XV

1.3K 145 9
                                    

_________________________

Desire
__________________________

"Hyung, apa Jinyoung baik-baik saja?"
Mark hanya mengangkat kedua bahunya sambil menyesap kopi menanggapi pertanyaan Jackson.

Mereka berdua sedang duduk di sofa rumah Mark menunggu Jinyoung di periksa Jaebum.

Mark meminta bantuan Jackson untuk membawa Jinyoung dari ruangannya saat di pastikan suasana kantor sudah cukup sepi. Sampai detik ini Jinyoung masih tak sadarkan diri saat diperiksa Jaebum dikamarnya. Youngjae yang mendengar Jinyoung sakit pun datang untuk melihat.

"memangnya dia sedang apa? Kenapa bisa dia tiba-tiba pingsan hyung?"

"entah, mungkin terpesona ketampananku." jawab Mark asal, Namun sebuah pukulan melayang tepat di belakang kepalanya.

"Kau apakan Jinyoung, Mark sshi!" Mark mendelik kaget namun terdiam saat menoleh mendapati sosok Youngjae yang menatapnya masam.

Jaebum yang berdiri dibelakangnya, menggeser tubuh secara perlahan menjauhi kekasihnya itu, lalu duduk disebelah Jackson. Ia paham betul bila kekasihnya sudah marah tak akan pandang bulu, semua akan kena olehnya. 

"Kau tau! Jinyoung mengalami syok berat. Aku bisa liat tanda-tanda ditubuhnya, itu pasti ulahmu hyung!" ketus Youngjae.

"apa! Jinyoungku diapakan Mark hyung?"  kini Jackson yang mendelik terkejut, melonjak bangun menghampiri Mark yang ada di hadapannya. "hyung, aku sudah bilang padamu jangan memaksakannya bila dia tidak mau!" bentak Jackson emosi. 

"dia juga menyukaiku." jawab Mark enteng.

"ya, aku tau dia juga menyukaimu. Tapi kau tidak bisa memaksakannya untuk hal itu!"

"hal apa! Itu semua juga salah kau! Kenapa tidak mengantarkan semalam, sampai dia harus diantarkan orang lain. Kau tau, bagaimana kalau Jinyoung di apa-apakan orang itu!" balas Mark yang tak kalah meledak-ledak. Kini pun ia bangkit dari tempat duduknya, berdiri sejajar dengan Jackson.

"ya ampun hyung, Jinyoung itu laki-laki."

"Jinyoung itu manis! Pasti banyak yang tertarik padanya."

"oh jadi kasusnya cemburu." sambar Jaebum terkekeh pelan, sambil menikmati segelas kopi yang disediakan di meja.

"tetap saja Mark hyung! Kau tidak bisa berbuat kasar padanya!" Kini youngjae ikut berbicara kembali sambil menarik telinga Mark.

"akh, sakit! Lepas!" Mark menepis tangan Youngjae jengkel.

"sakit 'kan? Bagaimana Jinyoung, hyung! Dia juga sakit, bukan hanya fisik, tapi batinnya. Meski juga menyukaimu dia sedang dalam kondisi yang tidak baik. Mentalnya terganggu, dia sedang penuh tekanan hyung, jangan buat dia semakin tertekan. Kendalikan emosi bahkan napsumu." nada youngjae kini sedikit melemah.

Mark terdiam dan kembali duduk, ia mengusap kasar wajahnya. 

"aku akan mengantarnya pulang." ketus Jackson.

"tidak boleh." tegas Mark.

"Mark hyung, jangan seperti anak kecil. Kasian Jinyoung." Youngjae semakin kesal melihat sikap Mark.

"KALIAN KASIAN DENGAN JINYOUNG, TAPI TIDAK MEMIKIRKAN PERASAANKU, HAH?"  Mark tampak geram, meninggalkan mereka diruang tamu menuju kamarnya. Ia membating pintu cukup keras sebelum masuk. Dan yang lainnya pun hanya bisa menggeleng kepala melihat emosi Mark.

"aku membuat Mark hyung marah lagi..." lirih Jinyoung yang berhenti melangkah dipertengahan tangga. Semua serempak menoleh kearahnya.

"Jinyoung ah." Youngjae reflek setengah berlari menghampiri Jinyoung yang hampir menangis.

Desire [MarkJin]Where stories live. Discover now