Chapter 3

3.6K 562 15
                                    

Hari ini hari Minggu dan menjadi hari bagiku untuk membersihkan satu rumah. Aku bangun pukul 9 pagi dan mengatakan pada ayah dan ibuku bahwa aku mungkin tidak bisa membantu di restoran nanti, dan mereka mengatakan tidak masalah asalkan rumah ini bersih ketika mereka kembali.

Sekarang pukul 11 dan aku baru selesai makan dan juga mandi, aku mulai membersihkan terlebih dahulu kamarku dan selesai pukul 1 siang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekarang pukul 11 dan aku baru selesai makan dan juga mandi, aku mulai membersihkan terlebih dahulu kamarku dan selesai pukul 1 siang.

Intinya sampai pukul 5 sore aku benar-benar membersihkan rumah sampai tidak ada debu sedikit pun, tadinya aku akan langsung mandi dan bersantai, tapi Ino memintaku untuk datang ke minimarket dekat rumah karena dia butuh teman dan bosan dirumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Intinya sampai pukul 5 sore aku benar-benar membersihkan rumah sampai tidak ada debu sedikit pun, tadinya aku akan langsung mandi dan bersantai, tapi Ino memintaku untuk datang ke minimarket dekat rumah karena dia butuh teman dan bosan dirumah.

"Wow kau tampak usang." Aku memutar mata malas lalu masuk ke minimarket setelah mendengar ucapan Ino yang duduk menunggu di depan minimarket.

"Monster?" Aku yang sedang mengambil air dingin dari kulkas menoleh cepat pada seseorang yang sangat aku hafal suaranya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Monster?" Aku yang sedang mengambil air dingin dari kulkas menoleh cepat pada seseorang yang sangat aku hafal suaranya.

Benar saja, Sai, Naruto bahkan Uchiha Sasuke berdiri di sampingku.

"Oh, tidak biasanya kau ikut." Aku menutup kulkas lalu menggaruk kepala belakang ku canggung.

"Ya haha." Balasku dengan tawa canggung.

"Hinata dan Karin juga ada, mereka sedang membayar. Kami akan menunggumu di depan." Aku tersentak begitu Sai menepuk bahuku lalu berjalan maju disusul dua temannya itu, dan aku sempat menatap wajah Sasuke yang hanya tersenyum tipis padaku.

ORDINARY✅Where stories live. Discover now