Chapter 30: Isi Hati Yukana Kepada Yuki Yang Sebenarnya

2K 181 34
                                    

Tanpa di sadari Yukana dan Yuki sebenarnya kedua orang Tua Yukana bersama Hirano dan yang lainnya mendengar percakapan yang sedang berlangsung di dalam ruangan itu karena sebelumnya Hirano tanpa sengaja meninggalkan alat penyadap suara nya di meja dekat Yuki Koma dan saat akan masuk tanpa sengaja Hirano mendengar Yukana menangis dan saat dia menengoknya dari kaca pintu ruangan perawatan terlihat jika Yuki sudah bangun tanpa disadari nya juga ternyata kedua orang tua Yukana juga ada di belakangnya dan mereka juga mendengar jika Yuki mau berbicara sesuatu pada Yukana lewat alat komunikasi yang di bawa Hirano mendengar hal itu mereka langsung fokus ke alat penyadap suara nya dan agak mengeraskan suara nya supaya mereka semua bisa mendengar semua percakapan yang ada di sana dan saat Yuki mengatakan semua isi hatinya di akhiri dengan kata "Apakah kau mau menjadi Pacarku dan juga menjadi kekasih ku" Sontak saja kata-kata itu membuat semua orang yang mendengarnya tidak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar tak terkecuali kedua orang tua Yukana yang terlihat sangat bahagia sampai-sampai Menjatuhkan buah-buahan yang di bawanya sedangkan Hirano dia masih belum sadar dari lamunannya karena dia tidak menyangka jika Yuki akan mendahului nya tentang masalah pasangan sedangkan dirinya sama sekali belum ada pendekatan lebih lanjut sama sekali dengan Sona Sitri semenjak insiden dia terpeleset dan dia menangkap nya.

"Apakah, Dia membenciku karena kejadian itu ya karena sampai sekarang ini dia terus menghindari ku dan kuharap dia tidak membenciku karena kejadian itu dan bodohnya aku kenapa tanganku malah nyasar Kesana walaupun tidak terlalu besar tapi setidaknya dia sudah dewasa untuk mengenal apa arti cinta yang sebenarnya Aaaaahhhhhh apa yang ku katakan mana mungkin dia menyukai orang sepertiku"Gumam Hirano sambil jongkok dengan wajah suramnya

Di sisi lain

Setelah Yukana mendengar semua isi Hati Yuki yang sebenarnya dia langsung memberanikan diri dan juga memantapkan hati dan ketika dia sudah tenang maka dengan segera dia mendekatkan wajahnya ke Yuki sambil menatap Yuki dengan mata penuh keyakinan.

"Jujur Aku juga, Sangat Menyukai mu sejak awal kita jalan berdua dan selalu bersama Jadi aku akan menerima perasaan mu dengan syarat kau tidak akan pernah melupakan ku jika kau memiliki wanita lain karena sepertinya orang seperti mu ini tidak akan puas hanya dengan satu orang saja"Ucap Yukana sambil memalingkan matanya

"Aku senang mendengarnya, Dan aku berjanji akan menjagamu selalu sampai kapanpun dan akan menjadikan kau sebagai wanita pertamaku yang menerima Cintaku yang tulus ini dan aku juga tidak akan mencari wanita lain tanpa persetujuan Darimu Sebagai Orang Nomor 1 dalam kehidupan ku"Ucap Yuki sambil meraih Yukana dan memeluknya dengan erat

Mendengar apa yang dikatakan Yuki Yukana senang sekali dan ketika Yuki memeluknya dia juga langsung memeluk Yuki dengan erat sambil tersenyum bahagia karena rasa cintanya bisa terbalaskan dan saat mereka akan berciuman tiba-tiba pintu Ruang perawatan Yuki terbuka dan tak lama kemudian kedua orang tua Yukana langsung memeluk Yuki dan Yukana sambil tertawa gembira sedangkan ibunya mengucapkan selamat pada Yuki dan Yukana berbeda hal dengan Hirano yang menatap Yuki dengan tatapan iri sambil berusaha menahan air matanya.

"Se-Selamat, Kau sekarang sudah resmi berpacaran dengan Yukana aku tidak menyangka Sohib ku ini akan mendahului ku dan lagi bisakah kau memberikan ku saran supaya aku bisa memiliki Pasangan Seperti mu"Ucap Hirano yang berusaha menahan air matanya

"Kau itu kenapa, Dan apa-apaan semua ini dan kenapa kalian semua bisa tau tentang hal ini"Tanya Yuki yang kebingungan

"Tentu saja kami mengetahuinya, Dan bahkan kami mengetahui semua percakapan kalian berdua dari awal karena kebetulan alat penyadap suara ku tertinggal di sini"Ucap Hirano sambil mengambil sebuah alat berukuran kecil di meja dekat dengannya

"Ja-Jadi, K-K-K-K-Kalian Me-Me-Mendengar Se-Semua nya"Tanya Yukana dengan wajah memerah padam karena dia sangat terkejut mengetahui jika mereka mengetahui nya

"Tentu saja, Dan kami mendengarkannya dari awal loo jadi Yukana kapan kalian akan menikah"Ucap Ibunya

"I-I-Ibu"

"Untuk masalah itu, Aku belum bisa memutuskannya sekarang karena bagaimanapun juga kami masih pelajar dan lagi aku dan Yukana masih belum begitu jauh saling mengenal satu sama lainnya jadi aku tidak mau terburu-buru dengan pernikahan"Ucap Yuki

"Jadi seperti itu, Tidak apalah yang penting Perasaan Yukana putri ku bisa terbalaskan dan asal Nak Yuki tau saja semenjak Dia mengetahui jika kau sudah jarang Memberikannya kabar lagi dia sangat galau hingga rasa ke Galaun nya membuatnya sampai demam dan tidak mau makan selama berhari-hari dan semenjak kau masuk rumah sakit sampai sekarang ini saja dia jarang sekali mau makan dan hal yang ingin dia lakukan hanyalah berada di samping mu dan terakhir kali dia makan adalah 2 hari yang lalu itu saja kami yang memaksanya supaya dia mau makan dan tidak sakit itu juga tidak banyak yang dia makan tapi syukur dia mau makan"Ucap Ayahnya

Mendengar hal itu Yuki langsung menatap wajah Yukana menunggu jawaban darinya karena dia tidak menyangka jika Yukana sampai sejauh itu memikirkan tentangnya.

"A-Ayah, Su-sudah Kubilang Ja-Jangan Me-Mengatakan Itu Pa-Pada siapapun tak terkecuali Yuki sendiri"Ucap Yukana dengan wajah cemberutnya

"Ternyata benar, Yang dikatakan ayahmu tak kusangka kau akan sampai seperti itu hanya untuk ku dan sekarang kau harus makan"Ucap Yuki dengan wajah serius

"Yang harus makan itu kau, Karena kau sudah berminggu-minggu tidak mendapatkan Asupan Gizi yang baik terlebih lagi aku sangat yakin sekarang ini perutmu sedang kosong sedangkan aku tidak"Ucap Yukana

"Aku tidak apa-apa, Yang penting kau harus makan dulu nanti aku akan makan setelah kau makan"Ucap Yuki

"Tidak, Kau lebih dahulu karena kesehatan mu lebih penting"

"Kebalik, Seharusnya aku yang bilang begitu ke kamu"Ucap Yuki

"Masalah, Makanan saja ribut Seperti ini dasar pasangan Muda"Ucap Ibu Yukana

Mendengar hal itu Wajah Yukana langsung memerah padam dan memalingkan wajahnya dari ibunya karena dia sangat malu untuk melihatnya untuk sekarang ini.

"Ini kalian makanlah, Karena kebetulan aku membawa banyak makanan dan sebenarnya juga aku membawa semua ini untuk memaksa Yukana supaya dia mau makan"Ucap Ibunya sambil memberikan Kotak besar yang berisikan Makanan

"Terimakasih, Banyak Ibu Yukana"Ucap Yuki sambil tersenyum

Dan dengan cepat Yukana langsung mengambil kotak berisikan Makanan itu dan dengan cepat dia mengambil makanan itu dengan sumpit dan mengarahkannya ke mulut Yuki dengan wajah memerah nya.

"Cepat buka mulutmu, Biarkan aku yang menyuapi mu dulu karena kau harus istirahat dan tidak banyak bergerak dulu"Ucap Yukana yang langsung memasukkan makanan ke mulut Yuki

"Mmmmhhhhh, Twungguw Sewbewntar Kau juga harus makan"

"Tidak mau, Pokonya kau harus makan dulu setelah selesai baru aku mau ma-"

Tak menunggu lama Yuki langsung menyuapkan makanan ke mulut Yukana dengan Sumpitnya yang dia temukan di sebelahnya.

"Suwdawh kuwbilang, Kau harus makan dulu setelah itu aku baru akan makan"Ucap Yukana yang berusaha memalingkan pandangannya dari mata Yuki

"Begini saja biar adil, Kita bagi 2 saja makanan ini kau makan bagian mu sendiri aku akan makan bagian ku sendiri adilkan"Ucap Yuki sambil membagi 2 sama rata makanannya dalam kotak itu

"Ba-Baik A-Aku Se-Setuju"Ucap Yukana dengan malu-malu




Dukung terus cerita saya Yaa dan jangan lupa untuk Vote jika kalian suka dengan cerita ini Terimakasih

Enjoy For Reading

Salam kenal dari saya Author

FebryPrianz

Mangaka In High school DXDWhere stories live. Discover now