Extra Chapter 5 : Menjaga anak-anak

4.6K 552 118
                                    

Extra Chapter Not Fear 5

Menjaga anak-anak

Merawat anak bukan lah hal yang mudah. Terutama bagi pemula seperti Zhang Junda dan Lan Xi.

Suara tangisan bayi membuat Lan Xi bergerak dengan gelisah di tempat tidur. Dia berniat mengabaikan tangisan itu, karena menebak pasti lah Zhang Wei yang menangis. Gadis kecil itu kadang menangis tanpa alasan. Tidak seperti kedua saudaranya. Lan Xi berpikir jika Zhang Wei akan tumbuh menjadi ribut dan jahil seperti Ayahnya. Parahnya seperti Wei WuXian atau malah Lan Guang.

Suara tangis itu tak berhenti dan Lan Xi masih menolak beranjak dari selimutnya yang nyaman. Dia menendang kaki suaminya, membuat Zhang Junda terbangun. Menyadari adanya suara tangisan, Zhang Junda beranjak turun dari tempat tidur dan menuju tempat tidur anak-anaknya. Dia tersenyum lemah saat melihat putri kecilnya yang ribut kembali berulah.

Iblis itu mengambil putrinya dengan lembut dan mulai mengayunnya, “Weiwei, gadis kecil Ayah yang berani, mengapa kau senang sekali membuat kami tak bisa tidur?”

Di tempat tidur, Lan Xi mendengus dan memilih untuk kembali tidur.

..

Zhang Wei, Zhang Feng dan Zhang Xia tumbuh dengan sehat. Terima kasih pada Lan Xi yang selalu memastikan kebutuhan nutrisi mereka terpenuhi. Zhang Jie sangat menyayangi saudara-saudaranya. Dia akan menjaga mereka selagi Lan Xi melakukan pekerjaannya sebagai seorang dokter.

“Ini bunga untuk A-Wei, ini untuk A-Feng dan ini untuk A-Xia.” Lelaki kecil itu memberikan bunga bagi ketiga adiknya. Zhang Wei tertawa sambil bertepuk tangan, Zhang Xia menatap bunga di tangannya lalu pada kakaknya. Dia melirik kedua kembarannya yang memiliki bunga yang sama. Lalu dia kembali menatap bunga di tangannya. Sementara Zhang Feng hanya memegangnya.

Zhang Jie tersenyum cerah, dia menepuk kepala ketiga adiknya. Zhang Wei terkikik geli, tangan gemuknya menggapai-gapai, seolah meminta kakaknya untuk kembali menyentuh kepalanya. Zhang Jie kembali menyentuh kepala adiknya, dia ikut tertawa saat Zhang Feng mendorong Zhang Wei agar Zhang Jie tidak memberi perhatian lebih pada kembarannya itu.

Kedua bocah itu berakhir saling dorong. Sementara Zhang Xia menatap kedua kembarannya dengan penasaran, namun tak ikut bergabung dengan mereka. Zhang Jie memiringkan kepalanya, bingung apa yang harus dia lakukan. Terakhir kali dia memisahkan keduanya, mereka malah menangis. Zhang Jie tidak suka adik-adiknya menangis. Tetapi dia juga tak bisa membiarkan mereka saling mendorong seperti ini.

Di saat bocah itu sedang memikirkannya, seorang pria tiba-tiba mendekati mereka dan mengangkat Zhang Wei dan Zhang Feng yang bertengkar.

“Ayah!” Zhang Jie berseru. Sementara Zhang Junda tertawa pada anak-anaknya.

“Bukan kah kalian berdua telah berbuat kenakalan lagi? Mengapa tidak menurut pada Gege kalian?”

Zhang Wei dan Zhang Feng hanya diam. Keduanya saling melempar tatapan lalu kemudia menatap wajah Ayah mereka. Zhang Junda tersenyum pasrah. Dia melirik kedua bocah yang sedang menatap mereka. Zhang Junda, “A-Jie, bukan kah kau seharusnya belajar sekarang? Guru mu sudah datang.”

Zhang Jie tersentak pelan, dia meminta maaf pada Zhang Junda karena melupakan waktu lalu berlari masuk ke dalam rumah untuk menemui Guru nya. Zhang Junda menggelengkan kepalanya melihat tingkah bocah itu. Bermain bersama ketiga kembar ini memang suka membuat lupa waktu. Bahkan Zhang Junda juga demikian. Zhang Xia yang duduk di tanah menarik celana Ayahnya, kedua manik abu-abu nya menatap dengan serius. Membuat Zhang Junda tersenyum kecil.

“A-Xi kecil, kau juga mau Ayah gendong?”

Zhang Xia tidak menjawab dan Zhang Junda jelas tak mengharapkan jawaban dari putrinya yang baru berusia 10 bulan tersebut. Dia mengangkat Zhang Xia pula. Menggendong ketiga bocah itu dan mengajak mereka untuk bermain bersama.

Not Fear (Tamat)Where stories live. Discover now