13. Hari dimana aku ingin mengakhiri hidup.

4.5K 1.2K 325
                                    

Angin kencang menerpa pemuda pemudi dengan kaos oblong yang tertawa puas karena berada di atas kapal pesiar dimalam hari ternyata begitu menyenangkan.

Ini udah hampir pagi, tapi, nggak ada yang pengen tidur. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama dari Indonesia menuju hongkong dengan jet  pribadi keluarga chenle dan turun di bandar udara HK, mereka melanjutkan destinasi untuk menuju kapal pesiar milik keluarga Gafian.

Mereka berencana melakukan perjalanan ke Taipei dengan kapal pesiar itu. Dari Hongkong ke Taipe cuman buat sekedar makan dan menikmati street food khas Taipei.

"GILAAAAA DINGIN BANGET." Teriak Sanha.

Gafian yang duduk di dekat Shasha senyum aja nganggepin Sanha. Tangan panjang cowok itu diulurkan buat merapatkan jarak antara dia dan Shasha. Aisha yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya menuju langit. Lebih tepatnya ke bulan yang bersinar sangat anggun di luasnya langit yang dilihat dari sini.

Nancy memcelupkan kakinya ke dalam kolam renang yang ada di kapal pesiar itu sambil menikmati beberapa salad sayur yang memang disediakan di kapal pesiar ini.

Yireon duduk di kursi santai. Melonjorkan kakinya sambil memejamkan kedua matanya. Cewek itu cuman mau istirahat sejenak tanpa menghiraukan teman teman Gafian yang 'sedikit kampungan' menurutnya.

Sementara Chenle, cowok itu juga berbaring santai di kursi yang sama seperti yang diduduki Yireon. Bedanya, cowok itu memposisikan kedua tangannya sebagai bantal sambil memasang airpods di kedua telinganya.

"Lo jadinya ijin apaan, San, ke ortu lo?" Tanya Gafian.

"Ijin ikut persami wkwkwkw ngakak gak anjeng?" Jawab Sanha sambil ketawa. Gafian ketawa juga. Shasha ikutan ketawa.

"Sinting tapi masih masuk akal sih." Sahut Aisha.

"Kalo lo?" Sanha tanya ke Aisha.

"Ijin nginep dirumah Nancy." Jawab cewek itu sambil nyengir.

"Lah sumpah?" Nancy kaget. "Gua ijin ke mama gua kalo mau nginep di rumah Aisha anjer." Nancy melanjutkan kalimatnya dengan diakhiri tawa yang memecah.

Sanha, Aisha, Nancy, Shasha dan Gafian sama sama ketawa karena itu.

"Indah banget ya, ngeliat langit dari laut." Aisha bergumam sambil menghela napas besar. Matanya berkilauan menatap paduan antara laut dan langit yang seolah menyatu.

"Masih banyak hal yang seru lainnya sebenernya. Tapi, karena gua maunya private trip, jadinya sepi gini. Sebenernya kalo kita tripnya barengan sama jadwal trip bakalan lebih seru. Tempat casino dibuka, theater dibuka. Ada pertunjukan seru. Pusat perbelanjaan dibuka. Lain kali, gua janji ajak kalian lagi trip kapal pesiar." Aisha dan Nancy bisa banget bayangin kejadian seru yang dibicarakan Gafian barusan.

"Semua kapal pesiar tuh kaya gini apa beda-beda sih, Gap?" Tanya Sanha.

"Beda lah. Macem-macem tipenya. Kalo yang punya gua costa neo romantica. Panjangnya cuman 220,6 m. Kapal ini lebih kecil dari kapal laimmya. Interiornya perpaduan antara dekorasi tradisional kontemporer dan dilengkapi karya seni modern. Yang kedua ada Dream cruise. Panjangnya 335 M. Kapal ini pelayanannya diklaim termewah pertama di Asia. Dan emang dirancang buat kemewahan dan kenyaman. Biasanya pas banget buat rayain ulang tahun sama Honeymoon."

"Lo pernah gitu diundang ke pesta ultah yang diatas kapal pesiar?" Tanya Aisha.

Gafian geleng. Shasha nyaut. "Kita pernah kan Reon, yang di sweet seventen Ci Yuqi."

"Iyap. Baru tahun lalu." Jawab Yireon santai.

Aisha menganga. Dia selama ini nggak pernah tau kalau disekolahnya ada perkumpulan orang kaya yang kayanya bener bener kaya TO THE MAX. Pertamanya juga dia ngira kalau Gafian orang kaya yang kayanya sebatas pernah sesekali ke luar negri. Taunya.... asli merinding Aisha.

Royaltionship [✓]Where stories live. Discover now