Chapter 1: part 5

6.3K 491 0
                                    

Seorang lelaki memakai sebuah mantel, sebuah mantel yang cocok untuk perjalanan jarak jauh. Dia membawa pedang di punggungnya. Dia berhadapan dengan pria lain yang memakai rompi hitam. Matanya menunjukkan sebuah pandangan yang berkilat-kilat.

Dibelakang pria berompi itu, ada kira-kira sepuluh temannya. Tetapi lelaki bermantel itu tidak ditemani oleh seorangpun, dia sendirian.

Ada banyak tenda di dekat mereka, persembunyian mereka dikelilingi oleh pegunungan berbatu dan berpasir.

Tenda-tenda tersebut memiliki corak warna yang sama dengan pasir, akan sulit mengamati perkemahan mereka dari udara.

"Apa kau serius dengan yang kau katakan? Jika kau akan bergabung dengan kami? Dan membantu kami menciptakan teror di Konohagakure?"

Pria berompi bertanya pada pria lainnya.

Kemudian pria yang memakai mantel itu mengangguk.

"Ya! Itu benar. Jangan membuatku untuk mengatakannya lagi."

"Ini berbeda dari cerita yang aku ketahui. Eh? Tidakkah kau membuang kebencianmu terhadap desa? Tidakkah kau bertarung untuk memperjuangkan kepentingan desa?"

"Orang-orang berubah."

Pria bermantel itu menjawab dengan nada suara yang dingin.

"Kebencianku tidak hilang, sejenak aku telah memikirkan apakah kebencian itu menghilang atau tidak. Tetapi itu adalah sebuah kesalahpahaman. Aku sedang bergerak sekali lagi untuk menghancurkan desa."

Pria berompi itu kembali menatap wajah pria lainnya.

Hari ini adalah pertemuan mereka yang kedua.

Pertama kalinya, dia disuruh untuk segera pergi. Usulan yang dia sarankan terlalu licik dan mencurigakan.

Akan tetapi, tanpa belajar dari pengalaman sebelumnya. Pria itu datang lagi untuk pertemuan yang lain.

"Kenapa kau berminat untuk bergabung bersama kami dan membantu kami? Katakan pada kami apa alasanmu?"

Pria berompi itu bertanya.

"Aku telah mendengar rumor tentangmu!"

Pria bermantel itu berbicara datar, tanpa ekspresi.

"Aku mendengar jika dengan beberapa shinobi Sunagakure sebagai pondasinya. Kau telah mempunyai tim yang terlatih. Terutama kau! Karena kau adalah pemimpinnya. Itu terlihat jika kau mempunyai kemampuan sebagai pengguna elemen angin (Fuuton) yang dapat diperhitungkan. Aku berharap pada kekuatan itu."

"Itu bukanlah sebuah jawaban. Iya kan? Apa kau paham apa jenis organisasi kami?"

"Aku tahu. Kau tidak puas dengan sistemnya Sunagakure yang sekarang. Kau berada dalam organisasi teroris yang terdiri dari nukenin-nukenin Sunagakure kan?"

Dari caranya berbicara pria itu tampak seolah-olah meremehkan mereka. Suaranya bergema. Pria berompi terlihat tidak senang.

"Itu benar! Tentu saja, kami berpikir.. Menginginkan sebuah revolusi di dalam sistem Sunagakure. Untuk melakukan itu, tidak dipungkiri jika kami juga menginginkan shinobi yang kuat untuk bergabung dengan kami. Akan tetapi, kami tidak punya kebencian untuk memerangi Konoha. Jadi perlukah jika kau bergabung dengan kami untuk menyerang Konoha?"

"Kekuatanku seharusnya akan mendatangkan keuntungan bagi organisasi kalian. Jika aku menggunakan kekuatanku, barangkali akan mudah bagi kalian untuk berkudeta pada Sunagakure. Oleh karena itu, aku harus menghancurkan Konoha terlebih dahulu. Ketika kita benar-benar sudah menghancurkan Konoha, aku akan membuat teror di Sunagakure.. Bahkan akan meminjamkan kekuatanku pada kalian."

Pria berompi itu mendengus dan mengoyangkan kepalanya.

"Jadi kau akan bekerjasama dengan kami? Kau akan meminjami kami kekuatanmu? Tidakkah kau kurang paham akan suatu hal? Kenapa kau berbicara seolah-olah kau berada di atas kami?"

"Berdasarkan pandanganku, aku memang berada di atasmu. Dengarkan! Kau salah satu orang yang kurang paham. Kita tidak akan menjadi rekan. Kalian akan menjadi bawahanku. Karena aku akan menjadi keuntungan bagi kalian. Kalian lebih baik setuju dengan perkataanku."

Pria berompi itu menutup matanya, menekan kemarahannya. Membuka matanya kemudian merespon.

"Pembicaraan kita telah selesai. Anggaplah selesai sejak kita berbicara tadi. Sekarang! Enyahlah dari pandanganku."

Setelah berkata demikian, pria itu memicingkan matanya.

"Aku ingin kau mengerti rencanaku untuk menghancurkan Konoha."

Dengan segera, pria berompi itu merilis segel dengan kedua tangannya.

-- Fuuton : Kazegiri No Jutsu

Angin pemenggal mencabik-cabik tubuh lawannya, menjadi potongan-potongan.

"Wah! Tanggapan yang bagus ya!"

Terlihat seolah jutsu tadi telah membunuh lawannya, tetapi itu hanyalah genjutsu--

"Guu...."

Darah dan suara yang menyedihkan keluar dari bibirnya. Shinobi-shinobi bermunculan dari segala arah.

"Semuanya, jangan bergerak!"

Shinobi yang berdatangan.. mereka memakai topeng - ANBU Sunagakure.

Perasaan asing di dalam perutnya kemudian lenyap. Bersamaan dengan itu tubuhnya yang goyah mulai ambruk. Dia terguling kesamping.

Terlihat laki-laki bermantel itu melompat, pergi menjauh. Dia tampak meninggalkan lokasi itu.

"Dia kabur!!"

Salah seorang ANBU berteriak.

Dengan didasari kemarahan, terdengar suara senjata ninja melayang. Rekan-rekannya bertarung dengan ANBU.

Di dalam kepulan debu pasir yang menyerupai awan, terdapat lelaki berompi. Seluruh penglihatannya berubah gelap.

Sakura Hiden: Pemikiran Cinta, Membentuk Angin Musim SemiWhere stories live. Discover now