Chapter 2: part 2

5.1K 456 96
                                    

Sudah kuduga, aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.

Tidak, ini bukan kesempatan yang akan terjadi, Sakura menarik kembali pikirannya, mungkin ini adalah reuni mereka yang pasti terjadi.

Sasuke sudah berada di sana ketika dia tiba di Sunagakure.

Sasuke menunggu Sakura di pintu masuk desa, dia memakai sorban dan mantel.

"Sasuke-kun!"

Sakura menghampirinya, saat ini Ino tidak ada. Untuk sesaat Sakura merasa khawatir, tapi sejak dia bertemu dengan Sasuke, dia merasa senang dan dia langsung melupakan kekhawatirannya.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Yup! Dan bagaimana denganmu, Sasuke-kun? Bagaimana kondisi tanganmu?"

"Jangan khawatir, aku sudah terbiasa berkat kau, ini tumbuh dan bergerak dengan baik."

Sasuke berbicara sambil menggerakan lengan buatannya yang terbuat dari sel Hashirama.

"Jika ada yang aneh ditanganmu segera katakan saja padaku, aku akan langsung memeriksanya."

"Aah.. terimakasih."

Setelah Sasuke menjawab itu, "Pon" Sasuke menepuk dengan lembut dahi Sakura. Dengan sendirinya, Sakura sudah sangat senang dia hampir saja berhenti bernafas. Lalu dia berfikir lagi: 'aku penasaran dimana Ino sekarang. Padahal aku sudah menunggunya bersama Sasuke."

"Sakura, kau terlihat bekerja keras ya? kenapa kau tidak melakukan sesuatu yang berbeda untuk perawatan mental anak-anak?"

"Sasuke-kun, kau tau banyak tentang itu ya?"

"Aah itu karena aku setim denganmu. Ketika aku tidak berada di desa, aku khawatir tentangmu, apa yang kau lakukan. Tidak juga...

Lalu sasuke melanjutkan setelah berhenti sebentar

...Aku mengkhawatirkanmu, itu bukan hanya kita setim, tapi karena ada hal lain, ada sebuah alasan pada kerisauanku."

"Eh....?"

Sakura memandang wajah sasuke, mereka saling bertatapan, lalu mereka terlihat mengunci matanya satu sama lain.

"Sakura."

Sasuke berbicara lagi..

Tiba-tiba, perasaan sakura menjadi tenang.

___ Aku bukan seorang anak kecil lagi, aku tidak akan terbawa suasana lagi, aku sudah menunggu untuk momen seperti ini.

"Sakura."

"Sasuke-kun."

Pada saat itu, Sakura merasakan angin yang sepai-sepoi menerpa pipinya.

Ini aneh, tiba-tiba angin berhembus sekarang, jika angin berhembus maka seharusnya semua pasir yang berada didekatnya akan bergerumuh. Tetapi semua pasir itu tidak bergerumuh, dengan begitu Sakura bisa merasakan anginnya.

Dia langsung mengerti penyebab dari perasaan anehnya. Sakura mencoba mengembalikan kesadarannya dari mimpi dan kembali ke kenyataan.

Sasuke dan Sakura saling berhadapan di pintu masuk desa Sunagakure, tapi itu hanyalah sebuah mimpi. Kenyataannya, Sakura sedang tidur di dalam hutan (lokasi sebenarnya) sebelum desa Sunagakure, pada saat Sakura tertidur hembusan angin itu menerpa pipinya lagi.

Sakura sudah sabar menunggu kepastian diantara mimpi dan kenyataan.

Aku tidak ingin bangun, aku masih ingin tetap bersama Sasuke-kun, aku ingin mendengar apa yang Sasuke-kun katakan. Sasuke-kun..

Sakura Hiden: Pemikiran Cinta, Membentuk Angin Musim SemiWhere stories live. Discover now