[ 9 ]

9.8K 1.1K 132
                                    

"njunnie ... kamu kenapa sayang"  tanya jaemin sembari mengelus rambut renjun 

"pergi ... kumohon, don't hurt me ..." lirih renjun 

"njunnie, ini baba sayang" yuta memeluk anak semata wayangnya itu dan winwin sudah memeluk taeyong yang adalah sahabat nya itu 

"pergi ... hikss pergii" renjun memberontak dengan gerakan kecilnya 

"renjun ah, jangan seperti ini" jeno menggenggam tangan renjun, merasakan tangan dingin renjun

"pergi hiks, njun nda salah apa apa hiks" renjun memberontak dengan seluruh tenaganya, dia melemparkan barang disekitarnya dan membuat yuta, jeno, dan jaemin yang berada di sekitarnya mundur, untungnya tidak ada kaca atau barang berbahaya di dekat renjun

"hyung, panggilkan dokter ten hyung" panik jaemin 

mark langsung pergi ke ruangan ten dengan tergesa gesa, untungnya saat itu ten sedang tidak ada jadwal dan berada diruangannya 

"dokter, renjun memberontak lagi" -mark

ten segera bergegas dan memanggil perawat juga untuk membantunya. seperti biasa renjun akan di bius jika dia memberontak. setelah membius renjun, ten menoleh ke belakang dan mendapati orang yang dia kenal, yaitu jaehyun

"loh jaehyun? kau ada disni??" -ten 

"hai ten, kamu dokter yang menangani menantuku?" -jaehyun

"ah seperti itu, renjun ini menantumu? orang tua dari renjun mari ke ruanganku" -ten

"permisi, apa kami berdua boleh ikut?" sela taeyong 

"tentu, mari" -ten 

mereka -yuta, winwin, jaehyun, taeyong- pergi keruangan ten dengan lesu, sedangkan mereka ber empat, mark dan jisung kembali ke urusan pekerjaannya, jaemin kembali untuk menjalankan tugas sebagai dokter, sedangkan jeno masih setia diruangan itu untuk memperbaiki keadaan renjun sembari menemani renjun.


. . .


"besok kalian jangan mengunjungi renjun, kalian sibuk kan? dan jangan pikir ayah tidak tahu mark kamu masih berhubungan dengan haechan bukan? jisung kau juga dengan anak keluarga zhong itu?" 

sayup sayup aku mendengar suara tegas di kamar ku, tapi terasa mendengung dan tidak jelas, aku membuka mataku perlahan dan melihat hanya tembok putih di depanku, ternyata aku tidur menyamping dari tadi

"haechan? mark, kau kenal haechan??" 

itu suara mama, aku rindu mama, aku ingin membalikkan badanku, namun ku tahan, aku mendengar suara ibu mertua ku, mama taeyong. maka aku berpikir untuk tetap dalam posisiku

"tentu saja win, haechan itu selingkuhan dari mark" sinis mama taeyong

"bukan begitu mama!! bahkan aku sudah berpacaran dengan haechan sebelum menikah dengan renjun !!" teriak mark hyung

"ta- tapi haechan adalah sahabat renjun ...." cicit mama winwin yang masih bisa kudengar

sakit, rasanya aku yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungan mark hyung dan haechannie, dadaku sakit. rasanya aku kekurangan pasokan oksigen

suara itu, kembali lagi, semua terasa nyata, rasa sakitnya pun terasa sangat nyata ...

'dasar pelakor'

bugh

'lo ga pantes buat mereka'

dugh

'sok berkuasa lo, padahal gak jauh beda sama hewan' 

'cakep lo? berani nganggep mereka suami lo?'

plak

"tidak bisa begitu, mereka hanya pacar bukan? ingat, mark, jisung, kalian sudah mempunyai istri, juga untuk kalian, jeno jaemin jangan sama seperti hyung dan dongsaengmu ini" terdengar suara ayah jaehyun yang tegas dan terbakar emosi semakin membuatku takut

"cukup hiks ..." aku meringkuk sambil menangis, aku ingin berteriak namun gagal, hanya suara yang sangat kecil yang ku keluarkan 

mataku buram, aku tidak bisa melihat apapun, ada suara lain, namun aku tidak bisa mendengar dengan jelas. suara itu kembali, suara yang menemaniku 10 bulan terakhir 

"pergi ... kumohon, don't hurt me ..." lirih ku

aku merasa ada yang melekat pada tubuhku, aku takut ... aku ingin baba dan mama saat ini ....

"pergi ... hikss pergii" aku memberontak namun sepertinya yang melekat pada tubuhku lebih kuat

aku merasa ada yang menggenggam tanganku, demi apapun aku sangat takut saat ini, aku tidak mau maid maid itu memukulku lagi, sakit ....

"pergi hiks, njun nda salah apa apa hiks" aku memberontak lagi, kali ini lebih kuat, aku melemparkan barang barang yang ada di sekitarku yang aku sendiri tidak tahu apa itu

beberapa lama aku mendengar ada langkah kaki yang lumayan banyak lagi, aku beringsut mundur, 'tolong aku baba, mama' batinku, aku berdoa dalam hatiku agar maid ini tidak menyakiti ku lagi. tiba tiba terasa ada yang menahan tangan dan kakiku, sesuatu yang taja menancap di lenganku, rasanya dingin, dan semua terjadi begitu cepat, kegelapan lagi.









part selanjutnya masa lalu renjun
tapi ga janji :v
- jejeano 

njunnie [ hrj ] ENDWhere stories live. Discover now