Bagian Dua Delapan | Bidadari yang ternoda

22.7K 1.9K 139
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Selasa, 15 September 2020.
Republish: Senin, 16 Mei 2022

***

Perhatian!
Ada sedikit adegan tidak pantas di dalamnya🙏

Selamat membaca cerita Keisya dan Zaid.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Bagian 28 | Bidadari yang ternoda

()()()

Wanita cantik dengan mata basah itu menatap tajam laki-laki di depannya. Tangan dan kakinya diikat, begitu juga dengan mulutnya yang ditutup dengan kain. Dia tidak mengerti kenapa laki-laki itu tega melakukan ini padanya. Entah apa maksud dan tujuan laki-laki yang kini menyeringai menatapnya, laki-laki itu menculiknya dan membawanya entah kemana. Dia sudah lelah menangis, tapi laki-laki berengsek ini sama sekali tidak peduli dengan air matanya.

"Kamu itu benar-benar cantik, Sya."

Keisya diam, tatapannya masih menunjukkan kemarahan. Laki-laki di depannya benar-benar gila!

"Kamu tahu pertama kali melihatmu di pesta waktu itu, aku sudah jatuh cinta. Wajahmu itu bersinar, matamu bening, dan tubuhmu juga sangat indah."

Keisya ingin sekali marah ketika laki-laki itu menatapnya dengan tatapan kurang ajar. Hatinya terasa sangat sakit, dia tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Yang dia lakukan dari tadi hanya diam sembari terus berzikir dan membaca ayat kursi, dia juga berharap Zaid cepat datang dan menolongnya. Selain berharap pada Allah, hanya Zaid yang ada di pikirannya.

"Kamu tahu Zaid tidak mungkin bisa datang. Zaid itu lembek. Di saat aku sama Sarah dulu, dia juga nggak peduli." Laki-laki yang tak lain adalah Frans itu kembali berbicara.

Keisya terdiam. Apa kali ini Zaid juga tidak memperdulikannya? Apa Zaid akan ikhlas jika dia menghilang? Keisya menggeleng. Tidak, Zaid tidak mungkin melakukan hal itu. Zaid pasti sekarang juga khawatir dengan keadaannya, Zaid pasti sedang mencarinya. Ini salah Keisya, andai saja dia mendengar ucapan Zaid waktu itu, mungkin dia tidak akan berada di sini sekarang bersama pria gila bernama Frans.

"Kamu tahu, Sya? Aku lebih mampu membuatmu bahagia dibandingkan Zaid, aku akan memperlakukan kamu seperti seorang ratu. Tapi, sebelum itu menikahlah denganku."

"Hmm ... hmm ..."

Keisya ingin sekali berteriak, tapi tidak bisa sebab mulutnya disumpal dengan kain. Air matanya menetes, sekarang dia benar-benar ketakutan.

"Ah, kamu ingin bicara, Sayang? Okey, aku buka ya."

Frans berjalan mendekat membuat Keisya menahan napasnya. Laki-laki itu masih memasang senyuman manis, lalu melepaskan kain yang menutup mulut Keisya dengan lembut. Tangan besar Frans menyentuh pipi Keisya dan mengelusnya, Keisya menangis. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya berharap tangan Frans menjauh darinya. Karena Frans tidak kunjung menghentikan elusannya, Keisya menggigit tangan Frans kuat.

"Argh!"

"Jangan menyentuhku!" Keisya berteriak.

Frans mengibaskan tangannya yang perih, lalu kembali menatap Keisya. Wanita itu benar-benar cantik. Sangat cantik dengan pipi putih yang kemerah-merahan, mata beningnya semakin mengkilat ketika dia marah. Frans tersenyum kembali, dia duduk di kursi lain dan menatap Keisya lebih dekat. Zaid sangat beruntung mendapatkan Keisya yang begitu sempurna fisik dan juga sikapnya membuat Frans juga ingin memiliki Keisya.

KEISYA (Tolong, Cintai Aku Juga) [End]Where stories live. Discover now