28

8.4K 397 66
                                    

"Cepat antar aku kerumahnya sekarang hyung!!! "

Hoseok memutar bola matanya dengan jengah saat taehyung langsung menarik lengannya masuk ke dalam mobil.

"Sudah tidak mau mati lagi? "

"Haha mana ada hyung.."
Ujar taehyung dengan senyum konyolnya.

Hatinya sangat senang saat mendapat telpon dari yoongi bahwa jimin akhirnya bersedia untuk pulang.

Hoseok hanya menggelengkan kepala, namun dalam hati ia merasa senang akhirnya taehyung bisa kembali tersenyum.

"Tapi tae jika bayi itu lahir maka dia adalah anak dari anakmu, jadi dia adalah cucumu tapi dia juga dari benihmu.. Jadi yang benar bagaimana sebutannya, anak atau cucu ? Aku jadi pusing"

Taehyung hanya diam kemudian nada bicaranya menjadi serius.

"Hyung.. Berjanjilah jika anak itu sudah besar kau tidak boleh mengungkit masalah itu.. "

Hoseok menoleh kearah taehyung.

"Nde tae.. Aku hanya bercanda.."

****

"Akhirnya kalian sampai juga.. Masuk dulu kita bicarakan baik-baik didalam.. "

Yoongi pun mengajak taehyung dan hoseok masuk ke ruang tamunya. Hoseok dan taehyung duduk bersebelahan, sedang jimin dan Yoongi duduk disebrang mereka.

Jimin sama sekali tak berani menatap mata taehyung, dirinya tau kalau sampai mata mereka bertemu maka yang keluar hanya airmata nantinya

"Jadi.. "
Suara berat taehyung memecah keheningan yang amat canggung itu.

"Berapa usia kehamilannya? "

"Kenapa tidak bertanya sendiri dengan istrimu"

Namja tampan itu hanya diam kemudian melirik kearah jimin.

"Jimin ah.. Sudah berapa lama usia kandunganmu? "
Disini Hoseok yang bertanya karena tau lidah sahabatnya sedang kelu.

"Dua bulan.. "

Taehyung hanya mampu tersenyum tipis namun juga sedih, selama dua bulan ini ia hanya bisa melihat si mungil dari kejauhan. Harusnya ia mendampingi jiminnya dari awal tapi ya bagaimana lagi.

Si mungil memainkan jemarinya seraya terus menunduk karena merasa taehyung terus memperhatikan dirinya.

"Jimin.. "

Mendengar namanya disebut oleh taehyung seketika membuat lututnya lemas.

Perlahan ia melirik kearah taehyung dan benar saja matanya kembali berkaca-kaca.

"Bisa aku bicara berdua dengannya.. "

Yoongi dan hoseok saling memandang kemudian keluar dari rumah.

Taehyung berjalan mendekat dan beralih duduk disamping jimin. Dilihatnya air mata si manis yang mulai menetes maka dengan hati-hati dan lembut taehyung  menghapus jejak air mata itu.

"Pulanglah bersamaku.. "

"Jika aku pulang.. Apa kedudukan ku dirumahmu? "

"Tentu saja kamu menjadi nyonya kim.. Istriku.. "

Jimin melengos membuat tangan taehyung yang tadinya berada di pipinya jadi terlepas.

"Sayang.. "

Tangis jimin menjadi deras saat taehyung memanggilnya begitu, ia menangis namun menolak saat taehyung hendak merengkuh menenangkan dirinya.

"Aku janji tidak akan ada lagi kebohongan diantara kita.. "

The Truth UntoldWhere stories live. Discover now