BAB 29

35.9K 7.1K 4.9K
                                    


Double up hehe




















Hyunsuk dan Jihoon mendengar suara ribut dari arah ruang tengah. Mereka mempercepat langkah hingga akhirnya tiba di lokasi tersebut.

Dan menyaksikan langsung pertarungan dua penyihir yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya.

"Yeonjun...." Jihoon bergumam pelan, jantungnya kini berpacu lebih cepat dari biasanya setelah melihat pemandangan memegangkan di depannya.

Hyunsuk menarik lengan Jihoon untuk bersembunyi di bawah meja bundar yang ada di sana, mereka tidak boleh memunculkan diri atau salah-salah peneror itu justru mencelakai mereka berdua.

"Hentiin permainan bodoh ini, lo masih punya kesempatan buat lari!" Yeonjun berseru marah, manik matanya menjadi hitam semua, tidak ada binar sama sekali.

"Justru lo yang harusnya berhenti bantu mereka kalo lo masih mau hidup," balas peneror itu sambil melepaskan sihir ke arah Yeonjun.

Yeonjun dengan gesit menghindar.

Sebuah cahaya berbentuk perisai muncul di depannya, membuat serangan sihir peneror itu terpental ke berbagai arah. Salah satu serangan sihir itu bahkan sempat mengenai meja tempat Hyunsuk dan Jihoon bersembunyi, membuat meja itu bergeser sedikit.

"Kita gak aman di sini, lebih baik kita cari Haruto sama Yedam terus keluar dari rumah ini secepatnya!" saran Hyunsuk yang diangguki Jihoon.

Dengan begitu, kedua orang itu mulai merangkak pergi dari sana dengan hati-hati agar tidak ketahuan oleh peneror itu.

"AKHH!"

Erangan rasa sakit dari Yeonjun itu otomatis membuat Jihoon dan Hyunsuk menoleh.

Peneror itu rupanya berhasil melumpuhkan pertahanan Yeonjun.

Kini Yeonjun terlempar jauh ke dinding tembok, tubuhnya melayang dengan kedua tangan terentang ke samping, cahaya aneh meliputi tubuh Yeonjun.

Yeonjun terlihat tersiksa, bahkan urat-urat di wajah dan lehernya sudah terlihat, darah segar mulai keluar dari mata dan hidungnya.

"YEONJUN!"

Jihoon terlihat, tanpa tidak peduli lagi untuk kabur, dia berlari ke arah peneror itu dan mendorongnya keras. Membuat peneror itu kehilangan keseimbangan dan menghentikan serangan sihirnya pada Yeonjun.

Yeonjun jatuh ke lantai dengan keras, bunyi tulang retak laki-laki itu bahkan terdengar.

"Jihoon lari!" seru Hyunsuk saat melihat peneror itu mulai bangkit berdiri.

Peneror itu kini balik mengincar Jihoon.

"JIHOON AWAS!"

Jihoon tidak menghiraukan panggilan Hyunsuk, dia justru berdiri tegak dengan dada membusung, menantang peneror itu.

Tiba-tiba saja dia mendapat keberanian.

"Tangan kosong dan tanpa sihir kalo berani!" tantang Jihoon.

Peneror bertudung itu tertawa sarkas, dia lalu mengarahkan telunjuknya pada Jihoon.

Sebuah cahaya kehitaman muncul dari sana.

Serangan sihir.

Jihoon terlempar jauh dan menabrak dengan keras tembok. Ia tergeletak tidak jauh dari Yeonjun.

"Gak ada sejarahnya gue gak pake sihir, dan gue benci orang-orang sok pemberani kayak lo."

Peneror itu kini beralih pada Hyunsuk.

Revenge | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang