[ 16 ]

9K 1K 163
                                    

"uncle doy, mark hyung masih dengan haechan eoh?" -renjun

hanya dibalas anggukan oleh doyoung yang sedang memasak makan malam ditemani renjun yang sedang menggendong boneka fairy moominnya sambil duduk di meja makan 

"injun kangen malkeu" lirihnya 

"kemaren jeno, dua hari lalu jaemin, hari ini mark, besok jisung? besoknya lagi mau kangen baba dan mama?" -doyoung

"uhm!" angguknya semangat 

"mau telepon mark hyung?" ucap doyoung halus disertai usapan lembut pada rambut renjun

"nda maw uncle doy, nanti haechan tau ..." -renjun

"bukannya lebih bagus? jadi injun bisa milikin mark seutuhnya" -doyoung

"no uncle no, injun nda boleh egois" -renjun

"sayang tidur yuk, nanti injun nyanyiin sama seungmin ya?" ucap taeil yang baru masuk ke dapur 

"uhm, iya papah" renjun pergi ke kamarnya diikuti seungmin yang sesekali mengajak nya bercanda

sementara itu, dikorea

"psstt .. hyung" bisiknya pada yang lebih tua

"o-  oh apa ji?"

"ayah manggil hyung" cicitnya

jeno langsung mengangkat wajahnya dan melihat tatapan ayahnya yang mengintimidasi nya dan jaemin, kembarannya

"jadi, bisa jelaskan kenapa renjun kabur?" tanyanya lagi dengan suara meredam menahan marah

"j- jeno sama jaemin b- berbuat kesalahan fatal yah" ucapnya gagap

"jaemin, bisa jelaskan apa yang kalian lakukan?" -jaehyun 

"k- kami meniduri maid ... tapi itu tidak seperti yang kami harapkan ayah, kami sungguh tidak sengaja" sela nya 

"kalian menikmati, apa itu tidak sengaja?" 

"ayah, kami benar benar tidak sengaja ... mereka membuat teh kami dengan obat perangsang ..." 

"ayah tidak mau melihat kalian. temukan renjun" kata jaehyun final dan langsung pergi ke kamarnya diikuti taeyong

"hyung buatku kecewa" ucap jisung

"terutama mark hyung! sadar gak sih kalau kamu punya renjun!?" lanjutnya dan dia pergi meninggalkan ketiga hyungnya

sementara ketiga hyungnya masih tidak berkutik dan terus didalam pikiran mereka masing masing

jisung pulang ke rumah mereka dengan mobil yang dia bawa sendiri, sepanjang perjalanan dia tidak bisa berpikir jernih, yang ada dipikirannya haya renjun istrinya

sesampainya, dia keluar dan berjalan dengan langkah gontai menuju kamar renjun, perlahan dia naik keatas kasur renjun dan memeluk boneka kesayangan istrinya itu sambil meringkuk

dia begitu rindu dengan istrinya, hingga dering telepon mengganggunya

"wae?" tanya nya saat panggilan terhubung

"ya! jisung aa!"

"wae chenle-ya?"

"kamu kenapa tidak menepati janjimu malam ini?!" 

"aku lelah, besok saja"

"apa karena laki laki mungil yang ada dirumahmu itu?! karena jalang itu kan ?!"

"ya! chenle ssi! dia istriku kalau kamu mau tau! dia bukan jalang! kita putus" ucapnya sepihak dan menutup telepon itu 

dia kembali mengeratkan pelukannya pada boneka kesayangan sang istri, dia merasakan seperti ada perasaan hangat saat dia memeluk boneka itu, seperti dia sedang memeluk istri mungilnya, perasaan yang sangat hangat dan menenangkan 






jadi aku punya work baru disebelah, cuma belum aku up, judulnya From R
kisah tentang Huang Renjun, tentang malaikatnya, yaitu bunda nya 
sebenarnya, lebih ke kisahku, cuma ya, seru aja gitu kalau bagi ke kalian
aku ngetiknya juga bantuan dari bundaku ^^
di follow ya 

- jejeano

njunnie [ hrj ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang