VIII. The Feeling That Missing

4.2K 618 68
                                    

Yun Shen BuZhi Chu tampak setenang biasanya sampai saat seseorang membuat suara gaduh dari arah dapur. Suara keras itu berasal dari belanga yang jatuh ke lantai. Dapur itu sekarang sudah dalam keadaan yang mengenaskan. Beras menghambur ke lantai dan beberapa genangan air membuat lantai kayu itu mengkilap, memantulkan cahaya matahari yang menyusup masuk melewati celah jendela kayu.

Jin Ling mengusap peluh di dahinya. Wajah pemuda itu sudah memerah akibat kepanasan di dalam bilik dapur.

"Jin Ling sudah selesai—astaga apa yang kau perbuat?! Kenapa bisa begini?" Lan JingYi yang memasuki dapur itu di buat pening lantaran melihat kekacauan di depannya.

"Kenapa kau merusak dapur Yun Shen, Jin Ling?!" lanjut Lan JingYi terus mengomel bukannya membantu Jin Ling membenahi.

"Diam! Kau kan tahu sendiri aku tidak bisa masak! Kenapa menyuruhku masak, bodoh!"

Mendengar itu Lan JingYi hanya bisa memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Untung saja para tetua sedang pergi untuk diskusi tahunan dengan beberapa pemimpin sekte sedari pagi.

"Aku juga tidak bisa memasak. Kalau SiZhui ada juga aku tidak akan menyuruhmu!"

Lagi pula kenapa Shizhui harus ikut juga? kesal Jin Ling dalam hati.

"Eh? Kalian sedang apa—Ya ampun! Jin Ling!!!" Wei WuXian yang kemudian masuk ke dalam dapur menunjukkan ekspresi yang sama dengan Lan JingYi barusan dari balik cadarnya.

Lan JingYi melompat kaget saat melihat sosok ber-hanfu merah dengan cadar itu sudah ada di sampingnya.

"Huwaaa!!! Kakak Hantuuu!!!" teriak Lan JingYi ketakutan. Padahal sudah 5 hari terlewat saat pertama kali ia melihat wujud manusia Wei WuXian di malam saat Lan WeiLian demam. Tapi pemuda itu tetap saja ketakutan setiap kali melihat Wei WuXian.

"Kau bisa diam tidak sih—weiii! minggir kau berat bodoh!" Jin Ling terhuyung ke samping karena tubuhnya sudah di peluk oleh Lan JingYi erat. Pemuda itu sudah akan memanjat tubuh Jin Ling kalau saja ia tidak mendorongnya.

"Huwaa!!! Pergi jangan kemari!!! Jin Ling suruh dia pergi, cepat!!!"

Wei WuXian yang sudah tidak tahan lagi dengan teriakan Lan JingYi yang ketakutan setiap melihatnya itu akhirnya menyerah. Dengan cepat lelaki itu membuka cadarnya, menampilkan wajah putih cantik itu di hadapan Lan JingYi dan Jin Ling. Keduanya hanya bisa tercengang, yang berisik satu sudah menutup mulutnya sendiri menggunakan kedua tangannya sedangkan yang kuning satu membelalakkan matanya.

"Se ... Senior Wei—"

Tubuh Lan JingYi mundur satu langkah kebelakang Jin Ling. Kakinya melemas, tulang-tulang kakinya seperti menghilang dari sana begitu saja. Membuatnya hampir merosot turun. Pandangannya mulai kabur.

Lan JingYi pingsan!

"Eh JingYi—aiyaa aku membuatnya pingsan lagi" Wei WuXian menepuk jidatnya sekali. Pasalnya ini bukan pertama kalinya Jingyi di buat pingsan olehnya. Terhitung 3 kali ini.

"Bodoh! Kenapa juga kau melepasnya lagi. Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk selalu memakainya kalau keluar—lagi pula jangan keluar Jingshi seenaknya!"

Wei WuXian menatap Jin Ling kesal.

Lagi pula siapa juga yang ingin memakai kain robekan itu terus-terusan. Dia pikir tidak panas atau bagaimana ....

"A-Lian menunggu makanannya. Seharusnya kau bilang tadi kalau tidak ada orang jadi aku yang akan masak—"

"Kau ingin A-Lian mati? Kau pikir aku tidak tahu bagaimana masakan mu, bodoh! Yang ada bocah itu kepedasan sampai mati."

A Little Pieces Of Heart - WangXian [忘羡] ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang