[ 10.1 ]

9.8K 1K 100
                                    

[ flashback ]


"dadahh pak guru" laki laki itu melambaikan tangannya pada guru homeschoolingnya dan berlari menuju ayahnya di ruang kerja ayahnya 

"baba, temenin injun bobok" ucap anak laki laki berumur 12 tahun yang manis itu sambil menggendong boneka kesayangannya,  boneka moomin

"ayok, kita bobok siang dulu ya" yuta menggendong anak semata wayangnya itu untuk menemaninya tidur siang 

"injun mau dinyanyiin atau didongengin?" -yuta

"mau dinyanyiin, lagunya moomin" -injun 

"mana ada sayang, baba nyanyiin lagu biasanya aja ya" ucap yuta sambil mencubit hidung anaknya pelan yang membuat anaknya tertawa geli  

seperti kebiasaan bocah 12 tahun ini, dia akan tidur siang ditemani babanya dan akan dinyanyikan sebait lagu twinkle twinkle little star 

saat dirasa renjun sudah terlelap di tidurnya, yuta beranjak dari sana perlahan dan menghampiri istrinya yang sedang hamil tua 

"sayang, hari ini masak? duduk aja, kamu kecapekan nanti, kasihan babynya" peluk yuta dari belakang sambil mengelus perut istrinya yang mulai besar itu 

"gapapa, cuma masak gini kan gak capek ca- akhhhh" winwin meringis, dia memegangi perutnya yang kesakitan karena kontraksi yang mendadak 

yuta sebagai suami siaga langsung menggendong winwin dan menyuruh supir mereka untuk menyiapkan mobil 

"bi, tolong jaga renjun ya" ucap yuta tergesa lalu masuk ke dalam mobil dengan istrinya yang bersender pada bahunya "cepat ya pak" ujarnya 


. . .


"mohon maafkan kami ... kami sudah berusaha sebaik mungkin ... tapi sangat sulit untuk mempertahankan bayi itu karena bayi nya terlilit tali pusar. normalnya ini bukan karena sang ibu, tapi karena bayi yang sangat aktif sehingga bayi menjadi terlilit pada tali pusarnya sendiri" jelas dokter panjang lebar dan sukses membuat yuta kecewa pada dirinya sendiri karena tak bisa menjaga calon anaknya itu 

"gapapa, ini bukan salah kamu" ucap winwin sambil memeluk istrinya itu untuk menenangkan istrinya 

"istri anda akan dirawat dulu disini, dan akan pulang kemungkinan besok atau lusa, kami turut berduka cita, saya permisi dahulu" dokter itu meninggalkan ruang rawat winwin 

"ma-  maafkan aku hiks" isak winwin 

"ini bukan salah kamu sayang, Tuhan memang belum berkehendak kalau injun punya adek baru" -yuta


. . .


"kalian gebrak rumah ini, temukan anak kecil didalam sana" ucap laki laki paruh baya itu

mereka para bawahan laki laki itu segera masuk ke dalam rumah menerobos pintu pintu itu, tidak lupa mereka menembak seluruh cctv yang ada dirumah itu untuk menghilangkan jejak mereka

"mau apa kalian ?! siapa kalian ?!" teriak maid satu satunya dirumah itu sambil berusaha menekan nomor di handphone nya tersebut namun dengan segera direbut oleh suruhan lelaki tadi dan ...

dorr 

maid itu tertembak tepat di dahinya sebelum bisa mengabari tuannya, yuta dan maid itu mati mengenaskan, para bawahan itu segera mencari anak yang bos nya itu targetkan kembali 

setelah menemukan kamar dengan pintu berwarna biru langit dan bertuliskan nama renjun, bawahan itu langsung mendobrak kamar itu dengan kencang 

brakkk 

renjun terjengkit kaget karena suara gebrakan pintu itu "KALIAN SIAPA ?! PERGI DARI KAMAR INJUN !!" teriaknya dan renjun beringsut mundur menjauhi para lelaki yang terlihat sangar itu 

namun usahanya sia sia, para laki laki itu menggendong dia ala karung beras dan menutup mulut renjun yang seketika membuat renjun terlelap kembali, bius chloroform 

 mereka langsung keluar dengan mudah dari rumah itu karena penjagaan rumah yuta termasuk tidak ketat, hanya 2 satpam bertubuh kekar, dan satu maid yang bertugas mengurus rumah sekaligus menjaga renjun 

"bagus, masukan anak ini di sebelahku" ucap laki laki paruh baya itu






ternyata ga cukup kalau 1 part, gua bikin ber part part akhirnya 
- jejeano

njunnie [ hrj ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang