Not Fear 12

4.3K 595 176
                                    

“Kemana kau akan pergi selanjutnya?” Zhang Junda bertanya dengan santai. Tangannya memilin-milin rumput secara acak. Pemuda yang duduk di sampingnya hanya diam. Jemari lentiknya membelai kelinci di pangkuannya dengan lembut. Zhang Junda meliriknya sekilas, melihat bagaimana pemuda itu tersenyum lembut saat menyentuh hidung kelinci.

“Setelah menebang pohon itu, membersihkan aliran sungai dan menyembuhkan mereka yang keracunan, penduduk kampung itu sudah bisa hidup normal seperti dulu lagi. Tugasmu sudah selesai di sana. Kemana lagi kau ingin pergi?”

Lan Xi menjawab dengan tenang, “Aku belum menentukannya.”

Zhang Junda berdengung. Iblis itu menakuti seeokor kelinci yang mendekatinya. Tertawa kecil sebelum kembali berbicara, “Tidak biasanya. Bukan kah kau selalu merencanakan apa yang akan kau lakukan selanjutnya?”

Lan Xi, “Ya, tapi kali ini aku merasa.. apa yang harus dilakukan selanjutnya, akan aku pikirkan nanti.”

Respon dari Zhang Junda hanyalah anggukan pelan. Dia melirik ratusan bola bulu putih yang tersebar di depannya. Sulit dibayangkan jika pemuda dingin ini tumbuh dikelilingi makhluk-makhluk menggemaskan seperti ini. Lan Guang pernah menceritakan masa kecil mereka pada Zhang Junda. Katanya Lan Xi sangat menyukai kelinci, wajahnya menjadi lebih ceria saat dia melihat kelinci. Zhang Junda tertawa saat mendengar itu. Tetapi dia telah melihat dengan matanya sendiri, bagaimana Lan Xi dengan lembut memperlakukan semua kelinci peliharaan Ayahnya. Bahkan senyuman kecil yang jarang muncul itu selalu hadir saat dia mulai membelai salah satu kelinci Ayahnya.

Lan Xi membiarkan kelinci di pangkuannya melompat pergi dan bergabung dengan kelinci lainnya. Pemuda itu berjalan ke arah gundukan batu pada sudut ladang. Dia berlutut di depan gundukan batu itu, memejamkan matanya sejenak sebelum kembali berdiri.

Zhang Junda memiringkan kepalanya, dia mendekati pemuda itu dan bertanya, “Apa yang kau lakukan?”

Lan Xi, “Berdoa.”

Ekspresi bingung tercetak pada wajah Zhang Junda, “Berdoa? Untuk apa? Pada apa?”

Lan Xi berbalik, tertawa saat melihat wajah Zhang Junda. Dia berjalan menjauh sambil berkata, “Untuk sahabatku.”

Zhang Junda tercengang, dia kembali melirik gundukan batu tersebut dan menyadari jika ada bunga yang diletakkan di atas gundukan batu tersebut.

..

Hari demi hari berganti. Berubah menjadi minggu kemudian berubah menjadi bulan. Pada tanggal 4 di bulan kesebelas tahun itu, Gusu diramaikan oleh kedatangan seorang bayi perempuan yang cantik. Bayi milik SiZhui dan JingYi, diberi nama Lan Jian, Jian yang berarti bertemu. Nama yang dipilih oleh Lan Guang untuk keponakan kecilnya. Pemuda itu beralasan, karena ini adalah keponakan pertamanya dan itu adalah perempuan, dia berharap Lan Jian tumbuh dengan bertemu banyak orang baik. Walau Lan Xi tau alasan penamaan itu karena Lan Guang sudah kebingungan menentukan nama mana yang harus dia berikan pada keponakan mereka.

Kenapa Lan Guang yang memberikan nama? Itu adalah permintaan SiZhui dan JingYi. Mereka meminta Lan Xi dan Lan Guang untuk memilihkan nama, tetapi Lan Xi menyerahkannya pada Lan Guang, melihat bagaimana adiknya itu sangat bersemangat akan kehadiran keponakan mereka.

Lan Jian bayi yang ribut. Lan Guang dan Wei WuXian mengatakan dia akan tumbuh seperti mereka. Lan QiRen meratapi kehidupan masa tua nya memikirkan memiliki menantu, cucu, cucu menantu dan sekarang cicit yang sangat ribut dan keras. Apa yang akan terjadi jika cicitnya juga mewarisi sifat nakal Wei WuXian dan Lan Guang?

Lan Xi menyukai bayi kakaknya. Dia adalah apa yang Lan Xi harapkan selama ini. Bayi perempuan yang sehat dan ribut. Membayangkan bagaimana dia tumbuh dewasa nanti, Lan Xi menjadi tidak sabar untuk melihatnya.

Not Fear (Tamat)Where stories live. Discover now