13

5.4K 369 54
                                    

"Dari mana kamu mendapatkan kalung itu jimin!! "
Taehyung mengeraskan rahangnya dan perlahan melangkah mundur menjauhi jimin.

"Tenang dulu taehyung sshi aku mendapatkan ini bukan dari pria lain.. Ini pemberian dari orang tua yang meninggalkan ku di panti asuhan.. "
Ujar jimin dengan lembut berusaha menenangkan prianya.

Taehyung ingat betul kalung berliontinkan permata itu hanya ada satu di dunia karena itu adalah pusaka keluarga kim turun menurun.

Sebelum appa nya meninggal kalung itu diwariskan pada taehyung namun pria tan itu justru memberikannya pada irene.

"Tae sshi wae yo? Aku sungguh tidak berbohong.. Apa kamu tidak percaya padaku lagi dan mengira ini pemberian laki-laki lain? "
Air mata jimin ikut menggenang dipelupuk matanya karena tak mau berpisah dari taehyung lagi.

"Tae sshi.. "

Taehyung menepis tangan mungil itu membuat empunya menangis. Lutut taehyung lemas dan dadanya berdenyut sakit. Ia hanya mampu menangis dan mengerang di lantai.

"Maaf kan aku jimin.. "

Si mungil menaikan alisnya seraya air matanya terus bercucuran, ia pun ikut berlutut menghadap taehyung dan mencengkram kedua bahunya

"Wae taehyung sshi? "

"Maaf aku sudah sangat mencintaimu.. Aku tidak bisa melepasmu.. Maaf"

Jimin menggelengkan kepalanya dan langsung menyambar pria yang sebenarnya ayahnya itu kedalam pelukannya erat.

"Aku juga sangat mencintai mu taehyung sshi.. Jadi kumohon jangan lepaskan aku.. "

Tanpa tau kebenaran kelam yang sesungguhnya jimin mengusap lembut surai taehyung. Sedang pria tan itu masih membeku dan menangis, selama ini ia bercinta dengan darah dagingnya sendiri.

Apa daya jika dirinya terlanjur jatuh sangat dalam, ia mencintai jimin bukan sebagai seorang anak. Ia tidak bisa menerima kenyataan pahit ini.

"Apa kamu sungguh tidak tau soal orang tuamu? " Tanya taehyung dengan debaran takut dihatinya.

"Sama sekali tidak taehyung sshi.. Tapi setiap malam aku berdoa jika mereka masih hidup aku ingin bertemu dengan mereka.. "

Hati taehyung tambah sakit, pertemuan mereka terjadi karena doa jimin namun sayang cara mereka bertemu sangat tragis. Pria tan itu kembali meremat jantungnya yang seakan berhenti berdetak. Rasanya sangat sakit.

Malam itu taehyung tidur membelakangi jimin. Ada rasa bersalah yang besar dihatinya,membiarkan jimin yang polos untuk tetap mencintai dirinya sebagai kekasih.

"Tae sshi.. "

Jimin melenguh seraya memeluk taehyung erat dari belakang. Ia menduselkan kepalanya seraya bermanja ria pada prianya. Namun entah mengapa itu membuat taehyung semakin bersalah.

Taehyung membalikan badannya menghadap jimin seraya memegang kedua pipinya. Melihat wajah polos itu penuh cinta menatapnya, membuat hatinya nelangsa. Tidak tau hubungan ini harus diakhiri atau dilanjut.

"Aku mencintaimu tae sshi.. "
Kekeh jimin seraya membelai rahang taehyung.

Sungguh taehyung dilema berat malam ini, lihat karma apa yang harus ia tuai karena telah membiarkan irene dibuang dan berjuang hidup sendirian. Rasanya taehyung ingin mati saja.

Tubuh mungil itu mendekat kemudian duduk diatas perut prianya. Jimin mulai melumat bibir tipis itu dan membuka kancing piyamanya satu-persatu.

Taehyung hanya diam, tak membalas ciuman jimin dan hanya memperhatikan bagaimana wajah cantik itu memejamkan mata saat menciumnya penuh cinta.

The Truth UntoldWhere stories live. Discover now