Chapter 5: part 5

4.2K 324 2
                                    

Ada ketukan di pintu. Sai menghentikan mandinya. Disela ketukan, ia juga dapat mendengar suara yang memangil-manggil 'Sai'. Suara itu seperti Ino.

Sai mengenakan dalamannya, mengeringkan rambutnya dengan handuk, dia menuju pintu depan.Ketika ia membuka pintu, Ino sudah berdiri di sana.

"Sai, maaf...tu-tunggu!" Wajah Ino memerah.

"Ap- kenapa kau tidak memakai baju?"

"Maaf, aku tadi sedang mandi."

Bagaimanapun dan meskipun ia berpikir penampilannya akan baik-baik saja di depan Ino, tampaknya itu tidak berjalan baik. Tidak hanya Ino yang menjadi marah tetapi juga aneh dengan wajahnya yang memerah.

"Apa yang terjadi? Ini masih sangat pagi."

Ketika Sai bertanya, Ino kembali memandang Sai. Wajahnya masih merah, tapi ekspresi wajahnya tegang.

"Sakura pergi."

"Sakura?"

Sai menghentikan gerakan tangannya yang memegang handuk.

Ino kemudian berbicara:

"Tadi pagi, aku pergi ke Klinik Perawatan Mental lebih awal dari biasanya. Ada data yang harus kami selesaikan berdua, tapi Sakura tidak datang sama sekali. Bahkan aku pergi ke rumahnya, dia tidak ada di sana. Meskipun aku mencoba merasakan chakranya, aku tidak melihatnya sama sekali..."

Sai mengambil napas.

"Kemungkinan Kido dan rekannya, eh."

"Aku juga berpikir begitu."

"Ayo kita cari dia."

Setelah berbicara, Sai kembali ke ruangannya. Dengan cepat ia mengenakan pakaian misinya, dan memanggil Ino yang menunggunya di depan pintu.

"Jika mereka ingin menghalangi penyelidikan kita, mereka harus segera membunuhnya. Karena Sakura menghilang, dia telah mereka culik."

Ia mengatur persiapan dan kembali ke tempat Ino.

"Bagaimana dengan Kakashi-Sensei?"

"Dia tidak tahu." Kata Ino, menggelengkan kepala.

"Bukankah kau seharusnya melaporkan ini dengan Shindenshin padanya?"

Ino mengangguk saat Sai berbicara. Dia segera membuat segel Jutsu.

Setelah beberapa saat pikiran Kakashi, Ino dan Sai terhubung dengan Shindenshin no Jutsu.

"Sensei, Sakura diculik." Ino menjelaskan keadaannya.

"Dengan Sai, kami berdua akan mencarinya sekarang."

"Apa kalian memiliki bantuan?" Suara Kakashi mengalir ke kedua pikiran mereka.

"Aku katakan untuk saat ini, banyak yang pergi untuk misi. Jumlah orang yang dapat kita hubungi dengan segera, terbatas..."

"Tidak masalah hanya kami berdua. Kata Sai.

"Sakura pasti masih hidup. Tapi jika pencarian besar-besaran dari desa dapat menganggu, mungkin mereka akan segera membunuh Sakura."

"Maafkan aku, tapi aku mempercayakan ini pada kalian." Kata Kakashi merasa bersalah.

"Aku juga ingin kesana, tapi Raikage muncul di jaringan radio beberapa saat lalu. Tentang keinginanya mengambil Sasuke untuk ditanyai. Dia membicarakan tentang lebih baik jika diadakan pertemuan Lima Kage tentang ini. Kami untuk sementara menunggu untuk membahas keadaan ini."

"Sensei, ijinkan kami mengatasi ini. Sakura adalah salah satu dari kita."

Setelah Sai berbicara, Ino melepas Jutsu.

"Kita mengatakan kita akan mencari...tapi dimana?" Tanya Ino.

"Selama sepuluh hari terakhir, aku telah meneliti Kido. Aku mengetahui beberapa tempat dimana pria itu berada. Ayo kesana."

"Tapi bukankah mereka mngetahui Sai telah mnyelidiki mereka? Jika itu adalah beberapa tempat yang Sai ketahui, mereka tidak akan memenjarakan Sakura disana bukan..."

Sai mengangguk, Ino menedapatkan poin.

"Ada sesuatu yang sedang ku pertimbangkan. Tapi itu sedikit kasar."

"Ayo berangkat." Kata Sai, dan Sai mulai memobilisasi.

Sakura Hiden: Pemikiran Cinta, Membentuk Angin Musim SemiWhere stories live. Discover now