𝑷𝒂𝒓𝒕 20 [ 𝑴𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒊𝒔? ]

174 101 70
                                    

Semua orang terlihat baik,
Pun begitu jangan terlena, waspadalah!

***

Kuasa langit malam dengan suhu dingin yang menyertai adalah teman hangat keempat pemuda pemburu misi yang kini tengah mengawasi 4 layar monitor aktif itu.

Empat pemuda dengan 4 komputer didepannya sudah seperti pasangan pengantin baru yang tak ingin berjauhan walau sebentar. Ya! Sejak Alta bersama Geu menjadi trainee sampai menjadi idol sekarang, keempat pemuda berparas tampan itu selalu bersama komputer setiap detiknya, wajar jika mereka dan komputer disebut sebagai pengantin baru ditambah lagi Reg yang baru-baru ini beraksi di gedung biru, fokus mereka pada komputer semakin jadi.

19.50 waktu setempat...

"Makanlah bergantian." Alniron yang kali ini memecah keheningan.

"Key, makanlah duluan." Lanjut Gamma yang sepertinya tidak ingin adik kesayangannya kelaparan.

"Baiklah, tapi aku harus makan apa?" Ujar Key yang tadinya sudah berdiri tapi sekarang duduk lagi karena ketidakpastian makanan.

"Tidak mungkin kan membeli makanan diluar." Kali ini Taka yang bicara.

"Pesan online saja, Key kau bisa melakukannya kan." Cetus Alniron dengan mata yang masih setia dengan layar monitor.

"Tentu saja!" Respon Key seraya mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Belum sempat Key menaruh ponselnya kembali, suara ketukan pintu terdengar jelas dimana sumbernya.

"Siapa yang mengetuk pintu?" Kata Key mengarahkan pandangan ke pintu depan.

"Mitra rahasia?" Lirik Taka ke Alniron.

"Aku tidak menghubungi mereka hari ini." Ucap Alniron yang wajahnya tampak bingung karena berbagai kemungkinan muncul mengenai siapa yang mengetuk pintu.

"Key periksalah dengan hati-hati." Tambah Alniron.

Berdiri lalu menggeser kursi kesamping selanjutnya melangkahkan pasti kaki panjangnya kearah pintu.

"Selamat malam nak, ini makanan untukmu." Ucap seorang wanita yang terlihat sudah ringkih dimakan umur.

"Maaf, ini-..."
Belum sempat Key bertanya, wanita tua itu melangkahkan kakinya cepat ditengah umur yang tak mendukung.

"Siapa nenek itu, makanan apa ini?" Gumam Key yang masih heran.

Menutup pintu lalu bergegas masuk seraya menenteng sebuah bungkusan yang diberikan wanita tua tadi.

"Pesanannya cepat sekali sampai." Kata Gamma yang menolehkan kepalanya kearah Key sebentar.

"Bagaimana bisa secepat kilat, selang 4 menit lalu Key baru memesannya. Itu bukan pesanannya kan?" Taka membantah Gamma sekaligus mempertanyakannya pada Key.

"Kau benar Taka, nenek yang tadi mengetuk pintu memberikannya padaku." Jawab Key sambil membuka bungkusan untuk sekedar melihat.

"Dimana nenek itu sekarang?" Alniron berdiri dan berjalan kearah Key yang masih berdiri 3 meter dari komputer dan saudaranya.

"Dia bergegas pergi saat aku ingin menanyakan sesuatu." Respon Key.

"Apa aku boleh memakan ini?" Tambah Key.

"Jangan!" Sontak Alniron dan Taka menjawab serentak.

"Sudah jelas jika orang itu mencurigakan, kenapa kau malah menanyakan hal yang sudah pasti jawabannya." Lanjut Taka yang matanya bertambah sipit akibat kecerahan komputer yang sengaja lebih diterangkan.

𝙾𝚁𝙸𝙾𝙽 𝙰𝚁𝙼𝚈 Where stories live. Discover now