Chapter 13

2.6K 444 19
                                    

Aku menutup lokerku lalu kembali berbalik dan tersenyum geli melihat wajah kekasihku yang menatapku dengan penuh penyesalan dan juga kekhawatiran.

"Ayolah Sasuke, itu tidak masalah. Kau pikir sebelum bersamamu aku pulang dengan siapa?" Sebenarnya terasa jengah dan lucu juga diperhatikan sedetail ini oleh seseorang bagiku.

Ok, pria ini merasa bersalah padaku karena tidak bisa mengantarkan ku pulang seperti biasanya karena harus menghadiri kegiatan klub nya. Sebenarnya kami memang ingin pulang bersama seperti biasa tadinya, hanya saja teman sekelasnya mengatakan bahwa ada kumpulan dadakan yang mengharuskan pria ini datang.

"Aku tak apa, kau pikir apa gunanya bus?" Aku kembali meyakinkan Sasuke sambil menepuk-nepuk lengan atasnya.

"Kau yakin?" Aku mendengus lalu merapikan jaket yang dipakainya.

"Kau yang tidak yakin, Uchiha." Sasuke menghelakan nafas lalu mengusap-usap rambutku.

"Beritahu aku jika kau sudah sampai rumah." Aku mengangguk sambil tersenyum lalu mendorongnya agar segera pergi.

"Tidak, beritahu aku saat kau sudah berada di bus." Ucapnya sebelum berbalik pergi yang membuatku menahan untuk tidak memutar mata malas.

"Pergilah, yang lain menunggumu." Dengan wajah yang tidak yakin dia berjalan menjauh dengan tatapan yang masih mengarah padaku.

Dia itu benar-benar, jika dia menabrak bagaimana?

"Perhatikan langkahmu Sasuke!" Teriakku yang membuat dia meringis lalu akhirnya berjalan menjauh dan menghilang di belokkan.

Dan aku kembali mendengus dan menggeleng-gelengkan kepala karena tingkahnya yang protektif seperti aku ini anak kecil yang tidak bisa pulang sendiri.

Aku lalu menoleh menatap salju melalui jendela besar di samping ku, lalu mengeratkan mantelku sebelum akhirnya berjalan menuju halte bus.
.

.

.
Aku melihat jam tanganku, sudah hampir 10 menit aku menunggu tapi bus belum juga datang. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, berharap bahwa kendaraan besar itu akan datang, tapi ternyata tidak. Tanpa sadar aku menghembuskan nafas kasar, lalu kembali duduk di bangku halte dan bersandar di tiang halte.

"Nona, kau menunggu bus datang?" Aku menoleh cepat ketika seseorang yang duduk di sampingku bertanya.

"Ya." Aku menjawab dengan singkat.

"Kau tidak tahu nona? Bus dengan rute disini berhenti beroperasi secara mendadak sejak tadi siang." Aku mengerutkan kening bingung dan tidak menyangka.

"Kenapa?"

"Sebenarnya sih bukan berhenti beroperasi, tapi jalur nya diubah karena ada kampanye besar di tengah kota." Aku kembali menghembuskan nafas kasar.

"Terima kasih." Ucapku dengan senyum kecil yang dibalas dengan anggukan kepala wanita itu lalu wanita itu bangkit dan pergi berjalan menjauh.

Ok, sekarang aku bingung. Aku tidak ingin membuang uangku dengan naik taksi karena itu sangat mahal, aku juga tidak mungkin menunggu Sasuke atau memintanya untuk mengantarku terlebih dahulu.

"Sakura?" Aku tersentak ketika seseorang terdengar seperti berteriak padaku, dan aku mengerutkan kening pada seseorang yang berada di depanku dengan motornya.

Sepertinya orang itu tahu bahwa aku tidak mengenalinya karena wajahnya tertutup kaca helm, jadi dia membukanya dan aku sedikit terkejut melihatnya.

"Gaara?" Pria itu mematikan mesin motornya lalu membuka helm nya.

"Kau menunggu bus?" Aku meringis lalu bangkit dan berjalan mendekat padanya.

ORDINARY✅Where stories live. Discover now