Home 15

21.8K 2.1K 242
                                    

Ruang practice room di penuhi canda tawa satu sama lain. Taehyung yang menjahili Hoseok dan Jimin menjadi komplotannya. Namun Hoseok hanya bisa pasrah, membuat kedua maknae itu semakin gencar untuk menjahilinya.

Sementara di pinggir ruangan, ada seseorang juga yang sedang melihat interaksi antara hyungnya itu. Ia tersenyum tipis. Ada perasaan iri sebenarnya melihat kakak kakaknya bisa berlarian dengan bebas.

Puk!

Pria itu terperanjat saat merasa pundaknya di tepuk pelan. Ia mengalihkan pandangannya pada orang yang baru saja menepuk pundaknya.

"Kenapa melamun?"

"Tidak, aku hanya bahagia bisa kembali melihat kalian seperti ini."

"Jangan berbohong, Koo."

Jungkook yang di panggil Koo itu hanya bisa menghela napas. Hyung yang satu ini memang selalu bisa membaca apa yang ia sembunyikan.

"Aku merasa malu untuk berada di antara kalian."

"Kenapa harus malu? Kau berpakaian lengkap kan? Tidak telanjang?"

"Yoongi Hyung! Bukan itu maksudku!" Jungkook merenggut pada Yoongi yang berhasil menggodanya.

"Lalu apa?"

Bukannya menjawab, Jungkook justru beralih pada kakinya. Yoongi mendengus. Anak ini mulai lagi insecurenya.

"Koo, berapa kali Hyung bilang? Kami tidak ada masalah sama sekali dengan keadaanmu! Kau membuat kami merasa bersalah."

"Tidak! Berhenti untuk merasa bersalah."

"Maka dari itu kau juga berhenti seperti ini. Dengan kau seperti ini justru membuat kami semakin merasa bersalah padamu Koo,"

Jungkook tersenyum tipis lalu mengangguk samar. Tidak bisa di pungkiri hatinya masih terus saja gelisah meskipun sang kakak berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
Jungkook tidak sebodoh itu untuk tidak merasa malu karena mau kembali pada hyungnya. Jungkook tentu saja merasa takut jika ada Army yang tidak suka dengan keadaannya seperti ini.

Lamunannya teralih saat telinganya mendengar lagu yang sangat ia kenal. Ia mengalihkan pandangannya pada hyung mochinya. Jimin tersenyum di sebelah speaker yang sedang memutar lagunya.

"You are the cause of my Euforia."

Jimin melangkahkan kakinya menuju Jungkook yang menunduk. Jimin mendengar saat Jungkook kembali dengan keraguannya. Ia berinisiatif untuk memutar lagu Jungkook yang tertunda rilis karena kejadian saat itu.
"Jungkook-ah"

Jungkook menatap Jimin yang tersenyum dengan senyum bulan sabitnya.

"Kau masih meragukan kami?"

Jungkook menggeleng cepat.

"Atau kau meragukan Army?"
Jungkook terdiam tidak bisa menjawab.

"Bukankah sudah kami bilang? Jika kau terus memikirkan mereka yang akan membencimu, kenapa kau juga tidak memikirkan mereka yang akan menyayangimu? Kau hanya memikirkan satu orang yang membencimu, tapi kau melupakan beribu orang yang menyayangimu. Itu sangat tidak adil Jungkook-ah." Jelas Jimin yang bermaksud untuk memberitahu Jungkook.

"Kau tidak mengerti. Karena kau tidak mengalami apa yang aku alami!" Jungkook jengah. Mereka sama sekali tidak mengerti ketakutannya.

"Kami memang tidak mengalami apa yang kau alami Koo. Tapi kami berusaha agar kami bisa menguatkanmu dalam keadaan seperti ini." Itu Taehyung.

Jungkook terdiam. Ia merasa bersalah karena masih saja tidak percaya pada mereka. Perlahan air matanya turun begitu saja pada pipi tirusnya dengan di ikuti isakan setelahnya.
Hoseok yang melihatnya pun segera merengkuh tubuh Jungkook yang bergetar.

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Where stories live. Discover now