[B1] Comeback of the Abandoned Wife (废妻重生)

Chapter 144

‘Hadiah Besar’ (2)

Namun, bahkan jika Ruan Zhizheng tidak melakukan hal seperti itu, Wu Xuanran yang sudah terbiasa tinggal di halaman besar tidak tahan tinggal di tempat yang ramai dan kecil. Cepat atau lambat, dia akan berunding dengan ayahnya. Karenanya, Wu Ruo tidak berencana untuk menghentikan Wu Xuanran mengunjungi ayahnya.

Tentu saja, Wu Xuanran, yang baru saja bertarung melawan tuan kedua Halaman Barat, tidak tahu bahwa ada jebakan untuknya. Ketika dia sampai di rumah dengan lelah karena luka, dia diberitahu bahwa putra-putrinya sedang bertarung. Tidak ada yang peduli tentang dia. Hanya istrinya yang memberikan obat untuknya. Dia sangat sedih dan marah. Tak satu pun dari putranya yang berbakti.

Pada saat itu, seorang pelayan melaporkan bahwa putra ketiganya, Wu Qianqing mengundangnya untuk tinggal di mansionnya karena dia merindukannya.

Wu Xuanran menjadi marah pertama ketika mendengar nama itu tetapi kemudian merasa geli karena dia pikir putra ketiganya tidak bisa hidup tanpanya. Dia bahkan lebih senang ketika dia ingat bahwa putra ketiganya tinggal di sebuah rumah besar. Karena itu, dia berbicara dengan Mu Xiuwan jika mereka harus pindah.

“Kami sudah mengatakan bahwa kami tidak akan tinggal bersama mereka tepat sebelum kami pindah.  Apakah kamu yakin tidak apa-apa untuk tinggal bersama mereka?" Mu Xiuwan khawatir.

“Kami adalah orang tua mereka dan tetap tidak peduli apa yang kami katakan. Selain itu, dialah yang mengundang kami. Kami tidak memintanya untuk menerima kami."  Wu Xuanran berkata dengan arogan.

Alasan utama dia ingin pindah adalah karena dia tidak tahan lagi dengan rumah kecil ini. Bau kotoran babi dan banteng ada di mana-mana di rumah.  Dan anjing menggonggong di malam hari. Dia tidak bisa tidur nyenyak sama sekali.

Mu Xiuwan setuju. Tapi dia bermain profil tinggi dan menunda selama dua hari sebelum mereka pindah.

Wu Qianjing telah mengantisipasi ke mana orang tuanya akan pergi karena mereka sudah memuat paket mereka di kereta: "Ayah, ibu, apakah kamu akan pindah dengan Qianqing?"

Wu Xuanran merasa malu karena dia melanggar janjinya bahwa dia tidak akan pernah tinggal bersama Wu Qianqing.

"Saudaramu memohon agar kami menginap selama beberapa hari."

“Apakah kamu perlu membawa begitu banyak paket bersamamu hanya untuk beberapa hari? Ayah, kamu berjanji bahwa kamu tidak akan tinggal bersamanya. Sekarang kamu meninggalkan kami dan tinggal bersamanya. Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Wu Qiantong berkata dengan marah.

Wu Xuanran dan Mu Xiuwan memalingkan wajah karena merasa bersalah.

"Aku tidak akan menghentikanmu jika kamu bersikeras pindah dengan Qianqing. Tapi anak-anak kita akan pindah ke kamarmu setelah kamu pergi.” Wu Qianbin berkata.

"Baik." Wu Xuanran bahkan tidak berpikir untuk kembali lagi. Dia menyetir dengan cepat karena putranya tidak menghentikannya.

"Kenapa kamu membiarkan mereka pergi?" Wu Qiantong berkata dengan marah.

"Bukankah itu yang terbaik sehingga kita tidak perlu memberi mereka makan?" Wu Qianbin berkata.

Tidak ada yang mengatakan apa-apa lagi.

Wu Xuanran dan Mu Xiuwan tiba di Qing Mansion tetapi ditutup oleh penjaga pintu: "Kami belum menerima perintah bahwa siapa pun akan pindah. Kamu sebaiknya pergi sekarang."

"Kami adalah orang tua tuanmu.  Selama kamu memberi tahu tuanmu, dia akan mengundang kita masuk.”  Wu Xuanran berkata dengan sopan.

"Tuan dan Nyonya tidak ada di rumah saat ini. Dan kami diberitahu bahwa orang tua tuan kami berjanji bahwa mereka tidak akan pernah tinggal bersama tuan kami. Sekarang kamu mengatakan bahwa Anda adalah orang tua tuan kami. Kamu pembohong! Kamu lagi apa?"

"Kami memang orang tua tuanmu. Kamu dapat meminta salah satu dari pelayan Halaman Shuqing untuk membuktikan bahwa kami memang benar.” Wajah Wu Xuanran memerah karena marah.

"Pergi saja, atau kami akan mengusirmu." Penjaga pintu berkata dengan serius.

"Tapi kami benar-benar orang tua tuanmu." Mu Xiuwan panik.

"Pukul mereka!" Penjaga pintu memerintahkan.

“Berani sekali kau! Aku ayah tuanmu!" Wu Xuanran berkata dengan marah.

Para penjaga dan penjaga pintu berkumpul untuk melancarkan serangan keras.

Para penjaga itu sangat kuat. Wu Xuanran dan sesamanya tidak cocok untuk mereka. Dalam waktu kurang dari setengah jam, Wu Xuanran harus melarikan diri dengan cepat.

Di kereta, Mu Xiuwan bertanya dengan cemas: "Apa yang harus kita lakukan?"

"Apakah kita punya pilihan? Kit hanya bisa ... "

Wu Xuanran bahkan tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena dia malu untuk kembali ke rumah kecil tempat dia sangat senang pergi.

Kemarahan semakin kuat di hatinya.  Sambil mengusap wajahnya yang bengkak, dia berkata dengan sangat marah: “Sial! Wu Qianqing pasti telah memukul kita dengan sengaja."

Mu Xiuwan sangat marah. Kalau dipikir-pikir, dia merasakan sesuatu yang salah. "Sejauh yang aku tahu tentang Qianqing, dia bukan tipe orang seperti itu. Mungkinkah kita dibodohi oleh orang lain? Pikirkan tentang itu. Orang yang mengirim pesan itu bukan berasal dari Halaman Shuqing atau seseorang yang kita kenal. Jika Qianqing benar-benar bermaksud mengundang kami, ia mungkin akan mengirim Wu Xu, pengurus rumah tangganya, untuk menyampaikan pesan. Apakah aku benar?"

Wu Qianqing selalu menjadi anak berbakti di antara semua anak mereka. Dia tidak akan pernah memukuli orang tuanya tidak peduli bagaimana dia marah.

"Apa lagi yang bisa terjadi?"

“Ketika kami pergi, Qianjing tidak menghentikan kami dan Qianbin meminta anak-anak mereka untuk pindah ke kamar kami. Mungkinkah mereka mengirim pesan palsu sehingga mereka dapat memiliki kamar kami? Atau mereka bosan memberi makan kita?" Mu Xiuwan memikirkannya dan berkata.

Wu Xunran dikejutkan oleh analisis tersebut tetapi segera berpikir itu kemungkinan besar terjadi.

“Apa-apaan ini! Jika mereka ingin kita pindah, mari kita lihat seberapa banyak kita ingin tinggal. Ayo kembali sekarang."

Setelah mereka pergi, para penjaga di Mansion Qing mengirim berita itu ke Wu Ruo.

Wu Ruo tersenyum mendengar berita itu. Akhirnya tidak ada yang akan mengganggu orang tuanya lagi.