Home 19

19.7K 1.9K 162
                                    

Entah kenapa Seoul hari ini hujan turun begitu deras, padahal tadi pagi cuaca sama sekali tak menandakan akan turun hujan. Pria yang sedang menyetir itu nampak kesal saat rintikan pertama mengenai kaca mobilnya.

"Kenapa harus hujan? Aish!"
Ia terus melirik arlojinya. Bergerak gusar karena ia tidak bisa mempercepat kecepatan mobilnya akibat hujan. Ia melirik ke arah ponselnya yang berdering, mengambil ponselnya dan segera menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.

"Iya hyung, disini hujan. Jadi aku tidak bisa cepat." Jawab si pria tersebut.

"Cepat! Direktur rumah sakit sudah mencarimu!"

"Nee hyung. "

Ia melempar ponselnya ke kursi penumpang di sebelahnya. Ia menaikkan kecepatannya karena sudah tidak ada waktu lagi. Ia mengambil ponselnya saat ponselnya kembali berdering. Pria itu mendengus kesal saat ponselnya jatuh saat ia akan mengangkat panggilannya. Pria itu terus mencari dengan tangan kanannya, sementara matanya fokus ke jalan. Namun, pria itu tak kunjung menemukan ponselnya dan berakhir ia mengalihkan pandangannya terlebih dahulu tanpa mengurangi kecepatan laju mobilnya. Ia tersenyum saat ponselnya tersentuh oleh tangannya.

"Halo hyung iya ak--"

Bruk!

"Yoonjin? Ada apa? Suara apa itu?"

"H..hyung.. Ak..aku.. Aku.. Menabrak orang."
.
.
.
Suasana dorm begitu ricuh seperti biasa. Siapa lagi pelakunya kalau bukan si maknae Jimin, Taehyung, dan Jungkook. Mereka kali ini saling berteriak satu sama lain saat mereka saling pukul. Kalau kalian berpikir mereka benar saling pukul, kalian salah. Mereka hanya saling pukul di dalam sebuah game. Tentu hanya Jimin dan Jungkook pemainnya. Dan Taehyung yang menjadi pendukung Jimin. Atau mungkin Jungkook?

"Tae! Kau ini mendukung siapa sih?! Kau berteriak girang saat aku menang, tapi kau juga berteriak girang saat Jungkook menang!"

"Nah itu, aku mendukung siapa saja yang menang hahaha."

Jimin hanya melongo. Tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran sahabat sepantarannya itu.

"Eoh? Yoongi hyung? Sudah pulang?" Tanya Taehyung saat Yoongi datang.

Namun, Taehyung, Jimin dan Jungkook di buat bingung dengan sikap Yoongi yang acuh. Ia pergi begitu saja masuk ke kamarnya tanpa menjawab sapaan Taehyung.
Jungkook menyimpan stik game nya lalu ia membawa kursi rodanya menuju kamar Yoongi. Mengetuk pintunya beberapa kali hingga akhirnya ia berani membuka pintu kakak tertuanya itu.

"Hyung? Ada apa?" Tanya Jungkook. Ia meringis melihat penampilan Yoongi saat ini. Apa ini ada hubungannya dengan keadaannya? Mengingat, Yoongi begini setelah ia pulang dari rumah sakit untuk mengambil hasil terapinya.

"Hyung, apa yang terjadi? Apa ada hal buruk tentangku?"

"Koo.."

"Ya hyung?"

"Apa kau marah pada orang yang sudah membuatmu seperti ini?"

"Hyung, bukankah kita sepakat tidak akan mengungkit ini lagi?"

"Bukan, maksudku tentang orang yang menabrakmu Koo."

Jungkook mengernyit. Namun Yoongi bisa melihat bagaimana rahang Jungkook yang mengeras meskipun Jungkook menutupinya. Yoongi jadi urung untuk membahas tentang siapa yang menabrak Jungkook.

"Aku tidak ingin membahas apapun hyung. Kau tahu? Itu merusak moodku." Ucap Jungkook dingin.

"Maafkan aku. Aku janji tidak akan membahasnya lagi."

Jungkook mengangguk kemudian ternyenyum tipis.

"Ahh iya, bagaimana hasilnya?"

Kini Yoongi yang ikut tersenyum ketika mood Jungkook yang kembali berubah. Sepertinya.

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang