Gomen tapi bisakah kau juga pergi dari sini dan bantu warga evakuasi? Aku tidak bisa melihatmu terluka lebih dan tolong jaga Nezuko." Ujar [Name] sedikit meringis menahan sakit pada mata kanannya.

"Tapi, [Name]-san—"

"Tanjirou turuti kata-kataku terlebih dahulu. Pernafasanmu masih belum sempurna tolong kontrol itu dan aku akan membiarkanmu bertarung nanti." Daki tertawa "Hahaha! Kenapa tidak dua-duanya saja kalian melawanku? Toh aku bisa memenggal kepala kalian berdua."

[Name] menatap Daki yang berjalan diatas atap warga "Heeee, kau yakin? Berujar sombong seperti itu memangnya kau lebih hebat dari kakakmu itu?"

Daki melebarkan matanya merasakan tubuhnya gemetar saat melihat mata gadis itu, netra kananya berubah.

"Daki, penggal kepalanya dan bawa kepadaku. Akan kunaikkan pangkatmu dengan cepat." Tangan perempuan itu terkepal kuat "Sialan! Jangan coba-coba!" Teriaknya menyerang [Name] dengan selendangnya, namun gadis itu menghindari semua serangan itu dengan mudahnya.

"Lawan aku pengecut! Kau seorang Hashira bukan! Kalau begitu lawan aku gadis sialan!" Amarah yang tak terkontrol dari Daki. [Name] hanya terdiam dengan tatapan dinginnya seolah memandang rendah iblis perempuan itu.

"Jangan memandangku seperti itu! Pangkatku lebih tinggi darimu! Kau seorang manusia dan aku adalah iblis! Dan aku akan memenggalmu malam ini juga!" Seru Daki masih menyerang. Gadis itu tersenyum kecil "Baiklah kau yang meminta dan aku tidak akan mengasihanimu." Bilah nichirin berubah menjadi hitam.

Ia melompat dengan tinggi sehingga Daki mengadah melihat gadis itu "Ame no kokyu : San no kata : Hageshi Bofuu!"

[Name] langsung melesat kearah Daki dengan menebas nichirinnya, namun Daki yang merupakan uppermoon pun tidak kalah cepat. Selendang Daki yang hendak menusuk perut gadis itu dapat dihindari dan meleset hanya mengenai sisi perut kanan [Name], membuat seragam Kisatsutainya robek serta luka gores yang tak terlalu dalam namun menimbulkan perih.

𝐃𝐎𝐖𝐍𝐏𝐎𝐔𝐑 Where stories live. Discover now