XIII. Go, Missing And Forgotten

3.6K 506 74
                                    

Sebelumnya ....

Lan WangJi dan Lan XiChen serta Lan WeiLian di gendongan pamannya itu sedang mencari Wei WuXian dan Jiang Cheng yang tiba-tiba menghilang.

Setelah memutari LianHua Wu sebanyak 3 kali mereka masih tidak bisa menemukan kedua orang tersebut hingga membuat mereka semua cemas.

Sementara Lan WeiLian diam-diam sudah turun dan berlari menuju suatu tempat tanpa di sadari orang-orang yang pikirannya terpusat untuk mencari kedua orang hilang tersebut.

•••

Di atas Pohon Loquat kesayangan Wei WuXian jauh di belakang LianHua Wu, tampak seirang lelaki dengan hanfu merah sedang terduduk di cabang pohonnya, memandang Yunmeng dan hamparan teratai nan jauh dari atas sana. Wei WuXian sudah meninggalkan Aula Leluhur Sektenya dan berjalan kemari beberapa saat lalu. Sementara, Jiang Cheng sudah pergi entah ke mana.

Angin berembus cukup kencang membuat dedaunan yang sudah gugur setengah dari rantingnya menari-nari di udara. Pohon itu sudah setengah gundul dan hanya menyisakan beberapa helai di rantingnya.

Tidak terasa langit sudah berubah memerah dan matahari hampir tidak terlihat. Langit sore hari ini tampak indah di Yunmeng. Wei WuXian baru sadar kalau sore hari di Yun Shen dan LianHua Wu sangatlah berbeda. Kau tidak akan menemukan langit sore dengan hampir seluruhnya berwarna oranye atau bahkan keunguan seperti ini di Yun Shen dengan jelas tanpa turun gunung karena sore hari di Yun Shen akan selalu tertutup awan tebal.

Yunmeng bagi Wei WuXian tentu tidak akn pernah sama dengan Gusu. Di mata Wei WuXian LianHua Wu di Yunmeng ini adalah tempat terbebas yang bisa ia tinggali. Ia bisa melakukan apapun yang ia mau. Melompat, berlari, merangkak, atau terbang semaunya. Walaupun terkadang ada hal tertentu yang membuat shijie dan bibinya berakhir memarahinya.

Bibi Yu apalagi, Wei WuXian masih ingat jelas bagaimana jika wanita itu marah padanya. Bahkan bisa dibilang lebih mengerikan daripada Kakek Tetua Lan. Bibi Yu terkadang bukan hanya berteriak tapi wanita itu juga akan melayangkan Zidian ke arahnya, memukul bokongnya, atau mengikatnya di tiang.

Tapi karenanya, Wei Wuxian jadi tahu. Sebenarnya Bibi sangat menyayanginya dan berharap dia bisa menjadi anak yang baik, tidak nakal, tidak sembrono, dan penurut. Agar bisa menjaga shijie dan Jiang Cheng tentunya. Oleh karena itu, Wei WuXian sekarang sangat berterima kasih karena didikan keras Bibi Yu ia jadi tahu bahwa tidak ada seorang ibu pun yang ingin anaknya menjadi seseorang yang tidak berguna.

Wei WuXian berharap itu juga berlaku untuk Lan WeiLian.

Ya, harus!

Wei Wuxian akui, ia memang belum terlihat siap untuk menjadi seorang ibu. Wei WuXian sejenak berpikir bagaimana caranya mengatakan pada Lan WeiLian kalau ia adalah ibunya, orang yang melahirkannya. Namun, hati kecil Wei WuXian terlalu pengecut. Dia takut jika Lan WeiLian tidak mau menerimanya dan malah akan menjauh darinya di sisa waktunya ini.

Apa aku harus?

Saat pikiran lelaki itu masih berjalan mencari baiknya bagaimana untuk mengatakan hal tersebut pada putrinya, tiba-tiba makhluk kecil itu sudah berada di bawah kaki pohon dimana Wei WuXian terduduk, tengah menatapnya dengan menengadah penuh tanya kenapa gēgē cantik-nya itu.

Bagaimana bisa ia bertengger di atas sana disaat yang lain sedang kelimpungan mencari dirinya?

A Little Pieces Of Heart - WangXian [忘羡] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang