BAB 5

43K 8.6K 5.5K
                                    


"Maaf," katanya.

Hyunsuk lantas berdiri dan menatap Asahi tidak percaya.

Hyunsuk merasa keadaan terbalik, harusnya dia yang mengatakan kalimat itu alih-alih Asahi.

"Nggak, bukan lo yang harus minta maaf tapi gue!" respons Hyunsuk.

Asahi tersenyum manis memperlihatkan lesung pipitnya.

"Gak apa-apa Bang, ga masalah. Gue mungkin bakal kaya lo juga kalo ada di posisi lo, bahkan mungkin bakal lebih parah," jelas Asahi panjang lebar yang membuat Hyunsuk speechless.

Pasalnya, ini pertama kalinya Asahi bicara banyak, biasanya laki-laki dingin itu irit bicara, bahkan mungkin tidak akan mengeluarkan kata barang sehari pun jika tidak ada yang mengajaknya mengobrol.

"Tapi beneran deh, gue masih ngerasa bersalah banget sama lo. Tadi itu gue bener-bener dikuasai emosi, gak bisa ngendaliin diri. Dan lo tau kan? Gue kalo marah...."

Asahi kembali tersenyum.

"Gue tau, Bang. Makanya gue ngerti."

Ucapan Asahi benar-benar menusuk hati Hyunsuk.

Bagaimana bisa dia menuduh Asahi begitu saja tanpa bukti.

Hyunsuk merasa telah gagal menjadi sahabat bagi Asahi.






































Tanpa mereka berdua sadari seseorang berdiri dari luar jendela memperhatikan keduanya sambil tersenyum smirk.

"Bego," ucapnya sinis.

























































"Jae? Lo ngapain?" Yoshi menatap bingung Jaehyuk yang jongkok di halaman samping rumah, seperti mencari sesuatu.

Jaehyuk mendongak sambil nyengir.

"Gue nyari anting gue nih, gak sengaja jatuh tadi," katanya.

"Mau gue bantu nyari?" tawar Yoshi.

"Boleh-boleh," balas Jaehyuk.

Sekitar satu menit mencari-cari di rumput yang lumayan tinggi, akhirnya Yoshi menemukan sesuatu yang mirip anting.

"Ini?" Yoshi menunjukkan anting bulat hitam tersebut pada Jaehyuk.

Mata Jaehyuk tampak berbinar dan segera menyambar anting yang disodorkan Yoshi.

"Nah iya ini, thanks ya, Bang."

Setelah itu Jaehyuk kembali masuk ke rumah, bukan lewat pintu depan tetapi lewat pintu belakang.

Yoshi terkekeh seraya menepuk-nepuk telapak tangannya yang sedikit terdistorsi oleh debu.

Saat akan beranjak pergi, pandangannya tidak sengaja melihat ke arah jendela dan melihat Hyunsuk yang sedang memeluk Asahi.

Yoshi tersenyum.

Lalu laki-laki itu mengarahkan kamera ponselnya menghadap Hyunsuk dan Asahi.

Cekrek.

Entah kenapa akhir-akhir ini dia suka memotret sesuatu secara candid.



















































Pukul 07:59 PM semua anak-anak di kosan itu berkumpul di ruang tengah.

Yang paling muda alias Doyoung, Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan duduk melingkar di karpet. Doyoung dan Haruto asyik main free fire dan paling berisik.

Revenge | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang