BAB 28

31K 7K 7.7K
                                    


Besok Asahi ultah T_T




























"Kita gak bisa diem aja!" Doyoung tiba-tiba berseru seraya berdiri.

Mengagetkan Junghwan dan Jeongwoo yang serius menonton. Jeongwoo sampai menjatuhkan chips yang dia pangku karena terkejut.

Setelah Hyunsuk dan yang lainnya menyusul Yeonjun, mereka bertiga memutuskan untuk menonton tv.

Namun rupanya Doyoung gelisah memikirkan para abangnya.

"Ngagetin aja sih, lu," sungut Jeongwoo sembari memungut chips-nya.

Doyoung mendecak.

"Gue serius, Wo, kita gak bisa diem aja kayak gini! Gimana kalo terjadi sesuatu sama mereka? Gue gak mau!"

Jeongwoo menggaruk tengkuknya bingung, di satu sisi dia juga khawatir dengan keadaan Haruto dan Yedam sekarang. Tapi dia tidak tahu harus berbuat apa.

Musuh mereka bukan manusia biasa seperti mereka.

"Tapi Yeonjun bilang kita gak boleh keluar dari rumah ini," tutur Junghwan.

Doyoung mengacak rambutnya frustasi. Dia benar-benar gelisah memikirkan para abangnya.

"Gimana kalo kita ketahuan keluar rumah? Bisa-bisa nambah masalah," lanjut Jeongwoo.

"Minimal kita lakuin sesuatu buat bantuin mereka," kata Doyoung.

"Emang ada yang bisa kita lakuin tanpa keluar rumah?" Junghwan bertanya serius.

"Nggak ada."

Jawaban Doyoung membuat keduanya melengos.

"Tapi kalo mau nekat kenapa enggak?"

Jeongwoo tersedak.

"N-nekat? Jangan bilang lo mau ajak kita keluar rumah? Gak! Gak!" tolak Jeongwoo.

"Lo kok egois, Wo?" Doyoung menatap kesal Jeongwoo.

Jeongwoo meringis.

"Bukan gitu, Doy--"

"Udah jelas lo emang egois, ga mau berkorban buat mereka."

Perkataan Doyoung sukses menyentil perasaan Jeongwoo.

Doyoung kalau mode savege benar-benar menusuk ulu hati.

"Sori kalo kata-kata gue kasar, gue emang gini kalo mode khawatir dan kesal," kata Doyoung beberapa saat.

Doyoung kemudian berdiri dan meraih kunci motornya.

"Lo mau ke mana, Bang?" tanya Junghwan.

"Gue gak bisa diem aja kayak gini," balas Doyoung seraya melangkah pergi.

"T-tunggu, gue ikut," kata Jeongwoo lalu beranjak.

"Lo serius?"

"Gue gak mau dikatain egois," balas Jeongwoo sarkas.

Doyoung terkekeh lalu menoleh pada Junghwan.

"Lo di sini aja, jangan ke mana-mana," pesannya sebelum pergi.

Setelah Doyoung dan Jeongwoo pergi, mendadak bulu kuduk Junghwan meremang.

"Gue ditinggal sendirian kok ngeri, ya."






















"Siapa bilang kamu sendirian? Hihi... main bareng nuna yuk...."

Junghwan terlonjak kaget saat suara perempuan terdengar dari belakang punggungnya.

Revenge | TREASUREWhere stories live. Discover now