Not Fear (Tamat)

Extra Chapter 6 : Tidak Takut Lagi

Extra Chapter 6

Tidak takut lagi

“Paman Guang! JianJian Jie!” Zhang Wei berteriak penuh kegirangan saat melihat Lan Guang dan Lan Jian mendarat di halaman depan rumahnya. Gadis itu tak mempedulikan pelajaran tata krama yang sedang berlangsung, atau gaun panjang yang dia kenakan. Dia melompat keluar lewat jendela, bahkan melompati 3 anak tangga sekaligus dan berlari ke arah keduanya. Dia memberikan pelukan pada Lan Guang dan sebuah tos pada Lan Jian. Lalu kedua gadis itu mulai tertawa licik.

“A-Wei, dimana Ibu dan Ayahmu?” Lan Guang bertanya.

Zhang Wei menunjuk ke arah Halaman Timur, “Ayah sedang bermanja-manja pada Ibu.”

Lan Guang terkikik, dia menganggukkan kepalanya. Pemuda itu menepuk kepala kedua keponakannya dan menyuruh mereka untuk bersikap baik selagi dia menemui Zhang Junda dan Lan Xi. Yang jelas tak akan didengarkan oleh kedua gadis kecil yang sudah tersenyum licik itu.

Setibanya di Paviliun timur, dia melihat saudara kembarnya tengah menyulam sementara Zhang Junda duduk di sisi nya. Tak melakukan apapun selain merangkul pundak kembarannya dan mengamati apa yang sedang dia lakukan. Lan Guang tersenyum kecil, setelah menikah Lan Xi terlihat jauh lebih bahagia dan lebih hidup. Bukan berarti selama ini dia tidak bahagia, hanya saja.. mungkin ini adalah hal yang hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang memiliki pernikahan yang bahagia. Seperti orang tua nya dan kakak-kakaknya.

Lan Guang berjalan mendekat, dia berdehem pelan untuk menarik perhatian mereka. Ketika keduanya menoleh pada dirinya, pemuda itu tersenyum dengan cerah.

“Aku datang bersama Xiao Jian, mengunjungi kalian..” Dia tersenyum hangat lalu kembali melanjutkan, “Sekaligus berpamitan.”

Lan Xi berdiri dari tempatnya tiba-tiba. Dia meletakkan sulamannya di atas meja dan bergegas ke arah kembarannya. Pemuda itu memegang pundak adiknya, “Kenapa?”

Lan Guang meremas tangan kakaknya, “Sudah lama aku menunda perjalananku. Aku harus kembali melanjutkannya jika ingin mewujudkan mimpi ku. Xi Xiong.. kau telah memiliki semua yang kau mimpikan disini. Dan aku ingin berjuang untuk mimpi ku juga.”

Lan Xi membuka mulutnya, tetapi dia kembali menutupnya. Pemuda itu menurunkan tangannya dari pundak Lan Guang. Menggenggam tangan kembarannya, dia tersenyum lebar seperti adiknya, “Ya, tolong jaga dirimu.”

Lan Guang mengangguk, dia memeluk kembarannya yang dibalas oleh Lan Xi. Bahkan setelah bertahun-tahun, setelah mereka tumbuh dewasa dan salah satu nya bahkan telah berkeluarga, mereka masih merasa sangat sedih jika harus terpisah jauh seperti ini.

Pelukan mereka dipisahkan oleh Zhang Junda. Iblis itu memiliki wajah datar saat dia menarik istrinya ke sisi nya. Lan Guang dan Lan Xi cukup terkejut, tetapi kemudian Lan Guang tertawa sedangkan Lan Xi menundukkan wajahnya yang memerah.

Lan Guang, “Tuan Iblis, kau bahkan cemburu pada adik iparmu sendiri? Xi Xiong adalah kembaranku.”

Zhang Junda tidak menjawab dan wajahnya masih tetap datar. Ini membuat Lan Guang semakin ingin menggoda pasangan di depannya, “Ya, walau aku harus mengakui kau memang wajar cemburu padaku. Secara, aku menghabiskan hampir sembilan bulan bersama Xi Xiong. Tumbuh bersama nya di perut ibuku. Bahkan setelah kami lahir, kami tak terpisahkan. Ya.. kecuali untuk beberapa hal. Dan cinta Xi Xiong padaku jelas lebih besar dari cinta nya padamu. Dia akan memilih untuk bersamaku dibandingkan bersamau.”

Zhang Junda tidak lagi menatap Lan Guang, dia kini menatap Lan Xi dengan tatapan anak anjing terbuang, “A-Xi.. apa kah itu benar? Aku sakit hati. Aku sangat mencintaimu A-Xi..”

Lan Xi mengusap wajahnya, dia mendorong Zhang Junda menjauh dan menatap adiknya yang kini tertawa terbahak-bahak dengan tajam. Dan ya, Lan Guang mengabaikannya. Pemuda itu melambaikan tangannya, berkata ingin mengecek kedua keponakannya yang dia tinggalkan bersama. Selang beberapa menit kemudian, suara ledakan kecil terdengar bersamaan dengan teriakan Zhang Feng yang menggema, “Kalian bertiga! Aku akan mengadukan ini pada Ibu!”