Chapter 16

2.2K 369 87
                                    

Sedikit penyegaran!

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Taehyung tidak mengerti rasanya menjadi menyedihkan dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Dia tidak paham bagaimana rasanya menjadi uring-uringan hanya karena sebuah masalah kecil dalam sebuah pertemanan.

Ketika pernah sekali dalam seumur hidup mencintai seorang gadis namun bertepuk sebelah tangan, pemuda Kim itu hanya menangis sebentar, merasa bodoh dalam sekejap, kemudian menjadi baik-baik saja setelahnya. Kemudian kalau di ingat baik-baik, Taehyung juga pernah satu kali mendapat masalah menyedihkan, yaitu bertengkar dengan kedua kakaknya. Tetapi saat itu pula ada ibu yang menengahi, jadi dia tak menangis. Beberapa jam kemudian mereka bahkan kembali bermain bersama.

Hanya saja yang kali ini, rasanya berbeda. Taehyung ingin marah untuk sebuah alasan jelas. Sebuah alasan yang dia tahu, dia tidak bisa menjelaskannya pada siapapun.

Lesatan memori yang nyaris pudar kini seolah di tarik kembali kemudian disajikan di atas piring untuk Taehyung konsumsi lagi supaya dia ingat bagaimana kacaunya rentetan tragedi saat pemuda itu melakoni pekerjaan bodoh tersebut.

"Mic, test...2..3...,"

"Kau dengar aku?"

Emosinya kembali naik.

"Cupcake, kau dengar aku?"

*****

Keduanya bertemu di gerbong stasiun nomor 3 tujuan Mokpo satu jam lalu, menaiki KTX nomor 283 menuju Daejeon, lalu akan melakukan pemberhentian di stasiun kota Osong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keduanya bertemu di gerbong stasiun nomor 3 tujuan Mokpo satu jam lalu, menaiki KTX nomor 283 menuju Daejeon, lalu akan melakukan pemberhentian di stasiun kota Osong. Dan berpindah kereta, SRT 651 menuju Mokpo.

Perjalanan mereka membutuhkan waktu kurang lebih, 7 jam 52 menit.

Membiarkan pelukan hangat dan sejumlah kerinduan tersalurkan.

Pemuda tersebut tidak mengatakan apa pun selain membiarkan Jean mulai membagi kisah menyenangkannya di Yeosu—yang Taehyung tahu betul. Itu semua berisi kebohongan semata.

Play Then KillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang