Episode 16 - Bertemu Kembali

222 63 60
                                    

'Saat waktu mempertemukan kita, di tempat berbeda dan dalam keadaan berbeda.'

.
.
.


KEESOKAN HARINYA Sehun terbangun dengan wajah cerah, pagi-pagi sekali dia sudah berada di luar rumah untuk kembali melanjutkan pencarian akan identitasnya. Bagaimanakah panti asuhan yang dulu menjadi tempat tinggalnya? Benarkah ia memiliki keluarga?

Pertanyaan itu masih belum terjawab sampai ia menemukan jawaban, ditambah rasa penasarannya tentang siapakah dia? Seperti apakah dia? Kehidupan macam apa yang dia jalani sebelum dikirim ke pabrik? Apa semua yang tinggal di panti asuhan sama sepertinya, sebuah robot yang memang tak memiliki orang tua? Ia tak sabar ingin mengetahui kenyataan, menyiapkan diri untuk menerima baik atau buruknya.

"Beruntung sekali aku memiliki keluarga seperti Choi Harabeoji, dia memiliki uang untuk aku mintai...," kata Sehun menghitung jumlah uang lembar yang baru didapatnya, "Dengan ini aku bisa membeli sebuah handphone, sudah lama sekali aku menginginkannya," ia menambahkan seraya melangkah lebar-lebar, teringat pada Siwon ketika mengagetkannya yang sedang memperhatikan pekerja lain mengambil gambar dengan benda persegi di tangan mereka.

~ ~ ~

"Kau ingin berfoto juga?" tanya Siwon menyadarkan Sehun akan kehadirannya, "Benda kecil itu sama canggihnya seperti kita, aaakh tidak, tidak ... kita jauh lebih canggih dan dapat bergerak." tambahnya menggelengkan kepala menolak perbandingan yang terlintas di pikirannya.

"Tetap saja aku ingin memiliki sebuah handphone, aku juga ingin berfoto denganmu dan yang lainnya, apa sebaiknya aku mencoba untuk meminjamnya?" kata Sehun tak terlalu berharap.

"Jangan... jika kau tidak ingin dihukum," jawab Siwon dengan suara melemah, peraturan perusahaan yang menurut mereka aneh ialah semua robot humanoid tak diizinkan keluar dari wilayah pabrik, dilarang mengambil gambar dan mengekspos diri mereka di mana pun.

"Tidak ada yang berani mengambil gambar kita meski mereka ingin memamerkan bahwa rekan kerjanya adalah seorang robot, tak mau sampai dipecat dan dikenakan sanksi... kira-kira apa alasan perusahaan membuat peraturan itu?"

Sejak saat itu Sehun tak berani lagi meminjam ponsel genggam dari rekan kerja manusianya, ia dan Siwon merencanakan akan membeli sendiri handphone mereka.

~ ~ ~

Dan hari ini hanya Sehun yang akan membeli benda petak tersebut, ia menghela sembari memasukkan uang ke dalam saku celana. Tak lama sebuah mobil berhenti di dekatnya, memperlihatkan siapa yang berada di dalam saat kaca jendela dibuka.

"Sehun -sshi, kau mau pergi ke mana?"

"Aah... Seungwoo Hyung, aku akan ke toko di ujung jalan sana untuk membeli sebuah handphone," kata Sehun.

"Naiklah, kebetulan aku juga mau lewat sana!" Seungwoo menawarkan tumpangan dan itu sedikit ditentang oleh Sejeong, namun pada akhirnya keputusan tidak berada padanya.

"Kebetulan apanya...," gumam Sejeong.

"Ayo cepatlah naik," Seungwoo berbicara sangat ramah, sampai-sampai Sehun tidak bisa menolaknya.

"Kalau memang begitu dengan senang hati aku akan masuk," kata Sehun kemudian membuka pintu, duduk di sebelah Sejeong yang disambut dercakan tak suka.

Sejeong tidak pernah membiarkan sembarang orang satu mobil dengannya. "Ya, seharusnya kau duduk di depan bukan di sini!"

Sehun hendak keluar, menuruti perkataan Sejeong untuk pindah tempat duduk. Namun dengan cepat Seungwoo mengatakan tidak apa-apa, toh Sehun cuma menumpang sampai persimpangan saja.

Like A Mirror WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang