[✔] Celah Peron

35. Amin Paling Serius [END]

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

MEMILIKI Gatra Kanigara sebagai pendamping hidup adalah mimpi yang pernah terlupa dalam hidup bagi Arutala.

Di masa lalu, mimpi itu bahkan menjadi kemustahilan yang menampar agar selalu sadar di mana posisinya berpijak. Sampai mengingatkan Arutala agar selalu berada dalam kondisi ikhlas merelakan jika Gatra memang bukan jawabannya. Sampai akhirnya malaikat tanpa sayap bernama Joanda Semesta datang memberi bahagia dalam hidup yang hampa. Cinta untuk Gatra masih setia bertahta, tanpa satupun kesan dan porsi yang berkurang, Arutala masih menjadi dirinya di masa lalu yang mencintai Gatra sebesar sekarang.

Bohong jika Arutala tidak terkejut oleh mimpi yang menjadi kenyataan, di mana Gatra kini terlelap di ruang kosong persis sampingnya. Begitu nyenyak, serupa bayi yang pancarkan kepolosan, terutama napas teratur yang membuat Arutala lega jika sang kekasih memang betulan ada dan bukan halusinasinya saja.

Lantas dielus poni Gatra yang menutupi kening, Arutala tidak pernah menyangka jika pemuda bongsor itu akan sangat tampan jika dilihat dari jarak dekat. Dua alisnya begitu tebal, tulang hidung yang tinggi berhasil menutupi bulu mata Gatra yang juga lebat dan panjang. Di balik kelopak mata yang tertutup, pemuda itu memiliki netra yang secerah surya, yang selalu tebarkan hangat bersama seberkas senyum yang tampilkan taring gemasnya. Arutala benar-benar menyukai mahakarya Tuhan yang terpahat dalam wajah Gatra.

Sempurna. Bagi Arutala pemuda itu memiliki fisik yang jelas atraktif tanpa sedikit pun cacat karena berhasil membuat dada berdegub anomali setiap menatapnya. Tak hanya fisik saja, tapi dia pun menyukai kepribadian Gatra yang seperti miliki magnet karena selalu tebarkan aura positif. Arutala sampai tertular positifisme yang sama terutama saat terpesona yang membuatnya tak bisa hentikan senyum persis orang gila. Semua tindakan adalah refleks yang Arutala rasakan setiap di dekat Gatra, seperti sekarang di mana jemarinya tak mau berhenti mengelus pipi dan bibir bawah kekasih hatinya.

"Kalau ini betulan mimpi, aku harap gak akan pernah bangun sampai kapanpun, Ga. Aku akan terjaga ribuan tahun lamanya demi lihat kamu tertidur pulas di depan mata. Sayang banget pokoknya. Aru sayang Gaga."