[ 8 ]

9.8K 1.2K 9
                                    

"anda orang tua dari pasien Nakamoto Renjun ?"

"iya benar, kami orang tuanya"

"mari ikuti saya" dokter ten pergi ke ruangannya mengajak yuta dan winwin untuk membahas Renjun 

"kalau saya boleh tau, apa renjun sedang banyak pikiran? atau mempunyai trauma?" -ten 

"dulu sekali memang ada, memang ada apa? apa ini ada hubungannya dengan kesehatan renjun?" -winwin 

"apa renjun pernah memiliki luka pada perut dan dadanya?" -ten 

"sepertinya tidak ada, dulu sekali memang ada, tapi itu sudah hilang, benar benar hilang" -yuta

"saya sarankan ketika anda sampai pada ruang renjun, periksa bagian perut dan dada renjun, jangan bangunkan dia, jika dia bangun dan memberontak cukup panggil kami, dan saya sarankan untuk dokter psikologi di rumah sakit ini untuk menangani renjun" -ten 

"baiklah dokter, terima kasih atas bantuannya" ucap yuta diselingi winwin yang ikut berdiri dari duduknya dan meninggalkan ruangan dokter ten 

benar saja, saat yuta dan winwin pergi dari ruangan ten mereka segera menengok renjun dan mengecek bagian perut dan dada renjun. winwin meringis melihat luka di tubuh anak satu satunya itu, banyak luka sayatan yang terbilang panjang, tubuhnya membiru, banyak lebam di daerah dadanya, di pinggangnya terdapat luka yang masih basah, memang tidak panjang tapi lukanya sangat besar dan pasti terasa menyakitkan 

yuta langsung menelpon ke empat menantunya itu untuk datang ke rumah sakit menemuinya dan winwin. yuta memeluk istrinya sembari menenangkan ibu dari anaknya itu 


. . . 


"jadi ada yang bisa menjelaskan pada baba apa yang sebenarnya terjadi?" tanya yuta 

"waktu nana pulang kerumah, nana sudah lihat injun pingsan di pojokan kamarnya baba" jelas jaemin 

"apa kalian tahu soal ini?" tanya winwin sambil membuka baju renjun perlahan 

ke empat lelaki itu terkesiap, mereka tidak tahu apa apa selama ini, mereka juga tidak tahu harus berbuat apa 

"kami tidak tahu ini baba ... kami jarang berada di rumah" jawab jeno sambil mendekat ke arah renjun dan mengusap pinggang ramping renjun sembari meringis 

"ayah tau kalian sibuk, tapi saat ini kewajiban kalian bukan hanya pekerjaan saja, tapi renjun juga kewajiban kalian sekarang" 

mereka menoleh ke arah pintu, asal sumber suara yang menginterupsi mereka. disana ada jaehyun dan taeyong yang memasuki ruang rawat inap renjun dengan muka kecewa kepada anak anaknya itu

"besok kalian jangan mengunjungi renjun, kalian sibuk kan? dan jangan pikir ayah tidak tahu mark kamu masih berhubungan dengan haechan bukan? jisung kau juga dengan anak keluarga zhong itu?" -jaehyun 

"haechan? mark, kau kenal haechan??" -winwin 

"tentu saja win, haechan itu selingkuhan dari mark" sinis taeyong 

"bukan begitu mama!! bahkan aku sudah berpacaran dengan haechan sebelum menikah dengan renjun !!" teriak mark

"ta-  tapi haechan adalah sahabat renjun ...." cicit winwin 

"tidak bisa begitu, mereka hanya pacar bukan? ingat, mark, jisung, kalian sudah mempunyai istri, juga untuk kalian, jeno jaemin jangan sama seperti hyung dan dongsaengmu ini" -jaehyun

terdengar isak tangisan kecil di ruangan itu, mereka menoleh pada renjun yang sedang meringkuk sambil menangis 







hayo gua gantungin 
seneng gak gua up cepet?
next??
- jejeano

njunnie [ hrj ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang