17. Kuliah?

42 6 0
                                    

Tepat setelah hari ulang tahun minju, jaemin sedang bingung dimana ia ingin kuliah nanti sambil menatap laptopnya.

Mama menghampiri ka jaemin dikamarnya karena pintu kamar ka jaemin terbuka. "Jaem," panggil mama.

Jaemin menengok ke arah mama. "Ah iya, tante"

"Jaem, kamu gak usah sungkan panggil tante mama" tawar mama. "Maaf tante.. aku masih boleh kan manggil tante?" Ujar jaemin.

"Lho kenapa?" Mama terlihat bingung. "Setiap kali jaemin bilang mama, jaemin selalu inget mama. Jadi jaemin cuma bisa bilang tante," ucap jaemin. "Iya gapapa kok tante ngerti," ujar mama sambil mengelus ke arah jaemin dan mengelus putra angkatnya itu.

"Oh iya kanu mau kuliah dimana," tanya mama sambil melirik ke arah laptop berwarna abu-abu yang dimainkan jaemin. "Ah jaemin masih bingung tante, mungkin tante bisa kasih saran ke jaemin buat kuliah dimana?" Ucap jaemin.

"Kalo menurut tante sih, dimana pun tempat kuliah kamu. Yang terbaik bakalan tante pilih," jaemin mengangguk paham. "Yaudah jaemin udah tentuin bakal kuliah di kota A, mungkin hari minggu jaemin bakal test dulu kesana,"

"Oh iya tante, gapapa nanti pas test jaemin aja yang kesana. Tante gausah anterin:)" ujar jaemin. "Beneran gapapa?" Mama meyakinkan omongan jaemin.

"Iya gapapa," jaemin tersenyum singkat. "Yaudah tante keluar dulu ya," jaemin tersenyum simpul.








Hari itu tiba, jaemin pergi ke kota A untuk test kuliahnya. Untuk hasilnya, jaemin harus menggu seminggu kemudian.






Semiggu kemudian..

"Yes!" Jaemin mengangkat tangannya sampai ia loncat-loncat di kasur. Ia langsung berlari ke bawah dan menuju tante Hani, mama minju.

"Tante, tante!" Jaemin menyengir sendiri. Hani hanya meladeni jaemin sambil melihat sebuah chat yang berisi bahwa jaemin lulus test.

"Yaaas!!!!" Jaemin kembali loncat-loncat. "Waah selamat nih belajar yang rajin ya jaem jangan keluyuran nanti kalo udah disana," Hani turut senang sambil tersenyum dan mengelus kepala jaemin.

"Coba aja Soora masih ada disini, pasti dia bangga banget punya anak kaya jaemin. Soora kamu harus bersyukur," gumam Hani dalam hatinya yang mengingat teman lama atau mama dari jaemin.

Nakyung yang ingin menghampiri mamanya pun terbingung melihat jaemin yang melompat-lompat sambil mengarahkan Handphone-nya ke atas. "Mah ka jaemin kenapa si?" Nakyung agak sinis saat melihat ke arah jaemin.

"Hahaha jaemin keterima Kuliah di Kota A makanya dia kegirangan," ujar mama. "Ouh," nakyung mengangguk paham.

"Yaudah mah aku mau pergi ke rumah Arin ya, mungkin bakal pulang nanti malam" pamit nakyung ke arah Hani. "Ah iya nanti kamu dijemput sama mama," ucap mama. "Oh oke," nakyung mengacungkan jempolnya.

"Jaem bisa anterin kopi ini ke Kamar Om?" Ujar Hani. "Ah bisa ko tante- ah ini kan? Jaemin ke atas dulu ya:)" jaemin menjawabnya dengan antusias.

Terdengar langkahan kaki dari pintu masuk. Hani langsung menghampirinya. "Ah hai ma," sapa minju yang baru saja pulang sekolah. Iya, sekolah minju lagi ada perlombaan olahraga jadi dia agak capek.

"Mah aku mau makan," kata minju yang sepertinya sudah ingin setengah mati. "Bersihkan dulu dirimu baru makan," ucap mama lalu pergi meninggalkan minju.





R.I.P.KIMMINJU-







MAAF KALO ENGGAK JELAS, Aku hanya manusia dengan penuh dosa;)
PLEASE BE MY FIRST READERS:))

My adopted brother | Na Jaemin Ver.✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang