II. A Substitute For The Heart

5.2K 724 144
                                    

Flashback

Lan WeiLian—sepotong kecil hati Wei WuXian yang harus ia tinggalkan. Malaikat kecil itu tidak pernah menangis bahkan saat Wei WuXian berhasil melahirkannya ke dunia. Tetapi, ketika tiba hari kepergian Wei WuXian, permata kecilnya itu menjadi lebih sering menangis, seolah tumbuh menjadi sebatang pohon kayu rapuh yang kehilangan separuh daunnya.

Sepanjang hari itu, Lan WeiLian terus menangis seolah tubuh mungil itu sudah diberitahu bocoran takdir sang ibu oleh Para Dewa. Membuat permata kecil itu merasa, ia harus melakukan sesuatu untuk menghalau takdir. Namun bagaimanapun, suratan takdir tidak bisa ditulis ulang bahkan oleh yang penulisnya sekalipun.

Bayi yang belum genap satu tahun itu perlahan mulai berhenti menangis ketika kedua orang tuanya mulai melajukan perahu kecil yang mereka tumpangi ke tengah danau yang diselimuti ribuan bunga teratai mekar.

Wei WuXian menimang-nimang dan menepuk pelan bayi perempuan di dekapannya hingga isak tangis perlahan menghilangkan. Sedangkan sang suami memangku sang istri dan membiarkannya bersandar di dada sang suami.

Sebenarnya Wei WuXian sendiri yang berinisiatif mengajak Lan WangJi ke Yunmeng, sekaligus mengenang tempat di mana mereka pernah mengukir kenangan sembari mencoba menenangkan si kecil. Wei WuXian bahkan lupa kapan terakhir kali mereka kemari, agaknya sudah sangat lama tidak melihat lautan pink bunga tanaman air dari tempat ia tumbuh besar itu.

Pemandangan yang indah, dengan ditemani hamparan teratai yang memanjakan mata. Sesekali alunan senandung merdu keluar dari mulut Wei WuXian yang masih terus memandang lekat Lan WeiLian di gendongannya.

"Lan Zhan." Suara itu mengalihkan pandangan Lan WangJi ke arah wajah sang istri yang pucat pasi. Melihatnya saja, rasanya Lan Wangji tidak sanggup. Kalau saja bisa, ia ingin menukar tubuh itu dengan tubuhnya, memindahkan semua rasa sakit yang ada di tubuh Wei WuXian kepadanya.

Namun, mustahil.

Tubuh Wei WuXian sudah lemah sejak awal karena jindan-nya. Ditambah lagi dengan melahirkan Lan WeiLian, tentu tidaklah mudah dan sangat berat bagi tubuh itu bisa bertahan sampai sekarang.

"Mn? Kau ingin sesuatu?" Lan WangJi mengusap pelan pipi Wei WuXian, menyalurkan kehangatan tubuhnya pada kulit yang terasa dingin itu.

Sang istri tersenyum lembut ke arah Lan WangJi, "Aku punya satu permintaan. Bisakah kau mengabulkannya untuk ku, Lan Zhan?" ucap Wei WuXian dengan suaranya yang parau. Tubuh itu mendadak melemas. Lan Wangji bisa merasakan tangan Wei WuXian melemah, membuat lelaki itu harus ikut menyangga putrinya dari belakang agar tidak lepas dari gendongan sang istri.

"Katakan, apapun itu Wei Ying."

Wei WuXian tersenyum, menampilkan deretan gigi putih bersihnya pada Lan WangJi yang masih tidak melepaskan pandangan dari wajahnya—semakin lekat dengan Irisnya yang terkunci pada Wei WuXian. Kedua kelopaknya bahkan tak berkedip sekalipun, hingga membuat putih di matanya tampak sedikit memerah.

Wei WuXian beralih menggenggam jemari Lan WangJi, mengarahkannya untuk bergantian menumpu Lan WeiLian yang sebenarnya sudah berada di bawah perhatian HanGuang-Jun sebelumnya. "Tolong jaga A-Yuan dan A-Lian, apapun yang terjadi. Aku ... aku mencintaimu Lan ... Zhan ...."

Perlahan suara itu menghilang di pendengaran Lan Wangji. Menyisakan kesunyian di tengah Danau Yunmeng. Tubuh itu meringkuk merosot sempurna ke pelukan Lan WangJi, membuat pria itu tertunduk dan membenamkan kepalanya pada ceruk leher sang istri.

Beberapa saat kemudian, isak tangis terdengar dari tubuh mungil yang masih berada dalam gendongan Wei WuXian. Bayi itu seolah baru saja menyadari kepergian Ibunya. Wei Lian berhentilah menangis, ayah tidak tahu harus berbuat apa jika kau juga ikut menangis, pilu Lan WangJi dalam hati.

A Little Pieces Of Heart - WangXian [忘羡] ✓✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora