𝑷𝒂𝒓𝒕 30 [ 𝑮𝒐𝒐𝒅 𝑱𝒐𝒃, 𝑲𝒆𝒚! ]

145 89 25
                                    

"Jika ingin menang, andalkan caramu sendiri!"

-Key, Orion Army

***

Lagi-lagi dengan pagi yang sama, komputer yang sama, suasana yang sama dan tentunya semangat yang sama. Setelah monitor itu menunjukkan kejadian pagi ini di dorm STrue, keempat pemuda itu menjadi tampak terbebani dengan segala kemungkinan yang berputar-putar di otak.

Suasana lengang.

"Apa tindakan Key itu tidak terlalu beresiko?" Gamma menatap Alniron serius.

Reg mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Gamma. "Bukannya kita mau main terang-terangan?" sambar nya.

"Reg benar!" Taka mengangguk semangat. Sementara Alniron tampak sedang menimbang-nimbang segala sesuatunya.

"Aku mau bermain di lapangan! Aku mau pergi ke kantor Black Shine dan menyelesaikan misi disana!" tegas Reg yang semangatnya sedang membara.

"Aku setuju itu!" sahut Taka. Sejak beberapa hari lalu matanya semakin bertambah sipit, sampai-sampai orang tidak yakin kalau Taka sedang menatap.

"Tidak sekarang, adikku!" Alniron bersuara.

Reg mendengus. "Lalu kapan lagi?"

Alniron menggeleng penuh makna, sementara Taka dan Gamma hanya diam dan sesekali mengarahkan pandangan ke kakak tertua mereka.

***

7 menit lalu, Key keluar dari ruang latihan, berniat untuk melakukan sesuatu yang mempercepat misinya. Namun sosok perempuan penguntit itu datang dan tampak dengan jelas menghalang-halangi nya. Koridor depan ruang latihan adalah saksi bisu peristiwa yang tidak terduga kali ini.

"Kwajangnim, kau mau kemana?" tegur sapa Jeon Sae Ron pada Key.

Key menatapnya tajam. "Apa kau harus tau itu?"

"Tidak begitu, Kwajangnim. Maksudku apakah ada yang bisa ku bantu?" alih Sae Ron. Wajah liciknya mulai menari-nari dalam pandangan Key.

Sae Ron memberikan tatapan lekat pada Key, seakan terbawa alur yang dimainkan oleh Key. "Orion Army...." gumam Sae Ron.

"Aku adalah salah satunya!" Key balik bergumam.

"Ekhm... Apa yang kau bicarakan, Kwajangnim?"

"Seharusnya aku yang bertanya!" Key mendekatkan wajahnya ke telinga Sae Ron.

"Aku tau kau adalah pemeran utama. Tapi bantulah aku, aku hanya batu loncatan disini," bisik Sae Ron.

Pembicaraan itu menegang. Satu sama lain sudah tau, mereka lawan. Sepertinya Key benar-benar merealisasikan program 'main terang-terangan' .

"Aku tidak peduli itu, Jeon Sae Ron!"

"Lalu apa yang akan kalian lakukan sekarang? Mengundang perang?" Sae Ron mendorong dada Key kasar.

"Secepatnya!"

Pintu ruang latihan terbuka, tanda ada yang keluar, itu Chan. "Manajer Kim, kau masih disini?" Menyunggingkan senyum. "Sae Ron-ah, kau disini juga?"

Sae Ron mengangguk. "Nee, Oppa."

"Aku duluan!" Key membawa langkah kakinya menjauh. Chan mengangguk sopan. Pandangan Sae Ron tak lepas dari Key yang kini tinggal nampak punggungnya.

"Sae Ron-ah, kau butuh apa? Apa aku bisa membantumu?"

***

Key menaiki tangga menuju lantai 3, tempat ruang editing berada. Langkahnya gentar, ambisinya menjadi-jadi, berharap lekas usai.

𝙾𝚁𝙸𝙾𝙽 𝙰𝚁𝙼𝚈 Where stories live. Discover now