Ini Hendery

284 42 7
                                    

Aku tau cerita ini udah tamat, tapi pembaca yang baik pasti mengerti kalau tulisan ini gak mudah untuk dibuat sampai akhirnya selesai. Cuma mau mengingatkan kalau apresiasi kalian masih dibutuhkan. Jangan lupa tinggalkan vote, komen setiap line juga boleh, kritik dan sarannya. Aku masih suka kok liat notif dari cerita ini hehe.

Lots of love, eve.

.
.
.
.

Ini Hendery, panggil aja Dery. Soalnya kalau dipanggil Hen katanya kayak manggil nama cewek. Dery ini salah satu makhluk Tuhan yang cakepnya kebangetan cuman sayang kelakuannya gak ada baik-baiknya alias semua minus. Kayaknya Tuhan pas buat Dery ngasih takaran wajah gantengnya kelebihan tapi pas pembagian akhlak malah kelupaan.

Orangnya sekarang lagi duduk sambil makan mie ayam ditemani dengan segelas es teh. Aku cuman ngeliatin doang, soalnya emang udah makan.

"Mau?"

Tawarnya ketika pandanganku melihatnya yang akan menyuapkan mie ke dalam mulut.

Aku menggeleng.

"Haus?" Tanyanya lagi.

Lagi-lagi, aku menggeleng.

"Kenapa sih? Kok diem mulu?"

"Kagak elah."

Setelah itu, Dery kembali melanjutkan acara makannya.

Omong-omong, Dery ini salah satu teman cowokku dari jaman alay sampe sekarang. Satu lagi belum muncul, mungkin masih ada kelas. Kita temanan hampir 7 tahun lebih, dan lucunya masuk di fakultas yang sama hanya beda jurusan. Entah dia yang ikut-ikutan pas ngisi kolom SBMPTN atau emang udah takdir mempertemukan kita lagi. Anggap aja takdir, karena sejauh yang aku tahu Dery emang ada passion di Matematika. Iya, dia jurusan Matematika Terapan.

Temanku satu lagi itu namanya Juan. Anak jurusan Kimia. Dan lagi-lagi kita satu fakultas. Sungguh membuatku tercengang pada saat pengumuman SBMPTN. Juan ini sebelas dua belas sama Dery. Bedanya, Juan agak takut kalau aku udah marah-marah dan selalu menuruti apa yang aku mau. Beda sama Dery, kalau aku minta sesuatu, kita juga harus ngasih sesuatu ke dia. Semacam give and take.

By the way, selain dua makhluk Tuhan yang paling cakep se-fakultas itu, aku juga punya teman cewek satu jurusan yang sering banget aku ajak buat ngumpul bareng dua teman cowokku itu, namanya Raras.

Aku kenal Raras dari jaman maba pas ospek jurusan, kebetulan aku sama dia saat itu satu kelompok. Raras ini anaknya lurus banget. Kalau aku bilang mau ngedugem bareng dua teman cowokku itu, dia akan dengan senang hati menceramahiku sampai aku batal pergi karena kelamaan dengerin dia ceramah. Raras juga paling gak bisa diajak skip kelas dan gak bisa bohong kalau ditanya sama dosen. Makanya aku gak pernah titip absen sama dia, soalnya dia bakal ember. Tapi, gitu-gitu Raras sosok yang baik dan perhatian. Aku tau dia peduli sama aku dan mau membuatku ke jalan yang benar hahahaha.

Mungkin karena dari SMP temanan sama cowok macem Dery dan Juan, kelakuanku juga ikutan agak minus.

Balik lagi ke cowok di hadapanku saay ini. Dery ini kalau dibilang cowok potensial untuk dipacari, sudah jelas ada. Tinggi, ganteng, pinter, wangi, dan ngomongnya alus bener, yah tipe-tipe penakluk wanita. Minusnya cuma satu, kelakuannya macam penjahat kelamin.

Well, pergaulan Dery sama Juan memang liar, seperti cowok kebanyakan. Bahkan mereka pernah cerita kalau mereka udah pernah having sex sama cewek. Dan responku waktu itu hanya mengumpat dalam hati, soalnya aku gak ada hak untuk ngatur hormon birahi mereka kan? Kalau mereka butuh dan tau resikonya, yaudah, aku bisa apa?

Sampai saat ini yang membuat ku betah temenan sama mereka karena aku merasa dilindungi. Yaah, ok, kedengerannya memang kayak cewek lemah yang haus perlindungan. Tapi, coba deh kalian temenan sama cowok yang udah tau borok-boroknya kalian dan udah ngerasa kayak sodara sendiri. Nah, itu yang aku rasakan saat lagi bersama Dery dan Juan.

Tapi, akhir-akhir ini aku sedikit merasakan gelenyar aneh. Terutama di dekat Dery. Aneh banget. Kayak punya penyakit jantung, tapi amit-amit. Soalnya, tiap ngelihat Dery degupan jantungku jadi gak karuan dan hal itu gak berlaku pas ngelihat Juan, aneh kan?

Apa ini gara-gara seminggu lalu Dery dateng ke kosanku dengan wajah meler dan bau alkohol?

"Lo kenapa, sih? Belakangan ini sering banget ngelamun."

Interupsi Dery membuatku tersadar. Ah, sepertinya aku kembali mengulang kejadian minggu lalu. Yang sialnya gak bisa aku lupain begitu aja.

"Enggak."

"Ck, gitu ya lo sekarang, main rahasia-rahasiaan sama gue."

Mataku memicing melihat kedalam mata Dery yang saat ini menatapku. "Lo sadar gak sih waktu itu?"

"Apa?"

"Waktu lo mabok terus ke kosan gue."

Kening Dery berkerut. "Gue mabok hampir tiap hari, fyi."

Aku berdecak. Percuma ngomong sama dia juga. Jelas, dia gak inget lah orang mabok parah gitu.

Aku mengibaskan tangan. "Lupain."

Tapi tiba-tiba dia nyeletuk.

"Gara-gara gue ya, Ki?

"Apanya?"

Dery ngomong dengan suara rendahnya, "Waktu itu gue gak nyesel kok, karna gue suka ngelakuin itu sama lo."

Semua ini gara-gara Dery anjing.

---

---

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Gara-Gara Deryحيث تعيش القصص. اكتشف الآن