Home 20

19.6K 1.9K 119
                                    

Jungkook tak henti-hentinya tersenyum. Bahkan setelah hidangan makan malam mereka telah ada di hadapan mereka. Yoonjin yang melihatnyapun ikut tersenyum.

"Berhenti tersenyum seperti itu. Menakutkan!"

"Ck! Hyung tidak peka! Aku senang asal kau tahu hyung!"

"Ya ya ya, aku tahu kau memang merindukanku karena kita tidak bertemu selama 2 minggu kan?"

Jungkook mengangguk antusias. Karena apa yang di katakan oleh Yoonjin memang benar adanya. Jungkook sangat merindukan Yoonjin. Karena saat tidak melihat Yoonjin, Jungkook juga sangat merindukan Seokjin. Ya, sebegitu miripnya Yoonjin dengan Seokjin. Jahat memang, Jungkook merindukan Yoonjin karena Yoonjin yang begitu mirip dengan Seokjin. Menjadikan Yoonjin pelarian jika saja ia rindu akan sosok Seokjin.
Pada awalnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, Jungkook memang senang jika berada di dekat Yoonjin. Tanpa adanya nama sang kakak di benaknya. Jungkook mulai bisa melihat Yoonjin sebagai dirinya sendiri. Jungkook mengerti, jika Seokjin dan Yoonjin tentu saja berbeda. Yoonjin dan Seokjin mempunyai tempat tersendiri di hatinya.

"Makanlah, makanan tidak akan habis jika kau terus tersenyum seperti itu."

"Uhm!" Jungkook mulai mengambil sumpitnya dan mulai memakan daging yang sudah di panggang oleh Yoonjin.

"Setelah makan kau ingin kemana lagi?"

"Sebenarnya aku ingin ke sungai Han. Tapi, Yoongi hyung hanya mengizinkanku sampai makan malam."

Mendengar nama Yoongi, Yoonjin terdiam. Ia jadi teringat dengan kejadian siang tadi. Lagi-lagi rasa bersalah menghantui benak Yoonjin.

"Hyung!"

"Eoh?"

"Lain kali kita ke sungai Han ya hyung?!"

Yoonjin mengangguk mengiyakan. Ia menyimpan sumpitnya. Menatap Jungkook lekat.

"Jungkook-ah."

Jungkook berdehem tanpa mengalihkan fokusnya dari makanan. Ia melihat ke arah Yoonjin dengan mulut yang penuh daging kesukaannya.

"Kau tahu, siapa yang sudah menabrakmu?"

Kunyahan Jungkook seketika berhenti.

"Kenapa hyung bertanya seperti itu?"

"Tidak, hanya saja aku penasaran."
Jungkook menyimpan sumpitnya sedikit kasar. Membuat Yoonjin terdiam saat raut wajah Jungkook yang berubah.

"Bisa tidak, kita tidak membahas ini? Ada apa sih dengan kalian? Tadi Yoongi hyung juga menanyakan hal yang sama. Lalu sekarang hyung? Sebenarnya kalian membicarakan apa saat di rumah sakit tadi?"

Seketika Yoonjin tergagap. Ia menjadi salah tingkah saat di tatap Jungkook dengan tatapan intimidasinya.

"Jangan menatapku seperti itu Kook!"

"Jawab hyung, jangan mengalihkan pembicaraan. Satu hal yang harus hyung tahu, aku ini orangnya sangat penasaran. Tidak bisa setengah-setengah. Aku akan terus menanyakan sesuatu hal yang tidak kalian jelaskan secara rinci."
Yoonjin mengalihkan pandangannya.

"Aku ingin pulang."

"Kook. Makanmu bahkan belum habis."

"Aku ingin pulang hyung."

Yoonjin menghela napas. Salahnya kenapa ia malah membahas ini pada Jungkook.

"Ya sudah."

Yoonjin memanggil waiters untuk membayar pesanannya. Sementara matanya terus melihat Jungkook yang menekuk wajahnya.
.
.
.
"Terima kasih untuk hari ini. Hati-hati dijalan."

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Where stories live. Discover now