CHAPTER 2

4.2K 433 209
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


-

Setelah memperkenalkan diri dan sedikit berbincang tentang apa yang ingin diliput oleh Yoongi, wanita yang menyebut dirinya sebagai Madam itu mengajak Yoongi mengitari separuh bagian lantai satu Cloud Nine. Wanita itu menjelaskan beberapa hal mendasar yang perlu diketahui pengunjung baru dan Yoongi menyimak sembari menyebarkan pandangan ke segala arah.

"Apa tidak terlalu berisik?" Wanita itu meninggikan suaranya, bertanya pada Yoongi.

Sebenarnya memang sangat sulit merekam jawaban atas pertanyaan di tempat seperti ini. Hentakan musik EDM mustahil akan terhenti menggemparkan malam di Cloud Nine.

"Apa kau punya tempat yang lebih sepi?" Yoongi balas bertanya.

Wanita itu menyeringai, menatapnya penuh selidik.

"Bu-bukan begitu. Maksudku... bukan tempat yang seperti itu!" Yoongi menggerakkan tangannya, meralat pemikiran berbeda yang tersirat dari wajah si wanita. "Maksudku, seperti ruang meeting atau semacamnya yang tidak seberisik di sini."

Berpikir sejenak, wanita itu pun memberi isyarat pada Yoongi agar mengikutinya. "Baiklah, ikut aku!"

Yoongi mengekori menuju ruangan yang sama di mana Yoongi melihat wanita itu keluar beberapa saat yang lalu.

"Ruang untuk tamu VIP." Kalimat itu seperti menjawab pertanyaan yang muncul di kepala Yoongi saat melihat ruangan yang mereka masuki sekarang.

Ruangan ini diisi sofa panjang merah, satu meja bundar yang cukup besar, televisi plasma ukuran besar yang tidak menyala dengan dinding yang didominasi warna merah dan emas.

"Kupikir tamu VIP ada di lantai dua." Yoongi mengambil tempat di sisi Madam Han—dengan jarak yang aman.

"Ada beberapa yang ingin di lantai satu pada situasi tertentu." Madam Han menuangkan wine yang semula memang ada di meja ke gelas bertangkai panjang. Yoongi memperhatikannya sembari menelan ludah. Bagaimana cara wanita itu duduk dengan punggung tegak dan dada membusung, serta kaki yang disilangkan, membuat Yoongi gatal ingin melepas jaket dan menyampirkannya di paha atau di bagian atas tubuh Madam Han yang terekspos. "Tapi, ada juga ruang VIP di lantai dua. Setiap lantai ada ruangan seperti ini. Kau jelas tahu situasi macam apa yang membuat seseorang atau sekelompok orang membutuhkan ruangan semacam ini, bukan?" Wanita itu mengangsurkan gelas wine ke hadapan Yoongi.

"Y-ya, aku tahu...." Bagi Yoongi berduaan bersama wanita seperti Madam Han membuat kegelisahannya semakin pekat ditambah dengan perasaan asing yang membuat sekujur tubuhnya berkeringat. Tangannya bahkan gemetar saat meraih gelas wine yang disodorkan, ia menyesap cairan itu secara barbar dan tentu saja mengundang tawa dari bibir Madam Han.

• OFF THE RECORD • ✔ [OPEN PO E-BOOK]Onde histórias criam vida. Descubra agora