3| Keputusan

1.2K 80 2
                                    

Mazaya duduk bersama Alexsa di balkon sambil menikmati angin malam dan memandang angkasa yang biru kegelapan, tapi tidak sepenuhnya menghitam, juga terdapat para bintang serta penerang malam yakni bulan.

"Indah kan Mazaya?" tanya Alexsa.

"Iya, tetap indah seperti sebelumnya. Hanya saja.." ucap Mazaya menggantung.

Alexsa menghela napasnya kala menyadari perubahan pada raut wajah Mazaya.

"Aya, aku udah mutusin mau tinggal di Indonesia." Alexsa mengalihkan pembicaraan.

"Apa!" Mazaya terkejut.

"Aku mau tinggal di Indonesia," jelas Alexsa.

"Tapi, kenapa?"

"Hmm, udah saatnya aku cari jodoh," kekeh Alexsa.

"Alexsa, serius saja kamu. Jangan bercanda, gak lucu!" ketus Mazaya.

"Aku serius, ngapain juga bercanda."

"Kenapa tiba-tiba kamu mau tinggal di Indonesia?" Mazaya tentu heran dengan penuturan Alexsa.

"Tadi sudah aku katakan. Udah saatnya cari jodoh."

Mazaya menatap Alexsa mencari kebohongan di mata sahabatnya itu, tapi nihil. Sepertinya Alexsa serius.

Mazaya pun menghela napasnya panjang.

"Lalu, butik kita gimana?"

"Tenang saja, kan ada orang kepercayaan kita. Percaya saja sama dia," ujar Alexsa.

"Lagian udah cukup ngejar karir. Mending ngejar cinta," kekeh Alexsa.

"Alexsa!"

"Apa? Aku serius Mazaya."

Mazaya menghela napasnya kasar. Apa-apaan sahabatnya itu. Tiba-tiba saja ingin tinggal di Indonesia dan menelantarkan butik di Singapura.

"Nanti sesekali kita lihat perkembangan di sana. Aku juga sekalian mau urus surat pindah."

"Surat pindah? Mau berapa lama kamu di Indonesia?" tanya Mazaya heran.

Alexsa mengulum senyum, "Mungkin selamanya."

"Yang benar saja kamu Alexsa!"

"Emang ada yang salah ya?" tanya Alexsa santai.

"Salah!"

"Tiba-tiba saja kamu ingin tinggal di Indonesia dan rela menelantarkan butik. Lagian juga, bagaimana dengan keluargamu!"

"Aku sudah katakan pada keluargaku. Jadi, kamu tidak usah khawatir. Dan, aku tidak menelantarkan butik kita hanya saja tidak akan sering memeriksa butik itu."

"Apa sebenarnya mau kamu Alexsa, aku tidak habis pikir dengan keputusanmu ini."

"Aku sudah katakan. Aku ingin mencari jodoh dan mengejar cintaku," ucap Alexsa mengulum senyum. Mazaya menggelengkan kepalanya tak percaya pada jawaban Alexsa.

"Lalu, bagaimana denganku?" tanya Mazaya.

Alexsa mengerutkan dahinya. Lalu, menghela napasnya.

"Kamu sudah besar, lihat badan kamu ini semakin gendut," kekeh Alexsa. Nyatanya, badan Mazaya itu tidak gendut sama sekali bahkan sangat ramping.

"Aku serius Alexsa jangan bercanda."

"Iya iya, maaf."

"Ini rumahmu dan Indonesia tanah kelahiranmu. Aku rasa kamu sudah sanggup tinggal di sini kembali. Jadi, menetaplah di sini."

Dokter Penyembuh Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang