Chapter 6

3.5K 526 21
                                    

"Kau menghindar."

Sial. Benar-benar langsung ke inti.

Aku menatap ketiga pria di depanku ketika kami sudah sampai di lapangan basket indoor yang mulai gelap, tanpa sadar aku menelan ludahku dengan susah payah.

"Hahaha, kalian merasa begitu?" Entahlah, aku benar-benar gugup sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha, kalian merasa begitu?" Entahlah, aku benar-benar gugup sekarang. Kau gugup tapi kau tertawa Sakura?! Ya, aku benar-benar sudah gila.

"Kau merasa ini lelucon?" Aku menghentikan tawaku ketika mendengar ucapan Sai, aku dengan perlahan menurunkan tanganku yang berada di belakang leher.

"Tidak." Gumamku pelan yang aku yakini masih terdengar oleh mereka.

Naruto mendengus dan jantungku berdebar lebih kencang ketika mendengarnya.

"Lalu kenapa? Kenapa kau menjauh? Kami berbuat salah padamu?" Sai bertanya tanpa jeda sama sekali, menandakan seolah-olah dia sudah menahan pertanyaan itu dari tadi.

"Tidak." Jawabku lagi. Aku tidak tahu harus mengatakan apa, suaraku seakan tertahan dan aku hanya diam.

"Kau ini kenapa sebenarnya? Kami ingin berteman denganmu, tapi kenapa kau menolak kami?" Aku mengigit bibir bawahku ketika mendengar ucapan Naruto.

"Aku tidak menolak kalian."

"Lalu kenapa? Kau mulai menghindar ketika kau mengembalikan earphone di kantin saat itu. Kau marah karena aku berbohong padamu?"

Rasanya kakiku benar-benar lemas dan aku seperti kesulitan bernafas, bahkan aku merasa tidak bisa menelan air liurku sendiri.

Aku hanya diam, karena memang suaraku seolah tertahan, aku juga mengepalkan kedua tanganku tanpa sadar.

"Ya Tuhan itu benar?! Astaga Sakura aku melakukannya karena aku ingin dekat denganmu." Bisa aku lihat Sasuke mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

"Oke salahku karena aku berbohong, tapi aku tidak bermaksud jahat padamu. Saat itu aku benar-benar melihat earphone mu yang jatuh dari jauh saat kau berdiri, aku berniat mengambilnya tapi Gaara mendahuluiku."

Aku semakin mengepalkan kedua tanganku. Kenapa dia baru menyadari bahwa dia itu salah?

"Dia bejat, aku tidak ingin dia menemuimu, oleh karena itu aku melakukannya." Aku tertegun dan bingung disaat bersamaan. Ada apa ini? Aku benar-benar tidak mengerti kenapa Gaara disebut bejat oleh pria ini?

Sasuke tampak menghelakan nafas gusar ketika melihat responku.

"Dia benar Sakura, Gaara tidak seperti yang kau pikirkan." Pembelaan dari Naruto semakin membuatku bingung

"Jadi kau benar-benar marah karena di bohongi oleh Sasuke? Oke, aku paham kenapa kau menghindarinya, tapi bagaimana dengan kami? Kami berbuat salah padamu?" Sai mengalihkan pembicaraan dengan cepat.

ORDINARY✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang