BAB 21

29.1K 6.9K 2.3K
                                    


"Hah? Kok bisa kayak gini?"

Mashiho bertanya bingung, pandangannya fokus ke arah layar laptop yang menampilkan rekaman CCTV di dapur beberapa jam lalu. Sudah dua kali dia me-replay rekaman itu, dan hasilnya tetap sama.

"Gak mungkin, gue yakin banget Yoshi naroh obat ke masakan lo, Hoon!"

Jihoon ikut melihat layar laptop seraya memegangi perutnya yang sakit. Yedam, Doyoung, Haruto, Jeongwoo dan Junkyu juga ikut melihat, sisanya duduk di kursi sambil memeluk perut dengan wajah masam.

"Lo pasti udah tau gue masang CCTV terus lo apus kan, Yos? Ngaku!" tuding Mashiho ke arah Yoshi.

Yoshi membulatkan mata dan menggeleng-geleng.

"Jangan sembarang nuduh dong, udah jelas di CCTV itu gue cuma nyicipin makanan gak lakuin hal lain, lo aja yang sembarang nuduh!" tutur Yoshi membela diri, padahal dalam hati dia menertawakan Mashiho.

Bagaimana tidak mau ketawa, Yeonjun mengirim pesan padanya beberapa menit lalu, mengatakan bahwa Yeonjun sudah memanipulasi rekaman CCTV itu. Yang tadinya Yoshi menaruh obat sakit perut ke makanan, menjadi rekaman Yoshi yang mencicipi makanan itu.

Yoshi bersyukur punya Yeonjun yang selalu membantunya tepat waktu. Jika bukan karena Yeonjun, entah bagaimana nasibnya sekarang.

"Nggak! Gue yakin lo naruh sesuatu!"

"Astaga nih anak udah jelas banget gue gak ngapa-ngapain masih aja dituduh," kata Yoshi seraya mengelus dada sok sabar.

"Kalo gitu kenapa lo gak sakit perut, huh?" tanya Mashiho sinis.

"Ya mana gue tahu? Lo sendiri kenapa gak sakit perut?" balas Yoshi.

"Udah dibilangin gue gak makan karena gue curiga sama lo!"

"Woi elah berisik banget, sih! Sakit perut gue anjir! Bisa diem gak?!" teriak Hyunsuk yang merasa geram mendengar perdebatan antara Mashiho dan Yoshi. "Daripada lo berdua berantem gak jelas, mending tolongin gue sama yang lainnya, beliin obat di apotik!"

Sayangnya, kedua orang itu malah makin berisik. Baik Mashiho mau pun Yoshi tidak ada yang mau mengalah dan berakhir berdebat.

Jihoon yang selalu curiga sama Yoshi pun bingung harus bagaimana, di sisi lain tidak ada bukti bahwa Yoshi yang telah memberi obat sakit perut di makanannya, di sisi lain juga dia tidak punya energi untuk marah-marah.

"Oke, bukti CCTV mungkin gak ada, tapi gue masih punya bukti yang lain," kata Mashiho dan tiba-tiba berdiri menghampiri Yoshi.

Yoshi semakin khawatir ketika Mashiho berjalan ke arahnya, dan dengan gerakan cepat merogoh kantung jaketnya.

Sementara itu, Mashiho tersenyum kemenangan saat menemukan sesuatu berbentuk silinder ukuran kecil di dalam kantung jaket Yoshi.

"Bisa jelasin ini apa?" Mashiho bertanya dengan senyum mengejek.

Yoshi membuka mulut beberapa kali tapi tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Dia terjebak....

"Gak perlu, gue bisa cari sendiri kegunaan obat ini di Google," ujar Mashiho seraya mengetik sesuatu di ponselnya.

Anak-anak yang lain mulai mendekat karena penasaran.

"Efeknya bisa membuat perut mulas beberapa jam setelah dipakai," kata Mashiho membaca efek samping dari obat itu.

Jihoon menoleh ke arah Yoshi dengan tatapan tajam, kedua tangannya menggepal, hanya dalam hitungan detik Jihoon kini sudah berada di hadapan Yoshi dan melayangkan pukulan dengan keras.

Revenge | TREASUREWhere stories live. Discover now