Bagian Sembilan Belas | Indahnya Mencintai Allah

25.1K 2.2K 77
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Kamis, 20 Agustus 2020
Republish: Senin, 04 April 2022

***

Selamat membaca cerita Keisya dan Zaid.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Follow Ig : ayusumbari

Bagian 19 | Indahnya Mencintai Allah

()()()

Axero sudah siap dengan baju koko dan juga sarung. Sebenarnya ini adalah permintaan Keisya yang menyuruhnya untuk mengganti pakaian. Dia merasa tidak percaya diri dengan apa yang dipakainya sekarang, tapi setelah kemarin Keisya mengatakan jika akan mengajarinya tentang Islam maka Axero harus menurut. Dia masih berada di dalam kamar mandi, masih ragu untuk keluar apa tidak. Akhirnya setelah cukup lama berpikir, Axero menghela napas dan keluar dari kamar mandi. Yang pertama kali dia lihat adalah Keisya yang sudah memakai mukena dan juga Zaid yang memakai baju koko sepertinya.

"Gak cocok, ya?" tanya Axero kikuk. Untuk pertama kali dirinya yang selalu merasa tampan bisa insecure dan tidak percaya diri.

"Axe Abi tampan kok!" Keisya berkata semangat sambil mengacungkan jempol.

Axero tersenyum tipis dan menghela napas. Jantungnya terasa berdebar kencang apalagi ketika Zaid mengkode dirinya jika salat akan dimulai. Axero mengangguk dan berdiri di belakang Zaid. Sebenarnya dia belum siap untuk melaksanakan salat karena dia belum menghapal bacaannya. Namun, Zaid mengatakan tidak apa dan Axero cukup mengikuti Zaid yang kali ini berdiri sebagai imam. Keisya juga menambahkan jika Axero terus mengulur waktu, maka tidak akan pernah ada waktu yang tepat.

Salat dimulai ketika Zaid mengucapkan takbir. Axero dan Keisya kompak mengikutinya. Hati Axero bergetar ketika Zaid melantunkan surah Al-Fatihah dengan begitu merdu, laki-laki asal Amerika itu meneteskan air matanya haru. Lagi, untuk pertama kalinya dia merasa malu. Zaid memiliki suara yang indah dalam membaca Al-Qur'an, sedangkan dirinya bahkan tidak bisa membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Salat diakhiri dengan salam. Axero langsung menutup kedua wajahnya.

Dia merasa malu pada Allah. Ini kali pertama dia salat setelah masuk Islam karena sebelumnya sesuai yang dia katakan, dia masuk Islam karena Zemira. Hatinya terasa nyaman, juga sesak bersamaan. Dia merasa angkuh, betapa sombong dirinya pada Allah yang telah memberinya banyak kebahagiaan dan nikmat dunia. Namun, dirinya sibuk membanggakan diri tanpa pernah berterima kasih kepada Allah yang sejatinya Dia-lah pemilik semuanya. Dia selalu merasa tinggi karena kekuasaan yang dia punya sampai dia lupa bahwa Allah jauh lebih berkuasa, bahkan bisa bernapas pun itu anugerah dari Allah.

"Astaghfirullah ..." Zaid berucap.

Axero menatap Zaid sejenak, dia menggeleng. "I can't to say it."

"Astaghfirullah ..." Zaid mengulang.

"As-astaghfi ..." Axero tidak mampu mengatakannya. Hatinya bergetar hebat dengan air mata yang terus mengalir.

"Astaghfirullah ..."

"I can't!"

"You can. Just repeat what i say. Astaghfirullah ..."

KEISYA (Tolong, Cintai Aku Juga) [End]Where stories live. Discover now