Episode 21 - Bangun

213 59 34
                                    


LIKE A MIRROR WALL
26/09/2020
.
.
.

Buat kalian yang udah ngikutin kisah HMD07, dan memberi dukungan sampai sekarang, aku ucapin terima kasih.
Aku bawa video OST terbaru yang kupersembahkan untuk kalian nih, kali ini lagunya khusus buat karakter utama pria dong!

Silahkan berteori!

Episode 21 – Bangun

'Pagi hari yang ribut.'

"Aku benci Harabeoji!"

"Seharusnya Harabeoji yang membencimu, sebagai cucu yang baik kaulah yang harus lebih dulu mengunjunginya," tegur Sehun.

Sejeong tidak terima. "Cucu palsu, diam kau!" sewotnya menatap nyalang Sehun, laki-laki itu menciut ditambah ingatan mengenai kebohongannya berkelebat. "Di sini kau tidak berhak berbicara." Sejeong memperingati, ia beralih melihat kakek yang diam seribu bahasa.

"Apa Harabeoji selingkuh dari Halmeoni (Nenek)?" tuding Sejeong kemudian, menyita perhatian Sehun yang mulai menaruh curiga terhadap kakek.

"Jangan ngawur, Harabeoji hanya kebetulan bertemu dengannya dan merasa kasihan saja." Sehun mengangguki penuturan kakek, "Tinggallah di sini sampai rumahmu aman."

Sejeong mencibir tidak jelas. Bukankah rumah kakek, rumahnya juga. Memang salahnya pindah dan tinggal terpisah dengan kakek, karena merasa percuma saja tinggal bersama tetapi kakek jarang ada di rumah. Makanya Sejeong tidak pernah menceritakan perihal kakek pada siapa pun, termasuk Seungwoo dan Seola.

"Kalian istirahatlah, Harabeoji sudah mengantuk," kata Kakek Choi berlalu lebih dulu memasuki kamarnya.

"Baik!" jawab Sehun cepat. "Ayo, Sejeong-sshi," ia meraih tangan Sejeong, yang detik berikutnya langsung ditepis.

"Bawakan saja koperku!" pekik Sejeong.

"Tidak masalah." Sehun segera mengangkat koper, melihat dua pintu kamar bersebelahan yang berada di lantai dua.

Sementara Sejeong tergesa menyamakan langkah dengan kakek. "Harabeoji kita harus bicara, kenapa kau membiarkan orang asing tinggal bersamamu."

Sehun mendengkus, meski begitu ia tidak merasa tersinggung. "Aku bisa mendengarnya tahu." Sehun tersenyum kikuk, yang lalu menaiki tangga, membiarkan kakek dan cucu aslinya berbicara berdua. "Aku hanya bisa berharap Sejeong tidak mengusirku."

ΘΘΘ

Acara berita mengenai identitas korban lumbung padi ditonton juga oleh Profesor Park. Wajahnya mengeras marah seraya melemparkan remot televisi ke sembarang arah, hingga suara berdebam terdengar di ruangan luas dan sunyi tersebut. Beberapa saat lalu, ia bertemu dan berbicara dengan anak angkatnya, tanpa tahu apa yang telah terjadi.

"Saksi? Siapa yang berani bersaksi!"

Profesor Park tidak bisa mengandalkan Chanyeol, dia harus bergegas melenyapkan HMD03. "Choi Siwon," desisnya dengan kesal.

Pintu terbuka sosok laki-laki jangkung berbadan kekar memasuki ruangan, memberi hormat pada Profesor Park.

"Anda memanggilku tuan?" katanya sekedar memastikan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Like A Mirror WallWhere stories live. Discover now