Part 11

4.8K 442 117
                                    

Air terjun yang berada tak jauh dari pack menjadi tujuan Karin dan Jessy, entah kenapa akhir-akhir ini mereka lebih dekat. "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Karin.

"Aku tahu jika kesalahan ini sangat fatal, tapi bolehkah aku tidak menyesal?" Jessy menggerakkan air dengan sihirnya, membentuk bola-bola kecil lalu dipecahkan.

"Kenapa?" tanya Karin heran.

Dunia immortal sama saja dengan dunia mortal jika menyangkut hal ini, apalagi belum ada yang mengetahui jika Jessy memiliki dua mate. Gunjingan dari para warga bisa membuat korban merasa tertekan, bahkan menggugurkan kandungan mereka sendiri.

Mereka memang berbentuk seperti manusia, tapi di sisi lain mereka tetap seekor hewan. Belum lagi Jessy termasuk golongan tinggi di pack, anak dari seorang King of Werewolf dan Queen of Witch.

"Hubungan ini terlalu rumit," jawab Jessy.

"Kakak tahu, aku harus memimpin Crystal Pack. Evan sendiri sibuk di dunia mortal, sedangkan Aldrick pasti harus kembali ke kerajaan keluarganya," sambungnya.

Karin mengangguk mengerti, perkataan dari Nio dulu sudah membuat gadis itu paham dengan rumitnya hubungan yang dijalani Jessy.

"Nio pernah bercerita padaku, bahwa semenjak kau dan Jeslyn berada di kandungan, ia sudah mengetahui mate-mu. Ditambah lagi saat ia membawa kalian berdua ke perbatasan hutan, saat itu pula ia sudah memahami situasi seperti ini akan terjadi," ungkap Karin.

"Benarkah?" tanya Jessy tak percaya. Gadis itu memang sudah mengetahui semenjak kecil jika Evan adalah mate-nya karena diberitahukan oleh Nio. Namun, untuk masalah Aldrick, ia tidak tahu apa-apa.

Ingatan Jessy kembali terlempar saat Nio mengajaknya dan Jessy ke perbatasan hutan, mereka hanya berdiam diri di sana selama beberapa jam. Rupanya, laki-laki itu ingin mencari tahu siapa mate Aldrick.

"Kalau begitu, sebenarnya Kak Nio sudah tahu?" tanya Jessy memastikan.

"Ya."

Sekarang Jessy ingin mengutuk kakaknya. Jika ia tahu sedari awal, tentu saja gadis itu akan mencari Aldrick agar terbebas dari Evan. Namun, mengingat mereka juga berbeda, ia sedikit mengurungkan niat.

"Aku penasaran kenapa Kak Nio bisa memiliki kekuatan seperti itu," ujar Jessy.

"Karena mate-nya adalah aku," balas Karin.

Tawa Jessy langsung pecah, ia menatap Karin dengan pandangan tak percaya. Kakak iparnya itu sangat percaya diri sekali, tapi semuanya wajar jika mengingat latar belakang Karin.

"Aku benar-benar tidak menyangka bisa duduk berdampingan dengan seorang--"

Karin langsung memutuskan ucapan Jessy sebelum gadis itu menyelesaikannya. "Tidak ada yang tidak mungkin, Jessy. Apa pun bisa terjadi, bukankah klan kalian percaya jika ini sudah diatur oleh Moon Godness?"

"Ya, tentu saja."

"Kak, kau bisa berenang?" Pertanyaan random keluar dari mulut Jessy, entah kenapa ia penasaran soal itu.

Kepala Karin tertoleh, lalu beralih pada aliran air terjun yang berada di dekatnya. "Biasanya aku berenang dalam kobaran api, tidak pernah di dalam air. Rasanya tidak buruk, bukan?" tanya Karin.

The Queen [END]Where stories live. Discover now