Impian Sebelum Masuk SMA

1.3K 173 112
                                    

Sebelum mulai celotehan gue, gue mau say thanks dulu buat kak itsrebekaa . Covernya ucul bat dan maaf repotin, ya kak hehe (๑•́ ₃ •̀๑)

Oke. Next.

Dulu, tepatnya pas gue kelas 8. Gue udah punya planning kemana gue lanjut sma sampai kuliah dan milih jurusan apa.

Waktu zaman masih puber dan jerawat batu menerjang muka gue, gue bermimpi gue akan jadi dokter. Dan keluarga gue pun mendukung juga. Bukan soal dokter itu keren atau gajinya yang bikin mata nge-jreng. Bukan.  Tapi karena gue itu gak takut darah dan tiap ada korban kecelakaan (daerah rumah gue rawan kecelakaan) gue gak pernah ngeri. Malah gue pengin banget nengok korban itu dan itu semenjak gue SD.

Bisa dibilang korban kecelakaan itu ada yang tewas mengenaskan sampe lukanya itu lumayan parah. Darah mereka aja bececeran di jalan dan rusak kendaraannya sampe penyok dan gak berbentuk lagi. Emak gue tiap lihat pemandangan itu langsung gaspol motor.  Mak gue paranoid banget orangnya.

Saat gue naik kelas 9, gue senang banget belajar malah bisa dibilang gue gila banget belajar sampai tidurpun di sekeliling gue itu buku (bukan bermaksud sombong). Tapi, pas mau ujian nasional. Gue kayak pasrah aja gitu soalnya gue demam and diare. Setiap mau UN gue emang selalu sakit. Kayaknya, gue demam ujian banget. Parah.

Nah, tiap sekali sesi ujian itu gue mati-matian gak batuk-batuk dan buang ingus itu pelan banget. Gue juga nahan diri agar gak izin terus ke toilet, biasanya gue izin sebelum ujian dimulai dan di pertengahan ujian. Buat kalian yang senasib sama gue bisa ikutin cara gue.

Sebelum Ujian Nasional gue udah lolos masuk SMA yang gue inginkan. Alhamdulillah, gue syukur banget pas itu. Seenggaknya gue gak nambah pikiran mak and bapak gue tentang kemana gue akan lanjut sekolah.

Pas libur tamat SMP, gue udah buat planning gini:

1. Bisa lolos jurusan IPA (karena di sekolah gue sekarang itu untuk masuk jurusan IPA di tes, yang gak lolos jurusan IPA masuk ke IPS. Kecuali, sebelumnya udah milih IPS).

2. Ikut study club matematika.

Soalnya, sewaktu SMP, gue jatuh cinta banget sama matematika dan sering ikut lomba meski gak menang-menang. It's okay. Experience important than you only sleep in weekend.

3. Masuk ekskul Jurnalistik.

Kenapa? Jujur, gue malu banget bilang alasannya. Soalnya, gue masuk klub ini karena mau rasain menjadi seorang jurnalis dan itu terinspirasi sama novel Raya karya Kak Inge Shafa.

Sumpah, malu banget. Tapi fun, sih≧∇≦.

4. Gue jadi Anak Teladan.

Gak tau ini kenapa gue pernah mikir ini. Karena, se-teladan apapun gue pas SMP. Nyatanya, saat gue masuk SMA gue yang sekarang ini gue kayak jadi anak bar-bar dan malu-maluin banget.  Fix, this totally fail.

5. Gue bisa tamat SMA dan dapat jalur undangan di universitas favorit di Indonesia, contohnya UI, ITB, UNPAD, UNBRAW, ITS, dll.  Tapi, gue dulu ngarep banget masuk UNPAD.

Back to the topic, pas SMP, gue berharap banget sama planning ini dan pasti hampir semua dari kita pengen banget. Tapi, dari beberapa artikel yang pernah gue baca. Untuk jalur undangan buat dapetin universitas yang lo impikan itu kayak semacam keberuntungan aja. Karena persaingan ketat banget.

Tapi, gue gak percaya keberuntungan atau kebetulan sih. Kalau udah lolos atau gak, itu takdir. Itu namanya rezeki dan itu udah Tuhan berikan ke kita atas usaha keras yang telah kita lakukan.

So, buat orang yang beneran serius belajar dan lolos undangan di universitas impiannya. Buat gue worth it, sih. Tapi,  apa ada orang kelewat santuy dan lolos undangan? Bisa jadi dia usaha keras tapi gak diliatinnya pada kita. Be positive thinking.

Secara, menurut gue pribadi kayak gini. Not all about me, you must know.  Dan bagusnya, semakin dewasa kita, lo sebaiknya lebih menjaga privacy lo.  Karena, boleh jadi yang lo umbar-umbar ke semua orang berdampak buruk bagi lo. Bisa jadi orang-orang itu anggap lo sok seleb. Kita gak tau 'kan? People like judging than thinking.

Balik lagi ke persepsi masing-masing menurut gue. Kalau gue pribadi suka memberi kejutan tapi gak suka diberi kejutan.

Misalnya, tampang lo kayak anak nakal tapi nyatanya otak lo encer dan bisa lolos ke universitas impian. Lo bisa nunjukkin pada semua orang, memberi pesan tanpa ada lisan.

Bahwa, mereka itu harusnya sadar, don't judge book by the cover. Dan jadikanlah diri lo menjadi yang terbaik dengan cara yang menarik.

Okay,  that's all for this part.
This is for sharing no judging.
Dan kita bisa saling berdiskusi dan bertukar pendapat tentang masa SMA ini.

Thx,
Comet.

Yang mau sharing-sharing soal sekulnya boleh disini. Bisa jadi gue akan bahas di next part.

Lo Kira SMA Itu Enak?Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ