[ 2 ]

19.4K 1.7K 858
                                    

aku pikir pagi ini aku tidak akan bertemu salah satu dari ke empat suamiku, namun naas sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padaku pagi ini

sesaat setelah aku bangun dan mandi aku berpikir untuk memasak sarapan namun saat aku sampai di dapur aku melihat mas jeno yang sedang bermain game di meja makan

"eh ... mas jeno sudah bangun" ucapku agak gugup

"hm" demi apa ?! hanya kata hm yang dikeluarkannya saja membuat ku merinding

tidak mau berlama lama akhirnya aku memutuskan memasak nasi goreng pagi ini

saat aku sedang memasak tiba tiba ada yang memeluk ku dari belakang, aku tersentak kaget. untungnya wajan berisi nasi goreng yang hampir jadi itu tidak terlempar ke belakang

"maaf aku mengagetkanmu" suara beratnya dan nafas hangatnya yang menerpa leherku membuat ku merinding

aku belum terlalu hafal dengan suara suami suami ku, ya bertemu saja baru tiga kali dan langsung menikah bagaimana mau mengenal mereka lebih jauh

aku memutuskan menoleh kebelakang untuk mengetahui siapa yang sedang memelukku dengan romantis seperti ini

sungguh aku terkejut, tubuhku seolah membeku, bagaimana tidak ? jika wajah ku dan aa jisung sangat dekat bahkan terlampau berciuman

butuh lima detik untuk sadar dari keterkejutanku namun hal yang membuatku semakin terkejut datang

na jisung, sosok yang menyeramkan bagiku itu mengecup bibirku

cupp

"manis" ucapnya saat tautan bibir kami telah terlepas

dia menoleh ke arah nasi goreng dan itu membuatku gelagapan, aku segera mematikan kompor dan menaruh nasi goreng yang untungnya tidak gosong itu ke dalam piring

aa jisung sudah duduk di meja makan sambil mengganggu mas jeno yang sedang bermain

"ck, na sialan jisung bisa kah kau diam ?!" umpat jeno saat jisung mencoba menekan nekan layar hp nya itu

aku hanya terkekeh melihat interaksi kedua kakak beradik itu dan menaruh kelima piring nasi goreng di meja makan itu

"wah, bau apa ini ? enak sekali" ucap jaemin yang sedang menuruni tangga dengan mark dibelakangnya yang aku tahu bahwa mark hyung belum sepenuhnya sadar

"k-  kak jaem ini i-  injun sudah memasak nasi goreng ..." ucapku dan duduk di kursiku dengan menunduk

"lucunya, kenapa kamu gugup seperti itu? aku tidak menggigit tau injunnie" jaemin mengusap pucuk kepalaku dengan lembut yang membuatku menangkat kepalaku dan tersenyum tipis

cupp

terjadi lagi, sepertinya aku harus terbiasa dengan ini, kak jaemin mengecup bibirku santai dan mulai memakan nasi gorengnya

sarapan sangat tenang, sangat amat terlampau tenang, ruangan makan yang dihuni lima kaum adam itu saja tidak ada suara seperti tidak ada siapapun disana bahkan tidak ada suara dentingan sendok

"renjun, makan makananmu jangan kau mainkan terus" ucap si lee dingin jeno itu sambil menatap ku tajam yang membuat nyali ku menciut

"bisakah kau melunakkan matamu ? matamu terasa tajam sekali seolah bisa mengeluarkan laser dari matamu, kau membuat injunnie takut jeno!" bela kak jaemin

"i-  iya aku makan makananku ... maafin renjun mas jen"

acara makan dilanjut dengan tenang seperti tadi, tidak ada suara apapun

setelah semua selesai makan aku mengambil semua piring kosong dan mencucinya sambil sesekali mendengarkan pembicaraan suami suami ku

"bagaimana kalau nanti kita pergi ?" usul jaemin

"aku tidak bisa aku akan pergi dengan haechan" -mark

"bisakah kau tunda berpacaranmu itu ?" -jeno

aku terkejut, mark hyung mempunyai pacar ? yang bernama haechan ? bukan lee haechan kan ?? teman ku sendiri ??

"aku juga tidak bisa, aku akan berkencan dengan chenle" -jisung

"hey ingat, kita ini sudah menikah." -jaemin

"terlalu aneh untuk mendengar 'kita' jaem" -jeno

"ck, memang seperti itu kok" -jaemin

lagi ? jisung berkencan dengan chenle ? anak dari miliarder keluarga zhong ? huh ... sekarang aku merasa seperti perusak hubungan saja ...

aku menyelesaikan cuci piring ku dan berencana untuk naik ke kamarku untuk sekedar menggambar lukisan yang sudah menjadi hobiku

"tunggu injunnie, kamu mau kemana ?" ucap jeno sambil menahan tanganku, oh ayolah apa kalian semua mau membuatku terkena penyakit jantung ?

mas jeno menarik tanganku dan menduduk kan ku di pangkuannya sambil memeluk pinggang kecilku

"a-  ah maaf, aku pikir tadi sudah selesai j-  jadi aku mau ke kamar saja" ucap renjun dengan sangat pelan

"injunnie mau berjalan jalan? hitung hitung seperti pdkt setelah menikah? bagaimana?" ucap jaemin disertai winknya yang genit membuat ku sedikit terkekeh dan mengangguk

"injun mau kak jaeminn" -renjun

"pergilah bertiga, haechan sudah menunggu didepan aku membuka pintu dulu" lalu mark berdiri dan membuka pintu untuk menghampiri haechan














- jejeano

njunnie [ hrj ] ENDWhere stories live. Discover now