Chapter 37

1.9K 291 34
                                    

Aku punya beberapa rekomendasi lagu untuk di play di part ini. Wajib di dengerin pas baca, oke?

Sleeping at Last; Turning Page

Madilyn Baily; Dusk Till Dawn

Ruelle: I Get to Love You

Warning!⚠️

Kindly reading this part slowly, oke? Pelan-pelan, jangan lupa napas. Like i said before, matured content bisa di skip kalau memang gak suka. Aku gak nulis scene moan buat narik pembaca, m'kay? truly kebutuhan cerita:)

Selebihnya, its up to you!

Dan ada sedikit notes di bawah, plis banget di baca baik-baik, ya? Biar gak salah paham:)

Dan ada sedikit notes di bawah, plis banget di baca baik-baik, ya? Biar gak salah paham:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka bilang, saat berhubungan seks kau akan merasakan debaran gila di jantungmu. Mereka juga berkata, secara fisik—mereka yang berhubungan seks—akan menjadi lebih aktif dan tubuh pun jadi membutuhkan darah di area tertentu saat berhubungan intim. Untuk itu, secara natural, detak jantung pun memilih untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan fokus di genitals.

Seperti halnya apa yang Song Jean rasakan, degup jantungnya tak kalah gesit berdetak. Mengirim jutaan kupu-kupu berterbangan di daerah perut saat Jimin tak henti menghisap, melumat, mengabsen deretan giginya, memainkan lidah, menggigit bibirnya sensual. Pemuda itu bahkan terlihat enggan melepaskan, mengusap punggung polos Jean yang bergetar hebat. Dia juga jelas tahu bahwa Jean memberikan secuil perlawanan kentara namun itu tak berlangsung lama sebab saat Jimin menggiring tubuhnya, membawa Jean untuk duduk di atas pangkuan, dia tidak bisa untuk tidak bersorak kegirangan saat gadis itu mulai terbawa suasana. Merespon lebih dari apa yang pernah Jimin bayangkan. Mulai melenguh tertahan saat pria itu mulai menggerakkan tangan nakalnya ke paha si gadis. Menyurusi lekuk tubuhnya. Membuat getaran hebat yang merenggut kewarasan.

Ini gila.

Song Jean jelas tahu bahwa Jimin sangat amat terlatih dalam urusan menaklukkan wanita urusan ranjang. Berbanding balik dengan bagaimana Jean yang sama sekali tak tahu cara membalas. Hanya bisa memberikan lumatan kecil, selebihnya dia hanya melenguh, mendesiskan suara-suara menjijikan yang Jimin sukai.

Gadis itu bisa merasakan ada sesuatu yang menusuk-nusuk daerah pahanya. Perutnya mendadak semakin terasa mual.

Saat realita berhambur menyadarkan diri, Song Jean semakin di buat panas saat membuka kelopak mata, melihat Jimin di atasnya yang demi Tuhan entah sejak kapan posisi mereka sudah berubah dan, benar, bahkan gadis itu sudah tak mengenakan apa pun lagi, benar-benar polos. Pipinya semakin merona saat Jimin menatapnya dengan tatapan memangsa.

Play Then KillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang