Part 9. Birth of Monster

401 25 11
                                    

(All picture court.”

Josh beringsut mundur ketakutan ketika sosok itu kembali bangkit dan menghampirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Josh beringsut mundur ketakutan ketika sosok itu kembali bangkit dan menghampirinya. Laki-laki misterius ber-hoodie gelap itu kembali membungkuk dan menjambak rambutnya.

“Sekarang, aku akan memintamu melakukan satu hal untukku.”

Laki-laki itu menggeram sambil berujar kembali, “Dan jangan pernah berbohong kepadaku! You never know, what i will do to you. And the chaos, if you dare to betrayed me!” ancamnya kepada pemuda itu.

***

Sosok yang mengenakan hoodie gelap itu keluar dari rumah Josh McQueen melalui pintu depan. Ia berjalan seperti biasa, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Meninggalkan Josh yang terkapar dengan luka menyedihkan di wajahnya. Sementara ayah tiri Josh tetap tidur di sofa tanpa mengetahui apa yang telah terjadi pada anak tirinya.

Sosok itu berjalan sepanjang halaman berumput yang kotor dan ‘tak terurus. Kemudian ia membelok dan memilih untuk berjalan di bayangan gelap pepohonan. Menuju ke sebuah mobil truk pick up modern, yang di parkir jauh dari rumah Josh.

Dengan tenang, ia membuka kunci mobil, masuk ke dalamnya lalu men-starter mobil itu. Bunyi mesin yang halus dan terawat dari truk pick up modern ini, memecah kesunyian malam. Lingkungan itu benar-benar sepi. Jajaran perumahan kumuh berdiri tidak saling ganggu urusan masing-masing.

Kemudian truk itu bergerak dan melaju perlahan di jalan lebar. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Sosok itu mengendarai truknya dengan tenang. Menyetel musik dengan irama pelan. Matanya yang indah menatap lurus ke depan. Sementara pikirannya bermain-main di kepala.

’Bahkan seonggok sampah bisa didaur ulang menjadi benda berguna, Sir.’

Untaian kata dari seorang gadis popular yang memiliki hati seluas samudera, bahkan dalam kondisi terjepit sekalipun, berputar di kepalanya.

“Farah ...,” gumamnya. Matanya berpendar gelap mengingat sosok yang kembali terbaring ‘tak berdaya di rumah sakit. Manik matanya menggelap, dengan bola mata yang bergerak-gerak ‘tak fokus dengan gelisah.

“Tapi hidup tidak seindah itu ..., gadis popular-ku.”

Jantungnya berdetak kencang hingga membuat kakinya menginjak gas dalam-dalam tanpa sadar. Truk itu melaju kencang ke arah barat daya. Menuju ke arah hutan, tempat di mana pondok miliknya bernaung.

“Mereka akan segera membayar perbuatannya!” desis sosok itu geram.

Namun, kemarahan di dalam dirinya segera meredup, kala kata-kata genting gadis itu kembali terngiang di telinganya.

‘Hidup tak selalu melulu tentang penderitaan. Ada hal-hal lain yang lebih indah, yaitu hal-hal kecil dan sederhana yang harus disyukuri setiap hari, Sir.’

Wajah polos ‘tak berdosa. Wajah cantik yang diinginkan setiap lelaki di kota ini karena kebaikan hatinya. Seseorang yang menderita, karena keputusannya sendiri untuk membela orang yang salah.

“Ah ..., baby, kau membuatku gila ...,” bisik sosok ber-hoodie itu lirih.

Sosok itu berdecak, kemudian merubah setelan lagu di tape radio mobilnya.

Suara Seal mengalun, memenuhi udara di dalam mobil. Membawa sejuta kenangan pahit masa lalu ke dalam diri laki-laki itu.

*There used to be a graying tower alone on the sea.
You became the light on the dark side of me.

But did you know,
That when it snows,
My eyes become large
And the light that you shine can be seen*.

                          (Kiss from a rose, SEAL)

***

asrat yang jahat.

asrat yang jahat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






“Tentu saja, setelah kau membayar harga yang pantas untuk melepasnya kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Tentu saja, setelah kau membayar harga yang pantas untuk melepasnya kembali.”

***

Bersambung ....

LLG, 03 Juni 2020

AFFAIR WITH MONSTERWhere stories live. Discover now