[B1] Comeback of the Abandoned Wife (废妻重生)

Chapter 19

Jangan Katakan Lagi

"Aku tidak punya petunjuk sama sekali." Guan Tong bingung: “Apakah kamu mengatakan bahwa Longevity Slab menyegel kekuatan spiritualmu? Apakah itu berarti kamu benar-benar memiliki kekuatan spiritual?”

"Bisakah kamu membuka segelnya?"  Tanya dia.

Wu Ruo mengangguk: “Ya. Selama aku memecahkan Longevity Slab. Aku sebenarnya telah membuka segel tanah spiritualku.”

"Apakah itu berarti kamu bisa berkultivasi sekarang?" Guan Tong terisak, memegang tangannya dengan penuh semangat: “Bagus! Bagus! Kamu akhirnya bisa berkultivasi seperti yang dilakukan saudara-saudaramu.”

Dia sangat sedih karena putra bungsunya ditemukan tidak memiliki kekuatan spiritual. Ketika semakin banyak orang menertawakan putranya yang semakin gemuk, dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak memberinya tubuh yang bagus.

Bahkan sekarang dia sering memimpikan anak laki-laki keciknya menangis dan bertanya kenapa dia tidak memiliki kekuatan spiritual. Setiap kali dia terbangun dari mimpi itu, hatinya sakit.

Wu Ruo tentu saja tahu bahwa ibunya tidak bisa tidur di malam hari hanya karena dia. Dia menyeka air matanya: "Ya. Aku bisa berkultivasi seperti kakak laki-laki. Kamu tidak perlu khawatir tentang kesehatanku lagi. Dan bahkan lebih baik, aku memiliki tujuh keterampilan rahasia di otakku."

"Apa?" Guan Tong terkejut dan mendesaknya: "Apa yang kamu katakan?"

"Aku berkata aku punya tujuh keterampilan rahasia di otakku, kecuali Shadow ..."

“Jangan katakan lagi.” Guan Tong menutup mulutnya, melihat sekeliling. Ketika dia melihat pintu terbuka lebar, dia keluar untuk memastikan apakah ada orang di luar, lalu menutup pintu dan berkata dengan serius kepada Wu Ruo: "Kamu tidak boleh memberi tahu siapa pun bahwa kamu memiliki keterampilan rahasia di otakmu."

"Bahkan ayah tidak?" Tanya Wu Ruo.

Dalam kehidupan terakhir, ibunya mengatakan hal yang sama kepadanya dengan sikap yang sama. Namun, dia memberi tahu Ruan Zhizheng karena dia pikir dia bisa dipercaya.

"Kamu tidak boleh." Guan Tong menggelengkan kepalanya: “Kamu tidak boleh memberi tahu siapa pun. Setidaknya sebelum kamu cukup kuat. Sudahkah aku membuat diriku jelas?”

“Ya, kamu. Apakah kamu tahu tentang Shadow ...” Wu Ruo mengangguk.

Guan Tong memotongnya di sana: “Aku tidak bisa memberi tahumu apa pun. Jangan tanya aku.”

“Tidak sedikit pun?” Wu Ruo tidak menyerah.

Tidak pernah terpikir olehnya bahwa ibunya akan ada hubungannya dengan Longevity Slab karena dia tidak tahu kakeknya memiliki Longevity Slab. Karena itu, dia tidak menanyakan apa pun padanya. Tapi sekarang dia tahu siapa yang memberikan Longevity Slab kepadanya. Tentu saja, dia ingin tahu segalanya dan terutama Shadow Steal.

"Ketika aku meninggalkan klan, aku bersumpah bahwa aku tidak bisa mengungkapkan apa pun tentang klan." Kata Guan Tong.

Wu Ruo menghela nafas: "Aku mengerti."

Guan Tong berkata berat, memegang tangannya: "Ruo, kamu mulai bertahun-tahun lebih lambat dari anak-anak lain. Ketika orang menggunakan keterampilan mereka, kamu harus memberi perhatian ekstra pada cara mereka mengelolanya, sehingga kamu bisa membuat kemajuan dengan cepat. Mengerti?"

Wu Ruo menyimpan kata-katanya dalam pikirannya. Karena dia merasa bahwa ibunya mencoba memberinya petunjuk.

“Ibu, aku punya pertanyaan. Kamu bisa menolak untuk menjawabnya.”

Memikirkannya, Guan Tong berkata: "Lanjutkan."

Wu Ruo bertanya: “Apakah kamu juga memiliki kekuatan spiritual sebelumnya? Dan kamu memiliki keterampilan spiritual seperti orang lain?”

Selama bertahun-tahun, kakek-neneknya tidak menyukai ibunya karena mereka pikir dia adalah orang biasa, tidak cukup baik untuk ayahnya.

Guan Tong ragu-ragu dan mengangguk.

“…” Wu Ruo tidak tahu harus berkata apa. Ibunya banyak berkorban untuk bisa bersama ayahnya. Dia melepaskan kultivasinya dan keluarganya. Tidak heran ayahnya mengatakan bahwa dia berhutang besar pada ibunya.

"Ibu, ayo keluar."

Segera setelah Wu Ruo keluar dari halaman belakang dengan bantuan ibunya, seorang pelayan melaporkan: “Tuan, Tuan Ruan ada di sini. Dia menunggumu di aula.”